4

3.9K 375 11
                                    

Happy Reading
(Don't forget to vote and comment)

🍃

🍃

🍃

Aku hanya berdiri mematung sesaat setelah mengetahui bahwa Hara adalah anak dari Hoseok oppa. Tak disangka air mata ini menetes tanpa pamit. Hara sangat mirip dengan appanya. Ya Allah tolong hilangkan rasa yang tak seharusnya ada ini.

"Appa, Hara tidak mau pulang." Teriak Hara digendongan Hoseok oppa.

Tak lama kemudian bang Albra dan Jihyun menghampiri kami. Bang Albrapun sedikit terkejut dengan kehadiran Hoseok. Mungkin dia tahu apa yang kurasakan saat ini. Bimbang tentunya.

"Hara-ya, pulanglah bersama appamu jika Hara rindu eonni Hara boleh main kerumah eonni." Aku mulai membuka suara untuk menenangkan Hara yang masih memegang es krim pemberianku.

"Andwae, Hara mau sama eomma. hiks hiks hiks."

Dilihat dari raut wajahnya dia sangat terluka. Sebenarnya dimana ibu Hara sampai Hara mencari ibunya seperti ini. Mengapa jadi serumit ini ?

"Baiklah tapi appa akan ijin dengan eommamu apakah dia mau," suara itu menenangkan tangis Hara.

"Chogi maaf sebelumnya Hara memang seperti ini jika merindukan eommanya. Tapi baru kali ini ada seseorang yang dipanggil eomma dan itu kamu. Maaf sebelumnya bolehkan saya mengetahui namamu?" Tanya Hoseok oppa sambil menyodorkan tangannya dihadapanku.

"Al..Al-yaimnida." Ucapku tanpa membalas tangannya.

"Oh..Hoseokimnida."

Aku juga tahu kamu adalah Hoseok. Mengapa harus memperkenalkan diri?

"Eum Alya-ssi mungkin ini terlalu lancang namun bolehkah Hara tinggal dirumahmu sehari saja?" Tanyanya padaku.

Aku memalingkan wajahku ke arah bang Albra dan Jihyun. Mungkin bang Albra tidak mengetahui apa yang kami bicarakan tadi. Jihyun juga menggidikkan bahunya.

"Tapi bolehkah aku bertanya dulu pada oppaku?"

"Silahkan."

Aku berbicara bahasa Indonesia pada bang Albra. Aku menceritakan semua tentang Hara. Semoga saja bang Albra menyetujuinya. Jujur Hara memang butuh kasih sayang dari eommanya. Akupun tidak tahu dimana eomma Hara. Apa yang terjadi pada keluarga Hoseok saja aku tidak tahu? Namun hatiku terus memaksaku untuk menerima Hara dirumah kami untuk sehari ini saja. Aku merasa iba kepada Hara yang sangat merindukan eommanya. Sama sepertiku aku juga merindukan  ayah.

"Baiklah sepertinya ini memang keadaan genting. Tapi untuk sehari saja agar tidak menimbulkan fitnah."

"Terimakasih bang. Abang memang yang terbaik."

Aku menghampiri Hoseok oppa dan Hara yang masih sesegukan.

"Jadi bagaimana apakah boleh?" Tanya Hoseok oppa.

"Iya boleh tapi untuk sehari saja. Dan ini alamat kami." Aku memberinya alamat kami untuk menjemput Hara besok pagi.

Hara langsung kegirangan dan turun dari gendongannya menuju kearahku dengan mata yang berbinar-binar. Sorot matanya juga sama dengan Hoseok oppa. Mengapa kalian ini mirip sekali?

"Eomma."

Aku langsung menggendongnya. Kami berlima segera ke tempat kasir. Troliku didorong oleh Hoseok oppa sebagai rasa terimakasihnya. Tak lupa dia memakai maskernya kembali. Setelah membayarnya kami langsung keluar minimarket dan menuju ke mobil. Hoseok oppa pergi ke mobilnya untuk mengambil keperluan Hara.

SEOUL LOVE STORY✔(Islamic Fanfiction) J.h.s (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang