1

7.5K 577 26
                                    

Happy Reading
(Don't forget vote and comment)

🍃

🍃

🍃

Adzan magrib menggema di kota ini. Suara itu saling bersaut-sautan. Mereka menemani senja dengan alunannya yang indah dan penuh makna. Seperti biasanya papa dan bang Al  sholat Magrib berjamaah di masjid.

Setelah menunaikan sholat Magrib berjamaah kami makan malam bersama dan membahas beberapa hal penting. Hari ini adalah hari terbahagiaku karena hari ini aku dan bang Al sudah diwisuda tadi.

Mimpi burukku hilang seketika. Dimana mimpi itu terus menghantuiku. Hari ini wisudaku dihadiri oleh Papa dan Bunda.

"Dek on gimana sudah hafal suratnya."

"Hehehe belum bang masih proses," jawabku.

"Kamu kalau disuruh ngapalin lagu korea aja langsung hafal masa surat An-Naba aja belum hafal."

"Ya kan itu beda bang. Itu kan dulu sekarang kan tidak lagi."

"Udah-udah jangan bertengkar cepat dihabisin makannya," ucap Bunda.

"Setelah sholat Isya' nanti kita ada sesuatu untuk kalian," kata Papa.

Kami hanya mengangguk saja. Hafalanku belum sepenuhnya hafal karena skripsi kemarin yang membuatku belum ada waktu untuk menghafal lebih lagi. Bukannya mementingkan keduniaan namun aku menghafalkan yang sudah aku pelajari sama bunda.

Aku membantu bunda dibelakang sedangkan papa dan bang Al sedang menonton televisi di ruang tengah.

Setelah menunaikan ibadah sholat isya' kami berkumpul di ruang tengah. Aku dan bang Al hanya duduk diam saja.

"Baiklah sekarang kita mulai," ucap Papa kaya dosen pembimbing.

"Begini, kalian sudah diwisuda kan tadi."

Kami berdua hanya mengangguk saja. Yang jelas kami tidak tahu apa yang akan terjadi. Atau jangan-jangan aku sama bang Al disuruh nikah.Tapi jangan berprasangka buruk dulu.

اِجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ

“Jauhilah kalian dari kebanyakan persangkaan, sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa”  (QS. Al-Hujuraat: 12).

Kan dilarang tuh sama agama juga. Aku akhirnya berbanyak istighfar dalam hati.

"Nah papa kan punya perusahaan fashion diluar negeri papa mau kalian yang mengurusnya karena papa juga sudah tidak kuat lagi untuk pulang pergi ke luar negeri."

"Tapi pa Al kan mau melanjutkan S2 Al," ucap Bang Al yang sudah ingin melanjutkan S2 nya.

"Udahlah Al nanti kamu juga bisa kuliah disana."

"Lalu pa dimana perusahaan papa itu?" Tanyaku.

Aku yang tidak mahir bahasa Inggris namun lebih cenderung mahir Bahasa Korea. Bahasa Arab pun aku masih belajar sedikit-sedikit dari bang Al.

"Seoul, Korea Selatan." Ucap Papa.

Ya Allah benarkah di Seoul. Sejujurnya aku sangat senang karena bisa ke Seoul yang aku mimpikan setelah Mekkah dan Madinah. Kota dimana aku bisa bertemu dengan dia. Tapi aku ingin benar-benar melupakannya. Nama itu ku pendam selama 5 tahun belakangan ini. Bahkan dia juga tidak tahu aku ini siapa.

Ya Allah jika ini memang jalanmu maka berilah aku kemudahan.

"Tapi pa aku tidak bisa bahasanya," ucap bang Al.

"Kamu bisa belajar dengan Alya kan. Dia kan pernah belajar bahasa Korea."

"Iyakah Ya?" Tanya Bunda.

Dulu waktu kelas 11 SMK aku belajar bahasa Korea diam-diam. Aku mengikuti kursus setiap hari Rabu dan Sabtu sore. Waktu itu biaya yang menganggung papa. Kata papa gak apa-apa yang penting ini bisa diamalkan.

"Iya bun," ucapku menunduk.

Aku sungguh sangat bersalah dengan bunda. Aku tidak pernah memberitahukan itu karena bunda pasti marah.

"Lalu siapa yang menanggung biayanya?" Tanya Bunda.

"Aku Han." Ucap papa.

"Ya ampun mas makasih lo," sekarang Bunda malah tersenyum padaku.

"Kenapa nggak bicara sama bunda kalau kamu mau belajar bahasa Korea Al. Kan bunda juga mau kamu bisa sukses dengan apa yang kamu inginkan. Tapi jangan sampai keluar batas."

"Alya takut bunda marah sama Alya."

"Ada-ada saja," ucap bunda sambil mengelus kepalaku yang tertutup jilbab panjang.

"Jadi kapan kita berangkatnya pa?" Tanya bang Al.

"Besok kalian harus berangkat karena disana karyawan akan masuk lusa. Dan kekosongan pimpinan belum papa ganti. Untuk sementara Alya saja yang mengisi kekosongan pimpinan iti karena dia sudah bisa bahasa Korea dengan baik."

"Besok? Apakah tidak terlalu cepat pa?" Tanyaku.

"Iya Alya. Ini keputusan papa. Dan kamu Al cepat belajar bahasa Korea supaya adikmu ini tidak terlalu bertemu dengan klien-klien papa yang mayoritas laki-laki."

"Iya pa."

"Ya sudah kalau begitu papa sama bunda mau istirahat."

"Selamat malam anak-anak bunda," ucap bunda sambil mencium kami satu per satu begitupun dengan papa.

"Selamat malam kembali bunda papa," ucap kami berdua.

Kami masih berada di ruang tengah.

"Bang, ini gimana padahal kan aku mau melupakan Hoseok oppa?"

"Ya ampun dek. Hoseok aja gak tahu kamu lo. Cukup kau mencintai Allah dan Rasulullah sepenuhnya saja."

"Tapi bang itu sulit loh udah melupakan 5 tahun eh malah disuruh ke Korea. Mau nolak takut papa marah."

"Ya udah diterima saja kenapa sih. Abang aja udah pasrah sama keputusan papa. Gak tahu kalau tiba-tiba jodoh kakak ada disana. Siapa tahu aja dia bisa menggantikan Melody sama Nabila."

"Ya Allah ternyata masih belum bisa move on sama mereka toh," ucapku disertai tawa.

"Eleh kamu aja belum move on."

Kami menuju kamar masing-masing dan mempacking baju-baju dan dokumen-dokumen penting yang harus dibawa ke Seoul besok.

Ya Allah berat sekali meninggalkan negara ini. Disini kenangan-kenangan Indah terukir bersama berjalannya waktu. Disini juga aku dapat merasakan kebahagiaan.

Nanti apakah aku dapat mendengarkan adzan setiap Subuh, Dzuhur, Ashar, Magrib dan Isya' disana. Aku sungguh takut. Suara adzan itu selalu menengangkanku.

Aku mengambil buku dairyku 5 tahun yang lalu. Disini semua tentang dia. Idol Korea yang amat terkenal itu. Aku memasukkan Al-qur'an dalam tasku. Dan mukena yang dibelikan bang Al waktu ulang tahunku yang ke 22.

Kisahku di negeri gingseng akan dimulai besok. Kisah yang entah bagaimana aku pun juga belum tahu. Semoga Allah tidak mempertemukanku dengan Hoseok oppa.

______to be continued_________

Assalamualaikum wr.wb

Gimana guys.

Kalau ada yang gak jelas bisa comment disini dan juga bisa kirim pesan ke aku.

Ini pertama kalinya aku buat begini.Rasanya gimana gitu.

Makasih atas support nya dan semoga ini cerita bisa sampai END dan sukses.

Dan jangan lupa vote ya cuma tekan Bintang aja.

Wasalamuaikum wr.wb

SEOUL LOVE STORY✔(Islamic Fanfiction) J.h.s (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang