SEOUL LOVE STORY✔(Islamic Fanfiction) J.h.s (END)

END

*Happy Reading*

(Don't Forget to vote and comment)

🍃

🍃

🍃

Seoul, Korea Selatan

Dua pasang keluarga itu menikmati beberapa makanan khas Korea yang disajikan sesuai dengan kebutuhan mereka. Dua keluarga itu adalah keluarga Albra dan Hoseok. Sudah dua hari ini Hoseok berada di Seoul bersama dengan istrinya Alya dan anaknya Hara.

Tidak ada suara detingan dari alat makan. Hening tanpa suara. Hanya ada beberapa suara dari napas yang teratur.

Alya mengulas senyuman lega melihat suaminya sangat sumringah ketika telah tiba di Korea. Namun dia juga merasa sedih ketika suaminya benar-benar mengkhawatirkan sahabat-sahabatnya. Hoseok sangat merindukan bangtan. Hanya Jimin yang bisa ia hubungi. Sedangkan yang lainnya sama sekali tidak bahkan Taehyung dan Suga sekalipun.

"Abi kapan Hara punya adik seperti dek Alna yang imut ini?" Tanya Hara tiba-tiba yang nyaris membuat Alya dan Hoseok tersedak.

"Nanti ya sayang kalau Allah sudah mengirimkan dedek buat Hara," ucap Alya yang menjanjikan. Karena usaha tak mengkhianati hasil bukan.

"Baiklah umi semoga Hara dapat adek yang lucu seperti dek Alna ya Allah," doa Hara yang langsung diamiini mereka berempat.

Setelah sarapan tadi Alya dan Naya berada di dapur untuk membersihkan dapur serta mencuci piring.

"Mbak."

"Iya dek kenapa?"

"Nggak jadi nanti saja."

"Kamu itu kebiasaan."

"Hehe piss," ucap Alya yang masih memamerkan aegyo yang sudah dipelajarinya dari Hoseok.

"Tidak usah aegyo begitu mbak jijik lihatnya."

"Ih mbak kok gitu sih. Padahal ini aegyo sangat sulit dilakukan oleh orang yang tidak diajari yang profesional."

"Iya deh iya."

💜💜💜

Hari ini hari yang sangat padat menurut jadwal yang kubuat. Bukan jadwal perform namun lebih ke jadwal kencan aku dan Hoseok oppa. Semenjak menikah kami jarang sekali menikmati liburan. Mumpung Hara memang tidak mau diajak keluar karena masih bermain dengan Alna. Katanya pipi Alna seperti bakpao dan dia sangat menyukainya.

Aku tersenyum lega ketika bang Albra juga menyetujui jika dia dan mbak Naya mau menjaga Hara. Setidaknya pikiranku sudah tenang.

"Umi semakin cantik saja," goda Hoseok oppa.

"Abi itu selalu bikin umi meleleh karena sikap abi."

"Nggak papa kan udah halal."

"Ayo abi sekarang kita penuhi jadwal kencan kita."

"Iya umi. Umi, abi sayang sama umi."

"Umi juga sayang abi."

Kami tidak menggunakan mobil ketika kencan karena memang itu peraturan yang kita buat. Aku dan Hoseok oppa berpamitan ke bang Albra dan Mbak Naya serta Hara.

"Sayang jangan nakal ya. Nantu kalo nakal-nakal nggak boleh main lagi lo sama dek Alna."

"Iya umi."