Bagian 4

858 80 0
                                    

Jangan lupa follow ig;@wattpadisn
Semoga harimu selalu senang.

🍭

BEL masuk berbunyi nyaring, tepat saat gerombolan Caca tiba di halaman sekolah. Mereka memakirkan kendaraannya diparkiran dan melepaskan helm yang mereka kenakan.

Denis, laki-laki itu masih setia mengaca dispion motornya sambil merapihkan tatanan rambutnya yang sedikit berantakan.

Lika menggeplak kepala Denis pelan sambil mencebik, "Udah gausah ngaca! Gaada ganteng-gantengnya banget lo mah!"

"Yeee! Sirik aje lo jomblo!" desis Denis menatap tajam Lika.

Caca dan Anis tertawa terbahak mendengar ucapan Lika yang kelewat benar itu. Sedangkan Seto hanya menggelengkan kepalanya menatap kedua laki-laki itu bertengkar kecil.

Kemudian mereka berjalan bersama menuju kelas yang berada di lantai dua. Dengan melewati koridor yang masih sedikit ramai dengan murid lainnya, mereka asik berjalan dengan sesekali bercanda gurau.

Tawa mereka menggelegar saat sudah tiba di lorong angkatan kelas 12 berada. Denis tidak henti-hentinya berceloteh tentang rambutnya yang sedikit rusak karena helm yang digunakannya.

Sedangkan temannya yang lain hanya bisa mendengus menatap Denis sebal. Di jalan menuju kelas yang berada tepat paling pojok itu, terlihat anak kelas lainnya sedang berdiri di depan pintu kelas sambil melihat kearah ujung lorong lainnya seperti sedang memperhatikan siapa saja yang baru datang.

Niko, cowok yang sedang berdiri di depan kelas itu hanya menyengir kuda melihat kedatangan gerombolan Caca. Karena baginya, gerombolan Caca termasuk gerombolan yang asik dan juga pintar.

"Eh, Bro! Baru dateng lo pada? Tumben banget. Biasanya dateng pagi terus," sapa Niko saat Caca dan teman-temannya tepat berada dihadapannya.

Seto menyilangkan kedua tangannya di depan dada sambil menatap Niko dengan pandangan yang sulit diartikan. Membuat Niko menjadi salah tingkah dan dengan spontan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Sedangkan dua gadis itu--Anis dan Caca sudah melenggang masuk kedalam kelas meninggalkan Denis, Lika dan Seto yang masih berdiam di depan kelas bersama Niko yang terlihat sedang mengobrol.

"Ngapain lo berdiri disini? Nungguin gue yaaa?!" seru Lika dengan tampang meledeknya.

Niko tergelak, "Idih! Ngapain juga gue nungguin lo!" ketusnya. "Mending gue nungguin Bu Nani yang bentar lagi dateng."

Lika terkekeh melihatnya sedangkan Denis sudah menaikan sebelah alisnya menatap heran Niko.

"Ngapain lo nungguin Bu Nani? Mau ngapelin dia lo? Gila ya! Udah kayak gaada cewek lagi aja lo, Bro!" tepukan pelan dipundak Niko terasa.

Niko menepis tangan Denis lalu menatapnya tajam, "Siapa juga yang mau apelin emak-emak kayak Bu Nani!" kesal Niko. "Gue tuh lagi liatin dia masuk atau enggak! Kan gue males kalo dihari pertama masuk sekolah itu guru malah dateng. Kan tugas mulu!"

Lika tertawa mendengarnya, "Hahaha, iya lo bener banget!"

Seto yang sedari tadi diam pun berdehem menyadarkan ketiga cowok itu kalau masih ada dirinya disana tapi mereka seolah tidak menyadari kehadirannya.

"Ngobrolnya di dalem aja. Gaenak diliatin anak kelas lain." ujar Seto melenggang masuk melewati ketiga cowok itu yang masih cengo mendengar penuturan Seto.

Denis mendengus sebal, "Pasti karena dia gak dianggap ada."

Niko dan Lika tertawa mendengarnya. "Udah, gih! Masuk sana! Lo betah banget berdiri diluar gitu."

Lika tergelak lalu mendengus kesal menatap Niko, "Jangan samain gue sama Denis deh, Nik. Dia mah jomblo akut! Gue kan gamau ketularan virus jomblonya!" sindir Lika kemudian berlari masuk kedalam kelas dengan tawa yang menderai.

Niko hanya mesem-mesem melihat Denis. Yang dilihat hanya menampilkan wajah datarnya kemudian masuk kedalam kelas tanpa menghiraukan Niko yang masih berdiri dan dilewatinya begitu saja.

Niko tergelak dengan memegang dadanya mendramatisir menatap kepergian Denis yang begitu saja, "Sakit hayati!" kemudian ikut masuk kedalam kelas yang sudah ramai dengan murid lainnya.

-----

Gak banyak yang dirombak, cuma sedikit perbaikan dalam penulisan kosa katanya saja. Semoga kalian tetap suka.

Jangan lupa follow instagramnya karena ada mereka di sana.

See u kalian.

19 Juli 2018

Hubungan Tanpa Status [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang