#11

1.6K 115 11
                                    

"dara.." dia meraihku tapi aku menghindar.

"No, jiyong.." aku menahannya disela tangisan.

Dia mencoba mendekati tapi aku ketakutan dan gemetar saat dia memelukku. Aku mendorong tubuhnya, "jangan perlakukan aku seperti ini jiyong, aku ini hanya pelacur.." kataku lantas menghapus air mata.

"dara.."

"iya, aku memang pelacur."

Aku mendadak kalut, aku mendadak tak tahu arah. Aku menatap jiyong dengan tajam lalu mengecup bibirnya. Jiyong tampak terkejut. Tapi aku belum selesai, perlahan aku membuka gaunku.

"dara..apa yang kamu lakukan? Stop.."

Aku menghempaskan tangannya dan tetap membuka gaunku.

"sentuh aku jiyong.." kini aku hanya mengenakan pakaian dalam. Dia menggeleng-geleng dan menatapku sedih.

"perlakukan aku seperti semua pelacur yang kamu pesan, jiyong.." aku menarik tangannya dan menaruhnya dipayudaraku. Aku mendekatinya dan tanganku segera melingkar dilehernya. Kukecup dia dengan perlahan dari bibirnya lalu ke lehernya, dia hanya terdiam. Aku pun membuka kancing kemejanya tanpa melepaskan ciumanku.

"dara.." dia memanggilku, suaranya terdengar serak lantas dia merengkuh tubuhku.

"please berhenti..maafkan aku.." aku mencoba meregangkan pelukannya tapi dia memaksaku untuk diam di tempat.

"jiyong lepaskan.. aku harus melakukan tugasku kepadamu malam ini.." aku berontak namun dia tidak berkutip.

"tidak dara.. Stop please..."

Aku mendorong tubuhnya lalu mencoba membuka celananya tapi jiyong menahannya...

"STOP DARA.." bentaknya, aku tersentak  dan menjauh darinya.

"please pakai gaunmu lagi, dara..please.."

"please jangan seperti ini.." katanya sambil mengacak-acak rambutnya.

Aku menutup wajah dan kembali menangis. Harga diriku serasa hancur dan aku sangat malu sekali dihadapannya. Aku merasa sangat jijik dan hina terhadap diriku sendiri.

Perlahan aku memakai gaunku kembali. Kulihat jiyong tampak berusaha untuk tidak menatapku, aku menghapus air mata dan buru-buru pergi dari sana. Jiyong menahan tanganku, "biar aku antarkan kamu pulang, dara.." aku menghempaskannya

"tidak perlu jiyong ..aku ini hanya seorang pelacur.."

Aku pun pergi jauh dari tempat itu, aku tidak peduli bagaimana saat ini penampilanku. Aku tak mampu untuk pulang ke asrama saat ini. Aku berjalan dengan lemas ke tepi jalan, aku menemukan halte bis lantas duduk disana . Kulihat malam masih panjang, aku mendesah, aku telah membuat masalah untuk bommie. Kulirik ponselku untuk menghubunginya tapi aku tak sanggup melakukannya.

Namun mendadak terlintas seseorang dibenakku. Aku tidak tahu apa yang aku pikirkan ini benar-benar yang terbaik tapi sepertinya hanya ini jalan yang ada. Perlahan dengan sedikit ragu aku menghubungi seunghyun..dalam tiga kali suara dering dia mengangkatnya.

"hallo.."

"ini dengan siapa ya?"

Aku menahan tangis tapi aku tak sanggup ..

"seung..hyun..." kataku gemetar disela tangis.

"dara .." dia tampak terkejut dan aku hanya mampu menangis.

"hei hei ada apa..kamu kenapa? Dara.."

"seunghyun..aku.."

"hei hei calm down..kamu tenang dulu oke, sekarang kamu katakan kamu ada dimana biar aku menjemputmu."

Flawless (Complete❤)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang