14

2.3K 224 5
                                    

Hari ini aku mengantar Hara ke tempat belajarnya. Kalau di Indonesia seperti paud, namun kali ini pulangnya sekitar pukul 12 KST. Jika di Indonesia mayoritas anak-anak paud berangkat pukul 8 dan pulang pukul 10. Aku,bang Albra, dan Jihyun oppa berangkat menggunakan mobil berwarna putih menuju sekolah Hara yang jaraknya dari kantor lumayan dekat. Dalam mobil pun kami hanya fokus dengan pikiran masing-masing tidak ada sepatah katapun dari kami berempat. Hara juga sibuk dengan buku barunya.

"Dek?" Panggil bang Albra.

"Iya bang ada apa?" Tanyaku.

"Eumm tidak jadi hahahaha hanya mengetes pendengaranmu saja," bang Albra tidak bisa menghentikan tertawanya dan diikuti oleh Jihyun oppa yang juga tertawa.

"Abang.." teriakku.

"Lagian sih masa dari tadi ngelamun terus,"

"Siapa sih yang ngelamun, la wong tadi aku cuma menatap jalan sambil bersyukur," ucapku dengan logat Jawa yang kental.

"Iya deh iya," pasrahnya.

"Oh iya dek nanti aku mau perjalanan bisnis ke Gwangju kau mau ikut?" Tanyanya padaku.

"Boleh bang sekalian lihat masjid di Gwangju,"

"Hara sayang nanti pulang sekolah di jemput sama Park harabeoji ya, soalnya eomma mau perjalanan bisnis ke luar kota," ucapku lembut pada Hara.

"Ne eomma, tapi nanti kalau pulang eomma janji mau belikan aku es krim," ucapnya sambil memamerkan aegyo nya.

"Baiklah belajar yang rajin supaya pinter,"

"Ne eomma, tapi eomma antarkan aku sampai dalam kelas ya," mintanya lagi.

"Baiklah,"

Kami sudah berada di depan sekolah Hara. Kesan pertama kali adalah sederhana namun mengeluarkan pancaran yang mewah. Kami sudah berada di gedung bertingkat dua. Dan di lantai ataslah mereka dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Ahh banyak sekali wali murid yang mengantarkan anaknya. Pantas saja Hara iri dengan mereka. Kesibukan Hoseok oppa membuat Hara semakin kurang Kasih sayang.

'Lihat dia, sepertinya aku pernah melihatnya '

'Dia seperti orang asing, namun aku tidak asing dengan wajahnya'

'Bukankah dia wanita yang dekat dengan Hoseok itu?'

'Dasar jalang tak tau diri,walaupun aku bukan ARMY lagi namun aku merasa sakit dengan ini,'

'Cihh hanya buat sensasi saja'

'Kau lihat bukannya itu wanita yang ada di gambar ini'

'Ah dia menjadi perbincangan panas netizen,dan lihatlah komentarnya'

'Ah kasihan sekali dia,'

Suara itu terus menjadi backsound saat kami berjalan menuju lantai atas. Hara mungkin mendengarkannya. Aku hanya pasrah saja lagipula untuk apa aku meladeni mereka semua toh nggak akan merubah sikap mereka padaku.

"Eomma, eomma tidak apa-apa?" Tanya Hara padaku.

"Eomma tidak apa-apa sayang, masuklah sekarang belajar yang baik ya sayang," ucapku.

"Ne eomma,"

Aku meninggalkan Hara dengan perasaan lebih tenang walaupun aku masih menjadi perbincangan wali murid yang sudah selesai mengantarkan anaknya. Aku berjalan ke arah mobil kami dan segera meluncur ke medan pertempuran. Ah bukan maksudnya meluncur ke kantor karena waktu juga sudah mepet. Kan tidak baik jika atasan tidak bisa memberi contoh karyawannya dengan datang tepat waktu. Ya aku dan bang Albra terlalu disiplin dengan waktu. Kami bertiga pisah di depan pintu karena bang Albra tadi ingin ke belakang sedangkan Jihyun oppa menyiapkan berkas untuk perjalanan bisnis hari ini.

SEOUL LOVE STORY✔(Islamic Fanfiction) J.h.s (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang