Chanyeol tak bisa menutup rasa kesalnya meski sudah berulang kali menghembuskan nafas guna mengurangi panas di hati. Terlebih saat ia kembali menatap pada sendal berwarna hitamnya.
Itu sendal kesayangannya, yang ia beli bersama Baekhyun. Walau berbeda bentuk, namun masihlah bermerek sama.
Tapi sekarang, sendalnya bahkan sudah sobek pada bagian sisinya. Terinjak ketika ia tengah melangkah.
Tidak. Tak ada yang salah disini. Eri yang menginjak sendalnya pun tak salah. Mereka hanya terlalu bersemangat untuk menyambut kedatangannya.Hanya saja, ia tak ingin bila sampai ada yang terluka karena terjatuh atau bahkan terinjak-injak. Mungkin kejadian saat di bandara waktu itu bisa saja terulang lagi. Iya, saat dimana Luhan terjatuh dan hampir terinjak.
Ini juga yang menjadi alasan kenapa ia selalu dan akan tetap berusaha berada di sekitar Baekhyun ketika di bandara, berdiri dihadapannya untuk menjadi dinding yang akan melindungi pria mungilnya.
"Astaga, kenapa dia imut sekali..."
Chanyeol tersenyum, mengamati Baekhyun yang nampak bersemangat bermain. Bahkan bibir mungilnya tidak henti-hentinya berteriak rusuh, persis ketika Baekhyun tengah bermain game bersamanya.
Yeah, dia sedang melakukan live streaming saat ini. Tak ingin melewatkan waktu.
Anak itu terlihat semakin manis dan imut dengan warna rambut nya, terlebih ia mengenakan kaos merah keluaran Prive. Karyanya sendiri. Ugh, lengan itu membuatnya gemas ingin mengigit.
Chanyeol sesekali ikut terkekeh melihat tingkah Baekhyun, matanya benar menggambarkan sebuah kebahagiaan. Nampak begitu mencintai.
"Kapan kita bisa berduaan begitu dimuka umum?" Chanyeol bermonolog.
Entah suasana hatinya yang sedang buruk, atau memang ia terlalu merindukan Baekhyunnya namun tak lekas bisa memeluknya karena si kecil memiliki jadwal yang bertepatan dengan kepulangannya.
Moodnya sudah tak baik sejak di acara kemarin, dan semakin buruk setelah di bandara.
Namun moodnya sedikit lebih baik setelah sebelum acara game di mulai, Baekhyun menghubunginya. Mengatakan untuk menunggu dan akan memberikannya sesuatu. Ah, dia jadi tidak sabar.
Sampai tak sadar ia pun terlelap, tak kuasa menahan rasa kantuk hingga ponsel itu berakhir teronggok di samping kepala.
Sebelum benar-benar terlelap, Chanyeol bergumam.
"Aku.. Merindukanmu..."
.
.🍌🍓.
.Rasanya seperti baru sesaat ia terlelap. Chanyeol sudah mengerjapkan kelopak mata, merasakan dadanya berubah sesak seperti ada yang menindihnya.
"Chanyeolieee ~ banguuun~!!!"
Dan benar saja, ketika mata terbuka seluruhnya juga semakin jelas pandangannya. Chanyeol mendapati Baekhyun tengah tertidur diatas tubuhnya.
Mengusakkan wajahnya di dada sambil merengek menyebut namanya.
"Sayang?"
"CHANYEOLIEEEE!!"
Baekhyun menjerit, lalu menghambur memeluk leher Chanyeol erat. Mengundang kekehan lucu dari yang lebih tinggi. Manja sekali kesayanganku, gumamnya dalam hati.
"Rindu hm? Padahal baru sehari..." Ucapnya menggoda.
Chanyeol menyeret tubuh, menahan belakang kepala Baekhyun dan mencoba menyandarkan punggungnya di kepala ranjang. Membiarkan Baekhyun lebih leluasa memeluknya.
Bibir si kecil merengut macam bebek, ia menggerutu namun tak banyak bicara. Ia hanya melakukan kebiasaannya dengan mengendus aroma Chanyeol yang menyenangkan, mengecup lehernya sesekali sambil terkikik.
Memang baru sehari, tapi rasanya rindu sekali.
Terlebih ia tahu Chanyeolnya sedang dalam keadaan tak baik. Tentu, dia tahu masalah di bandara beberapa jam lalu itu. Saat di mobil menuju ke sini ia menyempatkan diri untuk memantau social media.
"Memangnya kau tak merindukan ku?" Baekhyun menatap tepat di mata Chanyeol, melingkarkan kakinya di pinggang si tinggi. "Tak jadi ingin mengemut permen kesukaanmu ini?"
Dengan nakal si kecil mengigit bibir bawah, memasang ekspresi wajah menggoda sambil merapatkan tubuh bagian bawah. Ia hanya ingin membuat Chanyeolnya lupa akan masalah di bandara atau saat ia berpoto bersama seseorang yang tak ia suka kemarin.
Seseorang yang-- ah sudahlah ia malas untuk menyebut namanya.
Chanyeol jelas terpancing, lengan kekarnya refleks menarik semakin dekat pinggang ramping Baekhyun. Mengulas senyuman miring untuk balas menggoda.
Satu kecupan di awal, di ikuti dua kecupan lainnya sebelum diakhir dengan hisapan di belah bawahnya.
Chanyeol mendorong tubuh Baekhyun untuk terlentang, menautkan jemari mereka dan mengangkangi paha si kecil. Wajahnya mendekat pada telinga sebelum kemudian berbisik,
"Beberapa ronde hingga pagi?"
Yang membuat Baekhyun jelas mengangguk tanpa kata. Lebih tepatnya tak diberikan kesempatan untuk berkata karena bibirnya telah dikunci juga sudah ditekan kedua tangannya di atas kepala.
Lidah mereka saling membelit, bertukar saliva juga bergerak untuk menjelajahi isi mulut diiringi dengan desah tertahan si kecil. Membuat Chanyeol tanpa sadar sudah menempatkan telapak tangan diatas dada Baekhyun.
Hampir meremasnya jika saja,
BRAK!
suara dobrakan pintu dan teriakan seseorang tak mengganggu.
"Kembalilah ke apartemen kalian wahai adik-adik ku sayang jika mau berbuat mesuuuuum~!!"
Baiklah, Xiumin sepertinya terganggu di kamar sebelah. Kasiannya.
--kkeut--
Gaje 😣😭
Duh, Chanyeol sampai ngepost di instagramnya. Walau masih bilang happy atau apalah, tapi tetep aja itu sampai sendalnya begitu ey:"
Bahaya sih emang, takutnya kalau kayak gini ya jatoh terus keinjek. Duh, semoga ga kejadian. Aamiin.
Btw, comeback semakin dekat. Bersiaplah wahai kawan seperjuangan :"))
KAMU SEDANG MEMBACA
Chanbaek Backstreet Stories [+EXO]
SonstigesCuma kumpulan imagine Chanbaek di balik layar. •berisi kehaluan dan ketijelan •cerita singkat •slide kaisoo, hunhan, chenmin, sulay •imagine dari moment Chanbaek •update suka-suka •boys love •rated sesuka hati •homophobic? menjauh saja. enjoy.