26

1.6K 153 47
                                    

***Happy Reading***
(Jangan lupa vote n comment)

🍃

🍃

🍃

Setelah sholat subuh tadi aku dan dek Rasyid menyempatkan diri untuk lari pagi di sekitar rumah. Hanya saja kami tidak teriak-teriak seperti halnya di Indonesia. Takutnya dikira orang gila. Apalagi dengan penampilanku yang seperti ini pasti mereka langsung negatif thingking. Dulu waktu di Indonesia aku dan dek Rasyid suka membuat keributan di lingkungan. Bukan keributan seperti tawuran ya. Hanya saja ketika kami lari pagi kami selalu menyanyikan yel-yel untuk menambah semangat kami. Namun anehnya para tetangga nggak marah sama sekali bahkan mereka juga ikut-ikutan kami lari pagi. Jika kalian tanya bang Albra dia tak pernah lari pagi sekalipun karena katanya dia mau melunasi hutang tidurnya yang selalu berkurang karena urusan OSIS.

"Dek," panggilku pada dek Rasyid yang asyik dengan lari paginya.

"Iya mbak ada apa?"

"Kamu nggak kangen gitu sama negeri kita tercinta Indonesia,"

"Kangen banget malah mbak." jawabnya.

"Mbak juga sama. Kangen sama papa sama bunda. Yah walaupun kami sering melakukan video call namun itu tidak mengurangi kerinduan malah menambah kerinduanku pada mereka,"

"Oh iya mbak nanti aku tidak bisa menemani mbak Alya ke Bighit,"

Benar hari ini aku akan ke BigHit untuk menemani Hara berlatih. Hara ya bukan Hoseok oppa apalagi Taehyung oppa. Karena kemarin dia sempat menangis karena aku tidak mau kesana. Karena apa? Karena aku malas untuk ke sana sendirian. Dan pada akhirnya aku mengalah karena Hoseok oppa terus saja memerkan aegyo nya itu. Dan Hara juga sama persis dengan appanya. Mereka melakukan aegyo saat kami melakukan video call.

"Kenapa?" Tanyaku.

"Ada deh rahasia," katanya sambil berlari mendahuluiku.

"Ya, dek jangan main rahasia-rahasiaan dong," teriakku.

"Ada deh mbak nanti aku mau ikut bang Albra ke kantor," katanya.

"Mau ketemu mbak Naya ya?" Tanyaku mengintrogasi.

"Enggak mbak. Mbak Naya itu punyanya bang Albra," ucapnya serius.

"Emang mereka udah nikah?" Tanyaku polos.

"Maksudnya mereka adalah pasangan serasi mbak setelah beberapa hari ini mbak Naya sama bang Albra kan menjadi semakin dekat tuh," jelasnya padaku.

"Ohh iya sih mereka serasi sekali. Apalagi sama jadi kakak aku tuh. Dan pembawaan mereka itu sangat kalem juga. Berbeda 180 derajat denganku yang urakan kaya gini," ucapku.

"Udah yuk mbak pulang," ajak Rasyid.

"Ya udah yuk,"

Akhirnya sebelum pagi benar-benar ramai kami pulang ke rumah untuk bersih-bersih badan. Akankan cerita ini akan berlanjut. Cerita dimana seorang idol dengan mantan fansnya. Aku selalu bingung kemana takdir membawaku pada orang yang tepat. Bisa saja aku hanya perantara untuk Hoseok oppa mengenal islam. Atau hatinya tidak pernah tersentuh sama sekali.

Kami sudah sampai di rumah 5 menit yang lalu namun kami masih saja setia menatap rumput dihalaman yang sudah semakin meninggi. Padahal kemarin aku sudah memotongnya. Satu persatu tanaman aku tatap dengan tatapan haru. Karena apa?

Karena ciptaan Allah begitu sempurna. Bunga bermekaran di taman rumah juga kehendak-Nya. Andai saja jika bukan kehendaknya bisakah bunga itu mekar. Itu sama dengan kita. Namun kita masih bisa mengubah takdir jika kita mau berubah kecuali kelahiran,jenis kelamin, kematian dan jodoh. Semua itu masih teka-teki dan tidak bisa diubah oleh manusia. Lalu bagaimana jika seorang lelaki menyerupai perempuan dan sebaliknya. Semua sudah jelas dalam ajaran islam.

SEOUL LOVE STORY✔(Islamic Fanfiction) J.h.s (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang