37

1.4K 139 13
                                    

Happy Reading

(Jangan lupa vote n comment gaess)

🍃

🍃

🍃

Kakiku melangkah perlahan menyusuri banyaknya rumput di taman kota tempat dimana aku dan mas Azhar dipertemukan untuk yang kedua kalinya. Aku tersenyum di balik niqabku dan mengucap syukur berkali-kali kepada Allah yang masih memberiku napas dan kehidupan. Aku sudah keluar dari rumah sakit 2 hari yang lalu. Untungnya aku hanya kecapean kala itu.

Hari ini juga aku dan mas Azhar janjian untuk bertemu. Di taman ini kami akan mengenang kisah-kisah kami tanpa bang Albra dulu. Mas Azhar dulu juga mengajakku kesini setelah menggagalkan bunuh diriku. Iya hanya bang Azhar karena aku tak tahu bang Albra dimana.

Flasback on:

Semilir angin di atas gedung tak terpakai berlantai 8 itu sukses membuat jilbab merahku tersibak pelan. Angin itu menelisik setiap inci wajahku dengan pelan. Aku mulai memejamkan mata dan menghembuskan napas putus asa. Air mata ini juga mengalir begitu saja tanpa pamit.

Aku merentangkan tanganku dan mulai berniat untuk menjatuhkan diriku dari atas gedung ini. Aku tak peduli bagaimana jika Allah marah padaku karena aku putus asa dan ingin membunuh diriku sendiri. Aku benci diriku. Aku benci semuanya.

"Huhh "

"Tak bisakah aku bahagia ya Allah?"

"Aku lelah, aku capek aku ingin disisimu saja ya Allah,"

"Ha hahah," aku tertawa renyah karena kebodohanku.

"Bunda maafkan Alya bunda. Alya tahu Alya memang bukan anak yang baik buat bunda. Maafkan jika Alya pernah membuat bunda semakin tersiksa karena keadaan kita. Bunda Alya mencintai bunda. Albra dan Azhar maafkan kesalahanku yang mungkin terlalu jahil setiap harinya bikin kalian marah. Maaf semuanya. Selamat tinggal. "

Aku memejamkan mataku lebih erat dan dalam hitungan ketiga aku akan menjatuhkan diriku untuk akhir yang menyedihkan ini.

"Satu dua tiga" hitungku dalam hati.

Brakk brakk

Aku merasakan tubuhku jatuh ke belakang. Siapa yang menggagalkan semuanya? Aku masih memejamkan mataku karena telah lelah melihat dunia ini.

"Jangan kumohon jangan melakukannya," suara itu membuatku semakin terisak.

"Kumohon jangan melakukannya Alya, "

"Mengapa kau selalu menggagalkan semuanya Azhar. Aku lelah Azhar. Bahkan aku selalu bertanya-tanya mengapa aku hidup seperti ini?  Mengapa mereka tidak menganggapku Zar? Apa karena aku anak haram jadi Ayahku pun tak menginginkanku lagi? Apa dosaku hingga aku seperti ini Azhar, hiks hiks hiks,"

"Alya percaya dengan Allah dia tidak akan memberi suatu cobaan di luar batas kemampuan kita Alya,"

Azhar memelukku erat. Ini pertama kalinya dia menyentuhku. Benar dia lulusan pondok saat SD dan SMP. Aku membalas pelukanku sama eratnya.

"Maaf aku memelukmu Alya,"

"Aku juga minta maaf,"

"Sekarang kita turun dari sini. Dan jangan coba-coba untuk bunuh diri. Allah membenci itu Alya kamu tahu kan,"

SEOUL LOVE STORY✔(Islamic Fanfiction) J.h.s (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang