#119 - Byun Family

6K 1.1K 100
                                    

Nafasnya masih terengah, masih berpeluh seluruh pori di tubuhnya. Mereka baru saja menyelesaikan konser di hari ke tiga di minggu pertama mereka menyelenggarakan konser. Masih tersisa dua hari lagi di minggu selanjutnya.

Meski hanya tampil dengan beberapa member saja, tetapi mereka semua nampak menikmati waktu dan tetap membuat banyak kenangan manis dengan canda dan tawa yang kerap kali keluar dari beberapa member di atas panggung. Pun, mereka masih bisa menampilkan performa terbaik walau rasanya sepi sekali.

Benar, seperti ada yang kurang.

Hari ini, seperti biasa semua orang yang hadir nampak larut dalam alunan-alunan lagu dan juga suasana riuh yang tercipta di dalam ruangan megah tersebut. Semua lampu menyoroti panggung, tubuh melompat-lompat serta bergerak sesuai alunan lagu serta layar-layar besar itu menampilkan sosok-sosok tampan penuh bakat yang menari dengan semangat.

Sorak-sorai terdengar saling bersahutan, menyatu bersama cahaya lampu yang berubah berwarna-warni dari lightstick segi enam yang sangat cantik. Merah, ungu, biru, putih dan sebagainya. Warna-warna itu memenuhi ruangan yang gelap. Well yeah, para Eri dan semua member EXO menikmati semua pertunjukan yang tersaji.

"Kupikir kau sedang mandi, Chan."

Baekhyun terlihat kebingungan, namun lekas melempar senyuman manis ketika melihat Chanyeol tersenyum ke arahnya. Pria itu datang dari arah pintu, baju serta rambut keperakannya masih terlihat basah karena peluh. Tetapi meskipun begitu, pria besarnya masih terlihat sangat tampan dan mempesona.

Pipinya bersemu tiba-tiba, namun berusaha mengalihkan dengan memalingkan wajah. "Kau tidak mandi? Atau makan dengan yang lain?"

Chanyeol hanya menggelengkan kepala, "Nanti," jawabnya, lalu menyampirkan handuk berukuran kecil berwarna putih tepat di pundak si kecil kepunyaannya. "Aku ingin melihat kesayanganku yang manis ini dulu, lalu mengecup bibirnya sebagai  bayaran."

Anak itu langsung mendengus kuat-kuat, meski pipinya semakin merona hingga ke telinga. "Ja-jangan mulai!" sungutnya. "Dan bayaran atas apa yang kau maksud?" tanyanya, mengerutkan kening dengan penuh tanda tanya.

Dua langkah kaki Chanyeol ambil untuk mempersempit jarak, mengenyampingkan fakta bahwa mereka masihlah berada di tempat umum, siapapun bisa saja tiba-tiba masuk dan memergokinya.

Chanyeol tersenyum miring, memunculkan single dimple-nya yang luar biasa, melangkah semakin dekat hingga membuat Baekhyun terpojok ke dinding kamar mandi ketika ia memilih melangkah untuk menghindar. "C-Chanyeol, nanti ada yang masuk," bisiknya gugup, melirik sesekali pintu kamar mandi yang tertutup.

"Tidak akan."

"Kenapa kau yakin sekali?!"

"Firasar saja," kekehnya. "Lagipula..." Pinggang Baekhyun kemudian ditarik dengan lembut, lalu ditatap bola mata cokelat si kecil yang tengah memalu. "... mereka pasti akan memilih keluar lagi setelah melihat kita bermesraan," jawab Chanyeol enteng.

"Chanyeol jangan main-main! Cepat beritahu apa maksud ucapanmu tadi? Bayaran atas apa? Aku punya hutang?"

Chanyeol tergelak geli ketika diberondongi banyak pertanyaan beruntun dari Baekhyun, mimik wajah si mungil itu terlihat sangat menggemaskan ketika penasaran. Kedua ujung alisnha menyatu, dahinya mengkerut dan bibirnya akan menerucut sesekali.

Ah, kesayangannya memang manis sekali. Satu-satunya.

Chanyeol terdiam sejenak sebjm bibirnya bergerak untuk mendekati telinga. "Atas perhatianku padamu, Sayang."

Pria besar dengan balutan kaos hitam itu hampir saja menyambar bibir tipis Baekhyun bila saja anak itu tak memalingkan wajah. Air mukanya kembali kesal. "Jadi kau tidak tulus melakukannya untukku?" sungutnya lagi. "Jahat!"

Chanbaek Backstreet Stories [+EXO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang