#13

1.5K 116 11
                                    

Sorry..kemarin gak bisa up. iKON comeback soalnya mwhahaha..



Aku mencoba focus di setiap kelas tapi pikiranku tak mampu aku kendalikan. Setiap kali aku menutup mata yang terbayang adalah perkataan jiyong semalam.

Setelah kelas usai Chaerin mengajakku untuk ikut hang out bersama the Hot5 minus seunghyun. Terpaksa aku ikut karena aku benar-benar boring tapi saat berkumpul di kantin ternyata jiyong tidak ada.

Seungri dan chaerin obviously masih canggung dan renggang. Kedua manusia ini masih saling acuh. Aku mendesah dan tidak mau berpikir banyak. Aku sedang pusing.

"noona, kami mau hang out di rumah youngbae hyung. Join us, okay?" seungri membangunkan lamunan.

Aku menoleh dan tersenyum. Sesekali mataku menatap ke gedung fakultas ekonomi dimana letak perpustakaan ada dibelakangnya. Aku mendesah ah..aku makin gila dengan pikiran ini. C'mon dara..apa kamu mau jatuh kedalam perangkat jiyong lagi? Dia pasti tidak ada disana, dia hanya ingin mempermainkanmu dan menertawakan kebodohanku karena mempercayainya nanti?!

Chaerin menyentuh lenganku, "beibs..apa ada masalah?" tanyanya berbisik. Aku menegakkan posisi duduk dan menggeleng. "no, everything's fine."

"kamu ikut ke rumah youngbae?" tanyanya masih berbisik. Aku mendesah bingung, mengapa mengatakan iya sangatlah susah? Ikut ke rumah youngbae bukanlah hal yang sulit mengapa aku begitu sulit menyutujuinya?

"noona, ayo.." ajak seungri. Aku bangkit berdiri dan mendesah. Dengan ragu aku mengikutinya tapi aku tak mampu mengelak jika tatapan ini masih mengarah kesana.

"chae.." aku menahan tangannya.

"weoh?"

"sepertinya aku tidak bisa ikut, ada urusan yang harus aku selesaikan." dia tampak bingung namun akhirnya mengangguk.

"araseo..take care." aku mengangguk dan berbalik arah.

"noona.." teriak seungri, aku hanya melambaikan tangan kepadanya.

Iya, apapun yang terjadi aku harus mampu menghadapinya. Urusan ini harus segera diselesaikan dan aku tak mau jadi pengecut. Aku harus tahu apa yang sebenarnya jiyong rencanakan saat menemuiku.

Aku melangkah ragu ke dalam perpustakaan. Jarang sekali tempat ini ramai, aku menjadi heran tapi itu bukan urusanku. Lantas aku berdiri di dekat tempat librarian dimana itu adalah tempat yang paling strategis untuk mencarinya. Tapi aku sudah menghitung dan memperhatikan satu per satu orang yang masuk dan keluar perpustakaan, tidak ada sama sekali tanda-tanda keberadaannya.

Aku menggigit ujung bibir dan gugup sekali. Mataku sudah tak focus. Apa aku sedang mempermalukanku sendiri? Apa kali ini aku juga telah membodohi diri dengan mempercayainya? Aku mulai resah, dara..sepertinya kamu telah mengambil keputusan yang salah? Ya, seharusnya kami tidak perlu repot datang dan mempercayai omongan jiyong? Dimana logikamu?

Aku menunduk kecewa. Hah, aku mendesah dan geleng-geleng. Sudahlah..lebih baik kamu segera pergi sebelum kamu semakin malu dan sakit. Aku menoleh ke seluruh sudut untuk terakhir kali lalu memilih untuk pergi. Tapi tepat di depan pintu masuk aku melihat dia sedang berdiri sambil menghisap rokoknya.

Dia menyadari kehadiranku dan menoleh namun tanganku malah refleks menarik rokok dari mulutnya lalu membuangnya.

"jangan merokok di arena ini.." kataku kesal.

Jiyong tersenyum, "kamu datang, dara?" dia tampak ragu jika aku akan datang, well aku saja masih ragu apa keputusanku datang kesini adalah yang tepat?

Dia meraih tanganku dan mengelusnya. "jiyong..ada banyak orang.." kataku, segera menghempaskan tangannya.

"sekarang katakan apa yang kamu inginkan biar aku bisa langsung pergi?"

Flawless (Complete❤)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang