#1

4K 235 6
                                    

Di dalam perpustakaan. Di ujung ruangan, di area perbukuan terlarang aku berjalan dengan pelan. Disini gelap, tak ada jendela jadi tak ada cahaya dari matahari. Tapi aku tetap berjalan.

Ah..
Itu dia.
Buku yang aku cari.

Setelah membuka dan membaca sekilas buku itu aku akhirnya yakin untuk meminjamnya. Aku tak akan membiarkan nilaiku dipermainkan oleh dosen tua bangka itu lagi.

"ah..."

Langkah kakiku tertahan. Menerawang mencoba mencari apa ada seseorang. Apa telingaku barusan salah dengar? Suara itu sedikit aneh dan ganjil.

"ah ah ji..."

Lagi, aku mendengar suara aneh itu. Dahiku sudah mengkerut. Area ini sangat jarang dikunjungi siapa-siapa jadi tidak mungkin akan ada banyak orang. Mungkin jika ada hanya satu atau dua orang saja.

Rasa penasaranku tumbuh membesar. Alih-alih beranjak pergi dari sana aku malah mencari sumber suara itu.

Kini semakin membesar. Terdengar jelas. Detik selanjutnya aku terdiam, heran, suara itu menghilang.  Kudengarkan seksama. Memasang telinga dengan siaga.

"ah ah ah ah ah.. Yessss ji.. Yess baby!!"

Mataku melonjat terkejut. Oh my godness. Bibir evil-ku tersenyum jahil. Pantas saja suara itu terdengar aneh tapi.. Tidak asing ditelingaku.

Suara desahan itu..

Otakku tertahan sepersekian detik saat mataku menemukan satu sosok mata menatapku dengan tajam. Lurus dan datar menusuk ke dalam mataku. Aku tidak memperhatikan disekitarnya walau aku sadar tangannya sibuk membetulkan celana dan mengencangkan sabuknya.

Mata kami bertemu. Tapi tatapannya tak tahu malu. Dia seolah bertanya, "siapa wanita ini?"

Namun dia pergi begitu saja. Begitu pula dengan sikap angkuhnya. Aku menaikan alis dan menatapnya cukup kesal.

Lantas seorang wanita keluar dari persembunyiannya. Aku tahu dia berusaha menutupinya tapi ekspresi wajah dan keadaannya yang berantakan tidak bisa menipu. Oh.. Jadi laki-laki tadi sudah melakukan sex dengan wanita ini. Tak kuduga seleranya.

Aku tersenyum sinis. Wanita itu tampak sangat terkejut dan berlari kencang meninggalkanku. Yap, dosen tua bangka yang aku bicarakan tadi adalah dia. Wow... Takdir is heaven for me and hell for her.

Oops. Aku tersadar sesuatu. Dia meninggalkan kacamatanya. Aku tersenyum penuh kemenangan. Say no more untuk nilai C di kelas arkeologi.

Flawless (Complete❤)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang