#21

1K 99 22
                                        

Silahkan dibaca dan dinikmati..
Semoga suka, salam HENGSHO ~~
Jangan lupa jejak nyo yaaaa..😘😘😘




Sore itu tidak biasanya hujan turun lebat. Suasana menjadi agak gelap. Anak-anak yang biasanya senang berkumpul di kantin menjadi malas karena kedinginan. Chaerin duduk gugup menanti youngbae dan yang lainnya.

Mendadak ponselnya berdering.

Ah, youngbae..

"yeobseyo, bae dimana?"

"mian chae aku sedang di ruang UKS mendadak si seungrat sakit perut mual muntah..."

"oh, anak itu.." chaerin mulai gusar.

"mian, kamu tunggu saja nanti setelah jam pulang di tempat yang sudah aku beritahu.."

"araseo.."

Panggilan itu pun berhenti. Chaerin mendesah lemas, padahal dia sudah ingin mendengarkan rencana untuk membekuk pelaku itu tapi menurutnya ini sama sekali tidak merugikan, ada sedikit waktu baginya kalau begitu.

Chaerin tersenyum dan bernapas lega. Jarak UKS fakultas Ekonomi dan loker mahasiswa bisa sampai 10/15 menit sedangkan jarak kantin ke loker hanya 5 menit. Entah mengapa sepertinya Tuhan selalu melindunginya. Dia ingin memastikan semuanya aman terutama kenyataan bahwa pelaku itu sudah ditemukan di kampus dan berkeliaran dengan bebas. Dia tidak boleh ceroboh dan mengacaukan.

Dia yakin semuanya akan aman dan terkendali. Dia sudah memikirkan semuanya secara matang. Walau dia harus mengikuti rencana youngbae tapi dia juga punya cara lain untuk masalah ini.

Chaerin pun segera menghubungi seseorang. Tidak lama, seorang laki-laki berjalan menghampirinya dan tanpa banyak kata setelah bertemu laki-laki itu pun pergi. Chaerin menanti dengan tenang. Suasana redup dan dingin ini menambah kelancaran rencananya.

Beberapa saat chaerin pun mendapat pesan dan senyum di pipinya pun mengembang dengan lebar. Dia mendesah dan menempatkan dirinya untuk duduk dengan nyaman.

Namun ada yang aneh dari pesan yang ia terima selanjutnya, chaerin menaikan alisnya sebelah. Ini bukan seperti rencana awalnya.

Chaerin bergerutu, "motherfucker..dia kira aku akan menipunya!! Arkk..sudah kukatakan aku akan mentransfer uangnya besok!!"

Otot-otot di wajahnya mengencang. Dia sangat membenci perubahan rencana di akhir keadaan seperti ini. Tapi dia tidak mempunyai pilihan selain menurutinya.

Chaerin pun membalasnya, "araseo." dengan kesal.

Acara makan tenangnya pun terganggu.


***

Dara mengemasi barang-barangnya. Air matanya masih bercucuran tanpa sedikitpun mengeluarkan suara. Sementara itu seunghyun duduk di pinggir ranjang, pandangannya kosong seolah berusaha mengabaikan keberadaan seseorang.

Disisi lain dara hanya mampu mencuri-curi pandang kepadanya berharap walau ini perpisahan tapi seunghyun masih mau melihatnya. Berharap walau mereka telah berpisah tapi keadaan tidak seburuk ini.

Ckalk..
Suara koper yang ditutup dan terkunci, dara mendorongnya kearah seunghyun lalu berhenti dengan jarak yang baginya cukup jauh.

"seunghyun.." panggil dara. Dia mencoba untuk lebih tenang dan merelakan semuanya.

Walau seunghyun tidak menoleh dara melanjutkannya. "mianhae..untuk semua luka dan rasa sakit yang kamu terima, entah aku sengaja atau pun tidak. Mianhae..telah menjadi beban untukmu aku.."

"dara.." seunghyun memotong. Dara melihat dia menoleh kepadanya. Dengan gugup iya menjawab, "ndeh?"

"come here.." entah mengapa, dara merasa itu adalah tatapan memelas seunghyun yang paling dalam dan menyakitkan. Hal itu pula yang memaksa dara berjalan mendekatinya dan langsung memberikannya pelukan.

Flawless (Complete❤)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang