Bagian 18

401 71 6
                                    

Follow ig;
-wattpadisn
•••••••

Derin berjalan dengan cepat saat dirinya baru saja tiba di depan rumah sakit. Ia langsung bergegas menuju kamar Caca di rawat.

Semalam, ia pergi ke tepi danau. Berusaha menenangkan diri dari sakit saat melihat orang yang disayanginya sedang terkapar lemah di rumah sakit.

Ini masih pukul 23:39 malam. Yang artinya jalanan sudah sangat sepi, apalagi danau tempat ia menenangkan diri. Sangat sunyi dan gelap gulita.

Tadi ia mendapat telpon dari Feri kalau Caca sudah bangun dari tidur panjangnya. Dua hari cukup panjang bukan?

Feri bilang, Caca bangun tepat jam 22:00 malam. Dan saat matanya terbuka hanya ada Feri di sana. Ternyata Seto dan Anis sudah pulang terlebih dahulu karena hari semakin malam.

Derin membuka pintu kamar inap Caca, melenggang masuk dan melihat Caca yang sedang duduk bersandar di atas bangkar. Disebelahnya ada Feri yang duduk sambil main ponsel.

Derin berjalan mendekati Caca dan tersenyum melihatnya.

"Udah mendingan?"

Caca mengangguk pelan. Bibirnya sangat pucat ditambah tubuhnya yang belum terlalu pulih.

"Lo tidur di sofa aja." Derin memukul pelan pundak Feri yang masih berkutat dengan ponselnya.

Tak banyak bicara, Feri hanya mengangguk. Berpindah duduk di sofa dan mulai rebahan disana.

Derin duduk dikursi yang tadi dipakai Feri. Menatap Caca yang juga sedang menatapnya.

"Udah makan?"

Caca mengangguk, "Udah tadi sama Kak Feri."

"Gak tidur?"

"Gue baru bangun masa tidur lagi, sih." Ucap Caca terkekeh. "Lo gak tidur?"

Derin menggeleng pelan. Bukan ia tak tidur, tapi ia tak bisa. Padahal kantung matanya sudah menghitam. Dan juga matanya yang sembab.

"Lo nangis?" Tanya Caca menatap Derin.

"Gak." Sahut Derin. "Mata gue emang sembab banget ya?"

Caca mengangguk.

"Keliatan banget?"

Caca mengangguk lagi.

"Kurang tidur mungkin atau kelamaan nangis?" Derin terkekeh.

"Katanya gak nangis."

"Emang enggak." Sahut Derin berbohong. "Lo tidur aja gih, udah malem juga."

"Gue tidur kalo lo tidur."

"Iya nanti gue tidur. Yang penting lo istirahat dulu."

"Bener ya?"

Derin tertawa renyah, "Iya, bawel deh."

"Nanti aja deh, gue belum ngantuk banget. Baru bangun juga jadi agak susah dibuat tidur lagi."

Hubungan Tanpa Status [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang