#3

2.6K 178 9
                                    

Ponselku bergetar di saku celana. Ini pertanda buruk. Jiyong dan seunghyun sibuk menggiringku untuk masuk ke dalam ruangan.

Shit! Mereka benar-benar kaya. Tidak tanggung Ruangan VVIP. Aku sangat hapal seberapa banyak uang yang harus mereka keluarkan hanya untuk duduk di ruangan itu. Belum ditambah minuman-minuman elit yang mereka pesan. Betapa kering dahagaku melihat botol cantik dan elegan itu. Aku ingin sekali meminumnya. Terakhir kali, bahkan untuk client termahalku pun tak sanggup membelikanku botol minuman mahal ini.

Tapi ponselku terus bergetar.

Kami tiba. Disana sudah ada beberapa laki-laki yang baru aku kenal tadi sore di kampus. Anehnya, ruangan itu kosong. Tidak ada wanita sama sekali. Perasaan aku sangat hapal, kalau client VVIP selalu mendapatkan wanita-wanita luar pilihan. Mengapa mereka duduk sendiri-sendiri begini?

"oh siapa ini?" tanya youngbae kepada seunghyun.

"teman jiyong." balasnya ringan lantas mereka duduk.

Aku tidak bisa tersenyum dan mengatakan apa-apa. Aku tidak dalam mood yang baik saat ini. Aku dalam masalah besar.

"hey dara ayo duduk." ucap seunghyun. Aku mengangguk kikuk. Mereka menyodorkan gelas kepadaku. Aku menggeleng kaku.

Ini bukan saatnya untuk minum. Bukan saatnya aku mabuk. Ini terlalu pagi.

Ponselku tetap bergetar. Aku tahu siapa yang menelpon! Aku hanya bingung memikirkan alasan supaya bisa kabur dari sini.

Bagaimana bisa kejadian ini terjadi di club tempatku bekerja. Kenapa di saat ini pula dimana aku sudah banyak mendapatkan bookingan tempat.

Akhirnya aku menyerah dan meminta ijin untuk pergi mengangkat telpon. Wajah jiyong tampak curiga tapi peduli apa aku dengan orang itu.

Segera aku mencari tempat sejauh mungkin dan menjawab telpon itu.

"SANDEEE!!!" suara tinggi melengkingnya ini benar-benar bisa membunuh orang. Heuh!!

"bommie calm the fuxk down!!"

"bagaimana bisa aku tenang? Kamu dimana? Ini sudah jam berapa? Kamu tahu kan kalau kita ada bookingan orang penting?!"

"iya aku tahu. Sekarang kamu ada dimana?"

"aku sudah ada di club. Aku bersumpah jika kamu tidak ada 15 menit lagi dari sekarang akan aku bunuh dan kumutilasi badanmu!!"

Aku mendesah, " oke oke!! Pokoknya aku janji 15 menitan lagi aku sudah ada di tempat!"

Bommie langsung menutup telponnya. Ah, pasti anak itu marah sekali kepadaku. Arghhhh.. Ini semua gara-gara dia! Laki-laki sialan itu merusak rencanaku.

Aku kembali ke ruangan tadi dengan wajah datar. Aku duduk dengan cemberut dan melipat tangan di dada. Kuperhatikan dengan pelan, semua orang yang ada diruangan tampak memperhatikanku.

"hei ada apa?" seungri duduk mendekatiku. Aku menoleh dan menggeleng. Memberinya senyuman paksaan. Dia menawarkan gelas minuman. Aku mendesah dan menerimanya.

"apa kamu tahu siapa aku?" dahiku mengerut.

"what? Maksudnya?" aku termenung bingung.

Seunghyun dan youngbae tertawa kencang diikuti daesung. Sedangkan jiyong hanya tampak tersenyum sinis.

"oy seungri! Apa yang kau lakukan?" sahut daesung.

"aishh.. Kau ini! Jangan mempermalukan kami." tambah youngbae.

Seungri mengeluh lucu. " why man? Aku hanya bertanya? Lagipula dia tampak kurang senang disini." suara seungri yang sedang mengelak cukup seperti berteriak tapi lucu juga membuatku tersenyum. Lantas itu pula yang membuat seungri histeris.

Flawless (Complete❤)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang