Malam minggu. Siapa sih yang tak tahu arti di balik malam itu?
Jika seseorang mendengar kata itu, pasti yang terlintas di benak kita pertama kali adalah; jalan-jalan, nongkrong bersama teman atau sekedar ngapel bareng pacar. Atau mungkin dia dirumah karna tak bida melakukan semuanya.
Percaya atau tidak, tapi memang itu lah kenyataannya.
"Chanyeolieee~"
Baekhyun langsung menubruk tubuh besar Chanyeol ketika ia tiba di tempat kebugaran, terus memeluk tubuh tinggi itu tanpa peduli dengan keringat yang ikut menempel pada kaosnya.
Wajah anak itu mendongak, "Apa sudah menunggu lama?" Katanya dengan tutur kata yang lucu, bibirnya agak termanyun.
Chanyeol balas menggangguk, tanpa segan melingkarkan lengan di pinggang si kecil. Hidung mereka saling bersenggolan, eskimo.
"Iya. Buktinya aku sudah sangat merindukan dirimu~"
Yang lebih pendek tersenyum memalu, menyembunyikan wajah di dada bidang si pria tinggi sambil mencubit pinggangnya main-main. Dia mengaduh kesakitan, tapi tak dapat membalas ketika Baekhyun sudah lebih dulu berlari menjauh.
"Aku lepas sepatu dulu ya~"
Begitulah. Chanyeol menunggu dengan mencoba beberapa barbel dengan berat yang berbeda, mencoba melatih otot lengannya yang benar-benar terbentuk sempurna.
Tak lama, Baekhyun datang dengan wajah imutnya. Terkagum-kagum ekspresi wajahnya ketika melihat bisep sexy pria kesayangannya yang terbalut keringat. Wow, itu sangat sexy.
"Jangan terlalu memaksakan diri, oke? Aku tak mau tanganmu terkilir." Chanyeol memperingati, mencegah si kecil yang sudah bersiap mengangkat barbel dengan berat yang lumayan.
Baekhyun memanyunkan bibir tanpa sadar, "Pelit. Aku kan hanya ingin mencoba saja."
Anak itu berjalan menjauh, dengan sendal pink nya ia menyusuri gym sambil mencoba beberapa alat kebugaran di sana. Namun mata itu tak lepas juga dari si pemilik hati, Chanyeol. Dia masih saja sibuk dengan barbel-barbelnya.
Baekhyun mendekat, meraih barbel berukuran kecil lalu mengangkatnya. Wajahnya ketika menahan membuatnya tampak lucu dan menggemaskan, Chanyeol tertawa melihatnya.
"Babyboo, kemari sebentar..." Baekhyun menaikan sebelah alis, namun tetap juga mendekat. "Kenapa, Chan?"
Kedua pipinya ditarik bersamaan, tak lagi bisa menahan gemas. Lalu satu kecupan mendarat mulus di bibirnya yang kemerahan.
"Aku ingin merekam video, untukku upload ke Instagram. Kau ikutan juga ya..."
"Apa tidak apa? Manager akan memarahi kita tidak?" Baekhyun bertanya cemas, kepalanya mendongak ketika berbicara. Menggemaskan.
Chanyeol menggeleng, kembali menggapai bibir favorite nya tanpa canggung. "Siapa peduli. Aku hanya ingin orang-orang tahu jika aku sedang menghabiskan waktu dengan pria kesayanganku ini." Jawabnya dengan senyuman.
Ugh, Chanyeol memang selalu bisa membuat jantungnya berdebar tak karuan.
Baekhyun mengangguk, mengundang senyum di bibir tebal Chanyeol. "Baiklah, aku akan meminta tolong pada instruktur kita."
Chanyeol berlalu, kemudian kembali lagi dalam beberapa menit dengan pria lainnya. Hp sudah berada di tangannya, dan Baekhyun bersiap sesuai arahan Chanyeol.
Mengangkat barbel ukuran berbeda.
Ck.
Baekhyun berdecih kesal dalam hati, berpikir jika Chanyeol sengaja melakukannya agar para fans mereka bisa melihat perbedaannya. Ugh, Baekhyun kan ingin pamer juga.
"Aeris akan menertawakanku." Baekhyun merajuk, kedua lengannya terlipat dan bibirnya maju beberapa centi. "Kau menyebalkan." Lanjutnya.
Si pria menanggapi dengan tawa, lagi. Dia tahu Baekhyun takkan benar-benar marah kepadanya. Jadi, ia menarik tubuh mungil itu untuk duduk bersamanya. Menempatkan si kecil duduk didepannya.
Rambut basah si kecil ia ciumi, "Ayo kita lihat bagaimana komentar para fans."
Baekhyun menyandarkan tubuhnya di dada bidang si pria tinggi, namun matanya ikut bergerak seiring dengan pergerakan jari yang menggeser layar.
Sesekali mereka tertawa. Well, seru juga. Tak apa lah dia di tertawakan, lagipula mereka tertawa bukan karna hal negatif. Menghibur orang lain itu kan menyenangkan, apalagi mereka adalah para fans yang ia sayangi. Aeris.
Hingga mata Chanyeol melotot ketika mendapati satu komentar disana, ada satu ceklis biru yang membuat komentar itu nampk jelas dan berbeda dari yang lain. "Benar-benar..."
Baekhyun tertarik untuk melihat, kemudian bibirnya tersenyum ketika membaca komentar tersebut.
"Dia memujiku lucu." Si kecil mencoba memanasi. "Dan memanggilku dengan sebutan, Baekhyunie."
Chanyeol langsung meletakkan ponselnya, memeluk lebih berat Baekhyun dari belakang. "Ini milikku!!" Kata dia sambil menciumin tengkuk si kecil.
Pria tinggi itu terus melakukan hal sama, mengecup tengkuk juga ceruk lehernya hingga Baekhyun menggeliat kegelian. Bahkan pinggangnya pun tak luput dari tangan jail Chanyeol.
"Akan kuberi pelajaran dia..." Tentu, Baekhyun tahu Chanyeol hanya bercanda saat mengatakan itu. "Ah hahaha noo~ sudah!!" Dia masih menggeliat.
Baekhyun terus tergelak dalam tawa, sibuk menggeliat dan juga menghindar dari Chanyeol yang masih asik menggelitiki nya. Bahkan sadar atau tidak, tubuhnya sudah terlentang di kursi panjang itu.
"Haha, Chan. Stoop it ah noo~!" Kedua lengan kecilnya menahan, kepalanya menangadah dan pipinya memerah karna tak hentinya tertawa. "Kecup dulu dan aku akan berhenti."
Baekhyun menganggukkan kepala dengan cepat, lalu seketika itu Chanyeol berhenti. Si kecil menatapnya dengan nafas memburu, terengah-engah. Tapi entah kenapa malah terlihat menggemaskan.
"Capek!"
Gemas. Chanyeol kembali melakukan eskimo, kemudian beralih dengan mengecup kening, kedua pipi dan terakhir adalah bibir mungil kesukaannya. Tangan mereka saling bertautan ketika Chanyeol berbisik di telinganya, "Mine...."
Pipi Baekhyun bersemu, malu-malu ketika menatap balik Chanyeol. Lengannya tanpa sadar sudah merayap, melingkari leher si tinggi. Anak itu tersenyum, manis sekali. "Yours. All of me...."
Oke, mereka hampir saja melanjutkan dengan sesi ciuman yang lebih panas jika saja...
"EKHEM, DUH PANAS YA."
... Deheman seseorang tidak menyadarkan mereka.
Chanyeol bangkit bersama kali, terlihat kikuk dengan menggaruk belakang kepalanya. Sama halnya dengan Baekhyun, anak itu langsung sibuk melihat-lihat alat kebugaran lain.
Sang instruktur berpura-pura melipat lengan di dada, bersedekap. Padahal dia tak marah, sudah biasa. Dia sering memergoki mereka, jadi untuk apa marah.
"Hehe, maaf."
Hanya itu yang dapat Chanyeol katakan, dia benar-benar kikuk.
Instrukturnya langsung mendekat, menepuk pundak Chanyeol bersahabat sebelum berkata, "Sudahlah, tidak usah canggung begitu. Seperti dengan orang lain saja."
"Eng. Tapi kan--"
"Ayo kita lanjutkan lagi. Baekhyun-ah, sedang apa kau di situ, kemari!" Pria itu melambai, menyuruh si kecil mendekat. "Mari kita lanjutkan ~"
Yah, dan mereka hanya cekikikan bersama setelahnya.
--kkeut--
Hanya sefruit ff gaje di tengah kegabutan. Gua bikin apa sih? :"v
Kaga tahu. Semoga suka dengan kehaluanku ini wkwk :'vVoment?
KAMU SEDANG MEMBACA
Chanbaek Backstreet Stories [+EXO]
RandomCuma kumpulan imagine Chanbaek di balik layar. •berisi kehaluan dan ketijelan •cerita singkat •slide kaisoo, hunhan, chenmin, sulay •imagine dari moment Chanbaek •update suka-suka •boys love •rated sesuka hati •homophobic? menjauh saja. enjoy.