#5

2.3K 157 7
                                    

"hey chaerinie..." sapaku sambil menaruh tas di meja dan segera duduk dikursi. 

Aku menoleh kepadanya yang duduk dibelakangku. "hey beibs.." aku mencolek tangannya.

"dont beibs.. Beibs.. me sandara park!!" gerutu chaerin menghempaskan tanganku.

"cuaca indah begini kenapa malah murung?"  aku menggodanya. Dia cemberut dan mencubit pipiku.

"aww.. " aku merengek.

Chaerin menegakan posisi duduknya dan melipat tangan di depan dadanya dan menatapku dengan tatapan itu. Yap. Tatapan yang seperti sedang ingin menginterograsiku.

"now tell me you little bitch.. What the hell.. Is this??! Bagaimana caranya kamu mendapatkan nilai A dari si tua bangka and yes you hear me ..nilai A fucking A man thats fucking crazy!!!" chaerin mulai histeris anak-anak yang lain jadi memperhatikannya dan aku hanya melambaikan tangan kepada mereka untuk mengabaikan sahabatku.

"calm down.." aku menenangkannya.

Chaerin mendesah dan cemberut.
"kamu memberi dia apa? Perasaan di kelas kita si jisoo saja yang memberinya hadiah mahal tetap dapat nilai C kok kamu bisa mendapat A sih?"

Aku tersenyum, "aku tidak memberinya apa-apa mungkin saja kebetulan tugasku bagus dan mood si tua bangka sedang bagus.. "

Chaerin mendelik. "dont tell me cerita bodoh seperti itu. Tidak ada kata kebetulan tugasmu bagus dan mood dia bagus.. No.. Dia tidak mungkin seperti itu."

Aku mengangkat bahu, " entahlah kalau begitu."

"aaaahhh menyebalkan sekali. Bagaimana tugasku yang kukerjakan berminggu-minggu, hasil jerih payahku begadang hanya dapat nilai C darinya."

Aku mengelus kepalanya, "sudah jangan dipikirkan kamu masih mending yang lain bahkan harus mengulang. Sudah jangan cemberut nanti aku traktir deh.." aku merayunya dan akhirnya dia tersenyum.

Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku, aku berbalik.

"noonaaaa...." teriak seungri girang.

Mataku melotot kumpulan Hot5 itu sedang berdiri di hadapanku. Keadaan di kelas mendadak hening seakan semua mata terpusat kepada kursi yang aku tempati dan kebetulan berada di tengah-tengah ini. Chaerin di belakang bahkan mencengkram tanganku karena kaget.

What the hell. Kenapa mereka datang kesini? Tidak mungkin hanya untuk menemuiku bukan? Dan bukannya jiyong sudah mengatakan tidak mau bertemu denganku? What is this? Oh please jangan membuatku menjadi pusat pembicaraan... Damn..

"noona.. Kenapa kamu menghilang? Aku sudah mencarimu kemana-mana?" ucap seungri lantas memilih duduk di sampingku. Damn.. Kenapa kursi itu bisa kosong secara kebetulan?

Aku tersenyum canggung tidak berani menatap mata siapapun.

"noona.. Aku kira kamu pindah kampus. Jiyong hyung menyebalkan.. Dia tidak mau memberitahuku." rengek seungri. Oh Tuhan bisakah kau bawa pergi this little baby.. Aku bisa gila dengan keadaan ini. Oh seungri-ah berhenti merengek kepadaku.

"aahhahah... Mian aku hanya sedang sibuk.." balasku sambil mengintip mata jiyong. Alih-alih mendapat bantuan aku malah melihat tatapannya yang dingin.

"hey dara.. Sorry abaikan saja rengekkan seungri." sahut seunghyun. Aku tersenyum dan mengangguk.

"weoh hyung.." rengek seungri. Aww.. Tapi anak ini begitu cute.

"kalian kesini ada apa?" tanyaku. Seungri membalasku dengan cepat, "semester ini kami mengambil mata kuliah ini noona..  Yeyyy jadi kita bisa bareng terus.." katanya. Oh no.. Oh no..

Flawless (Complete❤)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang