Jangan lupa follow ig;@wattpadisn
Semoga harimu baik.🍭
LIBUR telah usai. Kini semua kembali menjalani rutinitasnya masing-masing. Begitu pun dengan Caca yang kembali bersekolah. Dan juga dengan sahabatnya, Anis, Denis, Lika dan Seto.
Sekarang mereka duduk dibangku kelas 12-IPS-1 sebagai kakak kelas yang paling tinggi pangkatnya. Mereka juga sekelas karena sedari awal mereka sudah sepakat menjadi satu kelas.
Tinn.. Tinn... Tinn...
Suara klakson terdengar begitu nyaring dari arah luar rumah Caca. Seakan tahu siapa penyebab suara itu berasal, Caca beranjak dari sofa untuk melihat keluar rumahnya.
Dan benar saja, disana ada teman-temannya yang sudah rapi dengan seragam putih abu-abu khas pelajar sekolah.
Caca keluar rumah berjalan membukakan gerbang agar temannya bisa masuk terlebih dahulu daripada dibiarkan menunggu di jalanan depan gerbang.
"Masuk dulu, gih!" perintah Caca pada ke-tiga temannya yang langsung diangguki oleh mereka.
Setelah menutup pintu gerbang dengan sesekali menengok kekanan dan kekiri, Caca menghampiri teman-temannya yang sedang memakirkan motornya.
"Masih jam 6 padahal," ujar Caca menatap temannya bergantian.
Denis turun dari motor dan langsung merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan akibat helm yang digunakannya tanpa membalas ucapan Caca.
Sedangkan Seto dan Lika langsung turun dari motornya kemudian menghampiri Caca yang sudah rapi dengan seragamnya.
Caca mengeryit menatap Denis, "Lo kenapa, Den?"
Denis yang sedang menepuk-nepuk pelan celananya mendongak menatap Caca, "Celana gue kotor, nih. Gatau kena apaan. Padahal gue udah rapi banget." dengusnya.
"Udah pada sarapan?" tanya Caca berjalan memasuki rumah yang diikuti oleh Denis, Seto dan Lika dibelakangnya.
Mereka kompak menggeleng dengan cengiran andalannya. Caca yang melihatnya hanya mendengus paham.
"Sarapan dulu, deh. Sambil nunggu Anis, dia kayaknya sarapan dulu dirumahnya."
Mereka mengangguk kompak lalu duduk dimeja makan dengan rapi. Diatas meja sudah ada nasi goreng yang siap untuk disantap.
"Widih! Nasi goreng. Kayaknya enak banget, deh. Pas banget perut gue udah minta diisi dari tadi." ujar Denis dengan mata berbinar menatap nasi goreng itu.
"Sama nih, cacing diperut gue udah pada demo semua. Mending makan sekarang aja lah!" sahut Lika mendudukan diri dikursi sebelah Denis.
"Gue makan ya, Ca?" ujar Denis mengambil nasi dan menaruhnya diatas piring.
Caca hanya mengangguk lalu ikut duduk dikursi hadapan Denis dan Lika. Sedang Seto duduk disebelah Caca.
"Orang tua lo kemanain lagi, Ca? Kok gue gak liat dari tadi. Biasanya kan nyokap lo selalu nyambut kita." ujar Seto mengambil nasi gorengnya.
"Nyokap nginep dirumah sodara, To. Bokap nyusul kesana dan ikut nginep. Mereka baru pulang besok, kayaknya." sahut Caca memakan sarapannya.
Kemudian keadaan menjadi hening. Hanya ada suara dentingan sendok yang beradu dengan piring yang saling bersahutan.
Setelah selesai sarapan, Caca merapihkan piring-piring kotor dan membawanya ke dapur. Kemudian kembali ke depan dan bersiap berangkat ke sekolah.
"Udah jam setengah tujuh. Ayo deh kita berangkat sekarang. Palingan Anis udah nunggu didepan." ajak Caca saat melihat Denis dan Lika yang sedang bersandar pada punggung kursi.
Mereka hanya mengangguk lalu mengambil tas yang digeletakan begitu saja diatas karpet dan memakainya.
Caca mengunci pintu rumahnya dan berjalan menghampiri teman-temannya yang sudah siap diatas kendaraannya masing-masing.
"Ca! Sama gue aja sini!" ajak Seto menepuk jok belakangnya yang kosong dan langsung diangguki oleh Caca.
"Yaudah ayuk! Berangkatttt!!" seru Denis tertawa.
Seto hanya menggelengkan kepalanya melihat perilaku Denis yang masih kekanak-kanakan.
"Woi! Enak banget main jalan-jalan aja! Gue dilupain nih?" teriak Anis kesal menatap temannya.
Lika terkekeh melihatnya, "Sini buru! Naek sama gue aja biar Denis sendiri. Dia kan jomblo akut!" ledek Lika melirik Denis.
"Heh! Gue bukan jomblo, tapi single. Gue masih mau happy-happy sama kalian daripada mikirin pacaran doang!" sambar Denia tidak terima.
"Halahhh! Jomblo mah jomblo aja, Den!" ledek Caca kemudian tertawa.
Denis hanya mencebik kesal. Setelah Anis sudah naik kebelakang Lika mereka pun bergegas menuju sekolah bersamaan.
Lima orang yang berteman baik sejak kecil menjalin pertemanan hingga sekarang. Apa mereka akan terus seperti ini?
-----
Pertemanan yang sungguh baik. Terjaga, terawat hingga dewasa. Bukan begitu?
19 Juli 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Hubungan Tanpa Status [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[NOVEL DIJUAL ONLINE. SUDAH BISA DIBELI DI SITUS BUKALAPAK, SHOPEE, BLIBLI, WEB GUEPEDIA.COM, TOKOPEDIA. SEMUA DENGAN USER NAME GUEPEDIA] Karena mereka tidak tahu bagaimana rasanya jadi aku. Bagaimana rasanya kala mencintai tetapi tak pernah diakui...