#17

1.1K 105 13
                                    

Enjoy while you can..
A little more bit intens in the next chapter.. See you😜😜🙏👀


My POV

Mata jiyong terbuka perlahan. Rasa sakit di kepala menyerangnya. Dia beronjak dari ranjang dan meremas kepalanya sambil berjalan ke tepi pintu. Dia menarik gagang pintu namun pintu tak mau terbuka.

Rasa sakit di kepalanya semakin tak terkendalikan. Dia menggedor pintu dengan keras. Tempat sempit ini tidak membantu sama sekali. Semua gelap, tak ada sedikitpun berkas cahaya. Jiyong terus menggedor pintu. Ruangan itu makin gelap, dia melihat sebuah bayangan. Rasa sakit di kepalanya berganti menjadi rasa sesak didadanya. Bayangan itu semakin mendekat. Mendekat dan mendekat dengan perlahan. Jiyong menekan dadanya kuat-kuat mencari oxygen. Dia terkulai lemas dibawah dengan pernapasan berat, namun bayangan itu tiba di depan tubuhnya. Jiyong mendongak dan menemukan sosok wajah itu.

Dia menjerit. Histeris menggedor pintu sampai akhirnya dia lemas dan pingsan disana.

Suara code blue menggema di ruangan ICU di lorong 5, tepat di kamar jiyong. Saat para medis tiba dia menemukan jiyong sedang terkulai lemas di bawah ranjang dengan hidung berdarah dan tangan yang bengkak membiru. Dokter pun memeriksa keadaannya dan memberikannya obat penenang lalu meminta youngbae dan seungri yang kebetulan jaga untuk keluar mendengarkan diagnosanya.

"saat ini keadaannya sangat tidak stabil. Dia sangat tertekan dan pikirannya sangat tidak terkontrol. Jika dibiarkan hal ini bisa memicu syndrome bipolarnya semakin menguat."

Youngbae dan seungri mendengar seksama tanpa mampu berkata apa-apa. Sementara itu seungri sangat terpukul atas keadaan jiyong. Dia dan daesung memang tidak tahu apa-apa tentang jiyong dan apapun yang terjadi dengan masa lalunya. Tapi dia bisa menebak, masa lalunya pasti lah sangat mengerikan sehingga membuat hyung yang dimatanya sangat kuat itu menjadi seperti ini.

Youngbae meremas kepalanya dan mendesah berat. Sudah hampir satu bulan tapi keadaan jiyong tidak tampak akan membaik dalam waktu dekat. Setiap hari dia mengira jiyong akan mati entah karena serangan jantung atau takut jiyong membunuh dirinya sendiri lagi.

Dia tahu, jiyong tak mampu tidur sedikitpun tanpa harus bermimpi buruk. Dia mengkhawatirkan keadaan sahabatnya itu. He's dying.

Keadaan diluar tak lebih baik bahkan lebih buruk. Semua fans'nya menjadi gila karena kasus kehilangan jiyong yang mendadak. Ada yang mengira jiyong mati bunuh diri. Ada yang mengira jiyong kabur ke luar negeri. Media terus mengabarkan berita-berita busuk yang tidak membantu. Management agency'nya sudah kewalahan menghadapi pertanyaan tentang jiyong. Semua orang panik. Tapi selama pengamanan yang diberikan ayah seunghyun semua aman dan tak ada yang akan tahu keberadaan jiyong.

Dia tak tahu harus melakukan apa untuk semua media sialan yang selalu menunggunya dan teman-temannya hanya untuk memberikan pertanyaan sampah tentang jiyong. Tentu jiyong sudah mengajukan cuti, semua sudah youngbae atur tapi bukanlah semua bullshit ini yang youngbae khawatirkan tapi jiyong..

Youngbae percaya apa yang dikatakan seunghyun tentang bagaimana mudahnya dia memilih mati daripada menghadapi kenyataan. Sudah 5 kali dia menemukan jiyong berencana bunuh diri, 3 dari kejadian itu youngbae berhasil menghentikannya. Sisanya..hanya Tuhan yang tahu.

Hari ini, jiyong bukan mencoba bunuh diri. Dia tahu, dia mendapatkan mimpi buruk.

"hyung.." panggil seungri. Youngbae menoleh, "aku akan beli air minum." lanjutnya, youngbae mengangguk.

Lantas youngbae masuk ke dalam kamar jiyong, tak lupa mengunci pintu. Dia duduk disampingnya, betapa miris dia melihat keadaan sahabatnya ini. Betapa banyaknya bekas luka di wajahnya dan dia tidak bisa bayangkan seberapa banyak di tubuhnya. Mengapa dia menyakiti dirinya sendiri selama ini? Youngbae bahkan tak tahu kalau selama ini secara sembunyi dia menyakiti dirinya sendiri.

Flawless (Complete❤)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang