1.7

436 90 21
                                    

Cinta itu bukan hanya perihal kepemilikan hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cinta itu bukan hanya perihal kepemilikan hati. Tapi seberapa besar pengorbanan yang kita beri.

-I N V O L U T E-

Ruby menyesap susu vanillanya yang baru saja ia beli di kantin tadi. Kini Ruby dan ciwi-ciwi tengah menyaksikan para cowok yang sedang mendribble bola besar dengan gesit di lapangan.

Venus dan Meta tengah sibuk berceloteh ria dan tak henti-hentinya membicarakan cowok ganteng yang ada di SMA Cakrawala. Sementara Ruby duduk terpisah, membuat kenyamanan sendiri sembari mencari inspirasi.

Saat iris hazelnya tengah menatap ke depan, matanya sesekali terpejam menikmati angin sepoi-sepoi sore ini. Tanpa diduga, ada yang duduk di samping Ruby yang langsung gadis itu sadari. Ia lantas menoleh, mendapati seorang laki-laki yang menatap ke arahnya dengan tatapan ... memuja?

"Hai?" sapa laki-laki itu sembari tersenyum.

Ruby hanya menatapnya datar, memilih menyesap susu vanillanya dan kembali menggoreskan tinta pada buku sketsanya.

"Yah, kok dicuekin sih." Laki-laki itu mendesah kecewa. Ia pun mengulurkan tangannya dan berkata, "Gue Elang. Nama lo siapa?"

Ruby hanya diam, memilih menatap ke lapangan, pada Nadhif dan Reynand yang sedang berlomba memasukkan bola ke dalam ring lawan.

"Lo ada maksud apa deketin gue tiba-tiba?" tanyanya to the point. Ruby bahkan mengabaikan uluran tangan Elang.

Elang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia meringis canggung. Tidak menyangka respon gadis itu akan seperti ini. "Cuma mau kenalan doang, kok."

Moodnya untuk menggambar hilang seketika karena kehadiran lelaki asing di sampingnya.

Mengabaikan segala panggilan Elang yang berseru, "Oy cewek!" Ruby memilih beranjak dari duduknya dan menghampiri teman-temannya.

"Kenapa?" tanya Meta begitu Ruby duduk di sampingnya.

"Kenapa apanya?"

"Itu, tiba-tiba pindah ke sini."

Ruby mendengkus, "Lo tau nggak, cowok yang namanya, hng... Elang?" tanya Ruby sembari menatap Meta sebentar sebelum akhirnya ia menatap layar ponselnya untuk melihat jam, sebab ia tidak memakai arloji.

"What?! Elang?!" Meta berseru heboh.

Ruby mengangguk.

INVOLUTE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang