#2

3.9K 192 6
                                    

Saat ini aku sedang duduk santai di kantin. Tersenyum dan menggeleng-geleng mengingat kejadian tadi pagi.

"hey dara.." aku tersadar.
Chaerin duduk dihadapanku dan melemparkan buku-buku yang dia bawa ke meja dengan keras.

"bagaimana? Apa kamu sudah mengerjakan tugas arkeologi. I swear.. Aku benci sekali dengan si tua bangka. Kenapa dosen seperti dia mesti ada di dunia ini arghhhh?!!" chaerin menarik rambutnya dengan frustasi tapi aku sedang tertawa riang di dalam hati.

Dosen itu memang dosen yang paling menyebalkan jadi bukan hanya aku korbannya tapi juga banyak, nih contohnya chaerin sahabatku. Tapi aku sudah aman. Satu kunci sudah ditangan.

"sudah tenang saja dulu. Makan gih daripada stress!" kataku menenangkan. Dia mengangguk setuju.

"ya sudah aku mau beli makan dulu. Kamu mau nitip apa?"

Aku menggeleng. "aku sudah makan tadi. Kamu saja sanah!" chaerin mengangguk lantas pergi.

Suasana siang menuju sore ini cukup teduh. Aku menarik dan menghembuskan napas lega. Menyenderkan diri dengan nyaman sambil memainkan ponsel. Namun suasana disini mendadak panas saat segerombolan orang berjalan masuk ke dalam kantin. Entah mengapa wanita-wanita disekeliling menjadi histeris dan berisik. Saat aku melihat dan mencari sumbernya. Tepat disana, satu pasang mata menatap ke arahku dengan tajam lalu duduk di kursi yang arahnya tepat tegak lurus ke arahku.

Entah mengapa, aku mendadak merasa kering. Apa karena aku merasa terintimidasi dengan tatapannya? Ah.. Aku menggeleng dan mengalihkan pandanganku.

Wajar saja jika dia penasaran kepadaku. Mungkin dia ingin aku menutup mulut karena melihat kejadian tadi. Tenang saja aku tidak serendah itu. Aku tidak peduli jika dia bahkan melakukan sex dengan seluruh wanita disini sekalipun. Aku hanya akan menggunakan ini untuk mendapatkan nilai A di kelas arkeologi tanpa harus bersusah payah.

Untung saja chaerin datang dengan makanannya. Aku segera teralihkan.

Kami pun mengobrol dengan santai. Aku bahkan melupakan laki-laki yang sejak tadi menatap ke arahku itu.

"dara.." panggil chaerin sambil meminggirkan piring makanannya.

"hmmm.."

"apa kamu sadar kalau dari tadi jiyong sedang melihat ke arah sini?"

Aku pura-pura menoleh lantas menggeleng ke chaerin.

"ah.. Mungkin saja kebetulan. Dia 'kan duduknya memang mengarah kesini." aku tersenyum dengan alibiku.

Lantas aku bertanya, "mereka itu siapa ya? Mengapa wanita-wanita disini langsung histeris saat mereka datang?" pertanyaan ini serius, selain jiyong aku tidak tahu siapapun di kelompok itu.

"oh.. " chaerin mulai tertarik dan menjelaskan kepadaku.

"basically, mereka kumpulan laki-laki ternama. Tajir, ganteng dan kelas atas." aku ngangguk-ngangguk.

"ya standar lah seperti kampus dimana-mana. Pasti ada kumpulan laki-laki keren seperti mereka." aku juga mengangguk setuju.

"kalau kwon jiyong, pasti kamu sudah tahu. Dia 'kan artis, model juga." aku mengangguk, lalu chaerin melanjutkan.

"dia yang paling tinggi adalah choi seunghyun. Setahuku dia dari keluarga yang paling kaya dari mereka." aku mengangguk dan menambahkan dalam hati, "paling kaya dan paling ganteng mempesona." aku tersipu malu. Ah dara.. Jangan suka dia! Bukan kelas kamu.

"kalau yang duduk bersama jiyong, dia adalah lee seungri. Anak dari mantan wakil presiden kita." aku terkejut dan memperhatikannya. Wow..

"kalau yang rambutnya mohwak, itu dong youngbae. Anak rektor man..." ah.. Jadi dia anak rektor yang sering teman-teman sekelas ceritakan. Well he is cute tho.

Flawless (Complete❤)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang