#27

1K 84 13
                                    

Kita akan memasuki babak baru..
Cerita flawless ini sebentar lagi akan menyentuh chapter akhir..

Aku dedikasikan cerita ini untuk semua pembaca yang kecewa karena aku batal mempublish ceritaku yang berjudul..

1. Say you love me
2. Defense
3. The boss who needs love

Ketiga cerita itu aku gagal posting karena kepotong berita scandalnya ji oppa sama cwe yg di after shcool (lupa namanya) ..dan BAM file nya hilang dan aku lupa semuanya so akhirnya aku nulis cerita ini..

Enjoy the rest luv 😘😘🙏🙏




Langkah kakinya mengambang, tubuhnya masih lemah oleh perlakuan itu. Dara kehabisan napas, dia berhenti dan mengatur napasnya. Dia merasa bodoh berlari seolah dia tahu keberadaannya saat ini ada dimana. Pelarian ini seakan tak berujung. Dia seperti berlari dalam ruang sama dalam waktu yang berbeda.

Matanya mengarah kesekelilingnya dan mendesah. Dia benar-benar tak tahu dimana dia berpijak saat ini. Tapi pilihan untuk kembali kepada seunghyun sepertinya lebih tidak masuk akal. Setelah tahu bahwa kenyataan telah menyakitinya dua kali berturut-turut membuatnya tak bisa lagi percaya.

Dengan segala tenaga yang masih tersisa, akhirnya dara berjalan memutar arah. Dia sangat marah karena harus menyerah dan kembali menyerahkan dirinya kepada penjahat itu dengan mudahnya.

Namun lututnya melemas dan dia terjatuh mendengar suara pistol yang menggema sangat keras dan suara jeritan manusia. Dara merasa dirinya lah yang telah tertembak. Dia menerawang mencari sumber suara itu tapi hanya ruangan tak berujung yang ia temui. Merasa merinding dan ketakutan dara berusaha bangkit kembali dan melanjutkan perjalanannya.

Dia sungguh tidak ingin tahu apa yang saat ini terjadi di luar sana, dia hanya ingin segara pergi. Namun sangat jelas tubuhnya masih lemas, beberapa kali dia harus berpegangan untuk menopang tubuhnya. Kepalanya sangat sakit dan matanya pedih. Tapi dia tidak ingin terlihat lemah dihadapan seunghyun. Tidak lagi.

Dara meremas dadanya berupaya untuk kuat.

Tak dia sangka seunghyun berdiri di depan pintu ruangan tadi yang ia tinggalkan. Dia tampak tenang, kedua tangannya tenggelam dalam saku celananya. Dara kira seunghyun akan lebih..

Mungkin cemas...

Ha, hanya hayalan saja. Dara mengutuk dirinya sendiri, berpikir bahwa penjahat itu masih memiliki hati. Dia sudah tertipu, selama ini dia lah yang menjadi trauma dalam mimpi-mimpinya. Laki-laki yang kemarin mengikrarkan rasa cintanya, dia lah yang menanam benih kepedihan itu.

Mata seunghyun bergerak ke arahnya. Seolah tidak merasa kaget dengan kedatangannya. Apa seunghyun tahu kalau dara akan kembali kesana lagi? Entahlah.

Seunghyun tampak menarik napas. Lalu perlahan menghampiri dara yang masih terdiam di tempatnya.

"..kamu tidak akan senang jika kita berbicara saat ini, bukan? Jadi lebih baik kamu ikuti aku dulu, keadaan sedang kacau."

Dara tidak membalasnya, dia merasa mual mendengarnya. Dia merasa muak melihat wajahnya.

Seunghyun mendesah. "kamu memiliki banyak waktu untuk bertanya atau memarahiku! Kamu juga bisa membunuhku, tapi saat ini kita harus cepat pergi."

Seunghyun meraih tangan dara namun dara refleks menghempaskannya. Dara sudah terlalu jijik dengan sentuhannya. Sedikit saja mampu membuatnya merinding. Namun kenyataannya seunghyun sudah menarik tangannya untuk pergi.

Mereka masuk ke dalam lift. Disana dara menghempaskan tangannya namun seunghyun tidak mempersalahkannya dia malah mengambil ponsel dan menelpon seseorang.

Flawless (Complete❤)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang