bagian 2

1.4K 91 0
                                    

Jangan lupa follow ig;@wattpadisn
Semoga harimu menyenangkan.

🍭

"CACAA!!"

"CACAAAA KELUAR DONG!!"

"CA! LAMA BANGET LO!"

Teriakan demi teriakan terdengar dari luar kediaman Caca. Teman-teman Caca berteriak terus menerus padahal mereka bisa saja mengetuk pintu dan menemuinya baik-baik.

Caca menghela napas, memang kadang teman-temannya suka bertingkah semaunya.

Caca berdiri dari sofa di ruang keluarga. Berjalan menghampiri teman-temannya yang sudah menunggu di depan sana. Padahal ini minggu terakhir dihari libur sebelum sekolah kembali dimulai.

Tapi mereka begitu bersemangat bermain dihari terakhir liburan semester.

"Apaan?" ujar Caca malas menatap mereka.

Mereka hanya cengengesan berdiri di depan gerbang rumah Caca. Ia berjalan dengan malas ke pintu gerbang dan membukanya.

"Lama lo!" ketus Lika.

"Mau ngapain?" ujar Caca menaikan sebelah alis.

Anis langsung berjalan melewatinya begitu saja masuk kedalam rumah. Padahal tuan rumahnya masih berada di depan bersama temannya yang lain.

Caca menghela napas lelah, "Masuk gih!"

Mereka bersorak dengan riang lalu masuk kedalam rumahnya. Sebelumnya memakirkan sepeda mereka di halaman rumah. Memang sudah seperti biasanya, dihari minggu mereka akan bermain naik sepeda.

Semua langsung berjalan menuju ruang keluarga. Lika langsung duduk disofa berselonjoran. Denis, anak itu langsung mengambil remot TV dan menyalakannya. Sedangkan Anis, ia menuju dapur mengambil minuman dan cemilan didalam kulkas.

Caca menghela napas berat lalu ikut duduk dengan yang lainnya dikarpet.

"Seto mana?" tanya Caca saat pandangannya tidak menangkap sosok Seto.

"Di kamar mandi." sahut Anis dari arah dapur dengan membawa minum dan cemilan diatas nampan yang terlihat penuh.

"Wihh! Makanan!" seru Denis langsung mengambil salah satu ciki dan melahapnya.

"Makanan mulu lo, Den. Atlet apaan suka nyemil?" sindir Seto yang tiba-tiba datang dari arah belakang.

"Eh, nyemil mah gapapa asal kita juga rajin olahraga!" sewot Denis.

Lika tertawa lalu melempar cemilan yang dipegangnya kearah Denis, "Alah gaya lo! Biasanya juga abis nyemil lo langsung tiduran."

Denis berdecak, "Hidup itu dinikmatin, Bro."

"Gausah sok ngomongin hidup lo. Kencing belom lurus aja!" sambar Anis seraya menyeruput jus jeruk yang dibuatnya.

Sontak semuanya tertawa mengejek Denis sedangkan ia hanya menampilkan wajah masamnya.

"Betewe, orangtua lo kemana? Kalo bokap kan kerja, kalo nyokap kemana? Biasanya stand by dirumah." ujar Seto melihat sekeliling.

"Pergi, kerumah sodara." sahut Caca malas.

Seto hanya ber'oh' ria saja.

Caca hanya melihat mereka semua berdebat tanpa ikut andil didalamnya. Ia hanya ingin bersantai ria saja dihari terakhir libur.

Tapi sayangnya takdir tidak berpihak padanya. Teman-temannya datang untuk merusak hari yang di impikannya.

"Eh, Ca. Diem aja lo!" cetus Seto saat melihat Caca terdiam.

Caca menoleh dengan dahi yang mengkerut, "Kenapa?"

"Diem aja lo. Kesambet apaan lo? Biasanya juga lo nyerocos terus." sambar Lika.

"Bener! Biasanya lo yang paling banyak ngomong sama si Anis." sambung Denis terkekeh.

Anis menghampiri Caca dan duduk disebelahnya. Caca hanya meliriknya saja.

"Lo lagi ada masalah?" ujar Anis menatap Caca bingung.

"Enggak." sargah Caca.

"Terus lo kenapa?"

Caca menghela napas panjang, "Gapapa."

Yang lain menatapnya penuh kebingungan. Kemudian mereka berkumpul mendekat menjadi sebuah lingkaran didekat Caca.

Sebenarnya Caca sedikit risih dengan kondisi seperti ini. Tapi mau gimana lagi? Wong sudah kejadian.

"Cerita dong!" seru Denis bersemangat.

Seto menoyor kening Denis, "Biasa aja."

Denis berdecak sebal lalu kembali menatap Caca. Yang lain pun sama, mereka terdiam sambil menatapnya dan menunggu Caca bersuara.

"Gue gapapa." ujar Caca memastikan.

"Lo diem aja dari tadi. Kenapa sih? Lo gak seneng ya kita-kita main kerumah lo?" ujar Lika menatap Caca penuh tanya.

"Kayaknya dari tadi lo gak ada respon banget sama kedatangan kita-kita, deh." sambar Denis.

Anis mengangguk menyetujui. "Sebenernya apasih yang lagi lo pikirin?"

Caca terdiam. Bungkam menatap teman-temannya bergantian. Ini bukan salah mereka, mereka datang untuk mengajak Caca bersenang bukan bersedih.

"Gue gapapa. Gue cuma mau rebahan aja." ujar caca menyenderkan punggung pada sofa dibelakangnya.

"Yaudah, mending lo rebahan aja deh. Mau tidur juga silahkan. Lagian keliatannya lo kayak kecapean gitu." sahut Seto. "Mending lo ke kamar sana!"

"Gue gapapa, sans aja."

"Halaaah! Udah deh gausah ngeyel! Istirahat aja sana dikamar. Biar urusan mereka sama rumah jadi tanggung jawab gue." sahut Anis.

Caca megangguk pasrah lalu berdiri. Sebelumnya ia menatap teman-temannya khawatir sebab ia yang sebagai tuan rumah malah berada dikamar.

"Udah sana!" usir Lika.

"Baik-baik lo pada. Jangan geratak aja." ujar Caca sebelum benar-benar meninggalkan ruang keluarga menuju kamar.

-----

Seperti biasa, ini hasil revisi semalam. Ya, mungkin memang masih perlu perbaikan. Hehe

Jangan lupa vote dan komentar ya, teman-teman.

Hubungan Tanpa Status [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang