#14

1.3K 119 7
                                    

"jiyong.." aku menggoyangkan tubuhnya yang terbaring malas disampingku.

"hmm.." balasnya malas.

"aku harus pulang."

Mendengar itu dia langsung beronjak bangun. "weoh..?" ucapnya tergesa. Aku tersenyum melihat penampilannya. Rambutnya berantakan dan matanya terbuka sipit-sipit. Aku merapihkan rambutnya dan menyentuh kumis dan jenggotnya.

"its time for you to clean yourself, ji." dia merengek dan merangkul tubuhku.

"jangan pergi dulu, dara.."

"tidak bisa jiyong, aku harus kerja malam ini.."

Dia mendesah, "bisakah kamu berhenti saja dari sana. Tinggal bersamaku akan lebih baik, okay?"

"ya, setelah seunghyun membunuhmu." dia cemberut mendengarnya.

"c'mon lepaskan aku harus pulang.."

"dara.."

"hmm?" aku mengelus kepalanya.

"apa seunghyun tahu pekerjaanmu?"

Aku mulai kurang senang dengan pembicaraannya sehingga aku tak menjawab. Dia mendesah, "aku tahu dia belum mengetahuinya, dara.."

"apa yang akan terjadi jika dia tahu?"

Aku mulai tidak nyaman lantas menyingkirkan tubuhnya dariku.

"what?" ucapnya bernada tinggi. " suatu saat dia pasti akan tahu."

Aku menatapnya tajam, "yes jiyong. Dan aku pastikan dia akan tahu dari mulutku sendiri."

Aku mulai merapihkan diri dan bersiap untuk pergi.

"hei hei.." dia memelukku. "im sorry..jangan marah begini, okay?"

Aku mencoba melepaskan diri, dia mendekapku erat. "look..kamu terlalu berharga untuk menjadi seseorang yang berkerja di tempat busuk seperti itu..aku mengkhawatirkanmu bagaimana jika ada yang menyakiti dan memaksamu melakukan sesuatu yang tidak kamu inginkan?"

Aku menutup matanya dan mendesah, "aku tahu jiyong, sejak aku menginjakkan kakiku disana aku sudah tahu bahwa aku tidak akan mampu meloloskan diri.."

"dara kamu bisa melakukannya, kamu tidak pantas berada disana, please keluar dari tempat itu.."

Aku melenguh lemas, "kamu tidak tahu apa-apa jiyong. Aku tidak bisa seenak itu keluar dari tempat yang sudah menyelamatkan hidupku."

Jiyong melepas pelukannya dan menjauh. Dia tampak kesal. "tunggu aku sebentar, aku akan mengantarkanmu." katanya tanpa menoleh kepadaku. Aku mendesah dan menatapnya dengan sedih.

••••

Tak kusangka hari berubah menjadi minggu dan menjadi bulan. Aku merasa menjadi manusia yang paling sibuk selama itu. Terkadang bersama jiyong terkadang bersama seunghyun. Di asrama, saat ini madam lee banyak sekali mendatangkan orang baru jadi pekerjaanku tidak sepadat dulu. Lagipula anak-anak baru lebih bersemangat, mereka seperti kejar target. Setiap ada client mereka menyerbu dan siap pasang muka. Aku tidak masalah tapi bommie...beda urusannya hahaha..

Malam ini rencananya aku akan tidur di rumah jiyong. Hanya saja sebelum itu seunghyun mendadak ingin bertemu dan menemaninya yang sedang sibuk di kantor. Dia sangat pekerja keras, selain kampus dia juga memiliki tanggung jawab dengan urusan kantor. Maka dari itu aku tidak bisa menolak dan akhirnya jiyong ngambeuk.

Aku sudah menjelaskan tapi dia memilih bertingkah seperti anak kecil. Dia memaksaku untuk tetap pulang ke rumahnya setelah selesai dengan seunghyun. Aku mendesah..

Flawless (Complete❤)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang