#93 - Marahan?

10.3K 1.5K 207
                                    

"Apa?"

Panggilan telpon itu diawali dengan pertanyaan singkat, pada nan jelas yang dilontarkan secara ketus. Mewakili hatinya yang tengah menahan segala kekesalan yang bercampur bersama amarah.

Oke, singkatnya, dia sedang berada dalam mood buruk. Sangat buruk.

"Puas berkencan dengan sahabat tercintamu itu hm? Melakukan apa saja tadi?"

Panas. Dadanya seperti terbakar api!

Beberapa hari mencoba menahan, Baekhyun kini tak lagi bisa menampung rasa kesal dalam hatinya. Dia sudah habis kesabaran, begitulah katanya. Ia memang terbiasa menunjukkan kekesalannya lewat ekspresi wajah, pun berteriak bila memang sudah benar-benar merasa teramat kesal.

Lagipula, wajarkan bila ia melakukan hal itu? Dia manusia, alamiahnya memang melakukan hal tersebut ketika marah.

Ini sudah hari kesekian pria tinggi itu meninggalkannya seorang diri dengan alasan berlibur. Memang tak salah. Tapi, ayolah. Mau sampai kapan pria itu berada disana dan menghabiskan banyak waktu menyenangkan bersama sahabatnya di Negeri Sakura tersebut?

Yup, siapa lagi kalau bukan Markenyu?

Sepertinya semua orang sudah mengenal kedekatan antara Chanyeolnya bersama dengan Ken. Semua tahu. Terimakasih, itu semua berkat beberapa postingan instagram milik Ken yang sempat heboh karena menuliskan kata "Kencan" di captionnya.

Bahkan, Eris pun sudah tahu jika Chanyeol tengah berada di Jepang dan salah satu dari mereka sempat melihat prianya bertemu dengan Ken. Mungkin mereka sedang merencakan kegiatan menyenangkan. Seperti, main bowling bersama, snowboarding, berendam atau mungkin makan malam di suatu tempat yang Indah?

Kenapa itu terdengar seperti mereka tengah berkencan, huh?!

Ck, menyebalkan.

Baekhyun mendengus keras, moodnya kembali buruk. Rasanya, semakin buruk dari hari kemarin. Dadanya panas, hatinya kesal luar biasa.

"Sayang, kau masih marah padaku, ya?" Chanyeol berkata hati-hati disebrang sana. Baekhyun tahu betul jika prianya itu sedang merasa bersalah.

Cih. Percuma saja kalau nyatanya dia tetap berdiam diri di Negeri orang dan meninggalkannya sendiri!

Padahal, seharusnya malam ini mereka pergi berkencan seperti biasanya. Atau minimal menghabiskan waktu bersama dengan menonton film di televisi sambil saling menghangatkan tubuh dengan pelukan dan cokelat panas dalam genggaman. Sounds good, right?

"Menurutmu?"

"Masih."

Sekali lagi, Baekhyun mendengus. wajahnya merengut dan mungkin Chanyeol malah akan mencubit kedua pipi tersebut dan mengecup bibir mengerucut si mungil bila ia ada disini. Oh, Baekhyun terlihat menggemaskan meski sedang marah.

"Sudah kan? Aku akan menutup telponnya bila tak ada yang mau kau bicarakan lagi."

"Eeh? Baekhyun tungg--bip."

Terlambat.

Baekhyun lebih dulu mematikan sambungan telponnya, lalu melempar ponsel dalam genggamannya hingga terperosok mengenaskan disela-sela tempat tidur. Biarlah. Dadanya sedang bergemuruh dalam kekesalan, berbicara dengan Chanyeol saat ini hanya akan membuatnya bertambah kesal dan marah.

Sebenarnya, dia takkan marah bila pria kesayangannya itu pergi berlibur.

Tapi, dia kembali ingkar janji!

Oh, Tuhan. Dia bahkan sudah merasa sebal hanya dengan memingat itu semua. Mengajak berkenalan dengan teman-teman nya di Jepang? Snowboarding bersama? Apanya! Pria itu berbohong!

Baekhyun masih mengenakan piyama ketika menyentak sebelah kakinya dengan perasaan mendongkol. Ia melangkah keluar kamar tanpa memperdulikan ponselnya yang terus berdering memenuhi ruangan. Tak perlu memeriksa, karna dia tau betul jika Chanyeolnya pasti sedang berusaha membujuknya.

Tidak tidak. Ia tidak akan memafkannya! Hemph!

"Lihat saja, takkan kuberi kau jatah setahun baru tawrasa! Menyebalkan! Dasar Park Bodoh Chanyeol!"

.
.🍌🍓.
.

Begitulah.

Baekhyun memutuskan mogok bicara pada si besar itu sebagai bentuk protesan. Dia menolak semua panggilan, mengabaikan semua pesan yang masuk, dan juga berusaha menyibukkan diri dengan hal-hal yang dapat membuatnya lupa.

Cih, memangnya hanya dia yang bisa berlibur dengan teman-temannya? Tentu tidak!

Senyumnya terkembang puas saat ia mematut tubuh di depan cermin, melihat penampilan. Meski tetap harus memakai topi dan masker untuk penyamaran, setidaknya ia harus tetap tampil baik ketika keluar.

Ya, memutuskan untuk bertemu dan berkumpul dengan semua sahabat-sahabatnya tentu saja bukan hal yang buruk. Ia bisa menghabiskan banyak waktu bersama dan melakukan banyak kegilaan yang menyenangkan.

"Baby please.. Jawab pesanku."

Satu pesan, kembali masuk. Dari akun KAKAOTALK nya. Setelah sebelumnya pesan beruntun memenuhi roomchat Line nya.

Ternyata, si besar itu masih gigih untuk membujuk. Tidak patah semangat. Chanyeol masih berusaha membuat Baekhyun kembali memaafkannya. Well, itu salahnya sendiri. Mereka sedang berlibur bukan? Kenapa tak memutuskan berlibur bersama saja? Susahkah?

"Maafkan aku, Sayang.. Please, aku salah, aku minta maaf."

Baekhyun mengekeh pelan. Dia kesal, dia gemas. Langsung saja, jemarinya bergerak untuk mengetikkan beberapa kalimat di ponselnya dengan cepat. Ia ingin melampiaskan rasa kesalnya.

"Nikmati waktumu bersama sahabat tercintamu itu, Park! Aku ingin cari lelaki lain saja untuk kuajak bersenang-senang!"

Dia tidak peduli.

Ia sudah terlanjur kesal. Dan tentu saja, pesan balasan itu hanya bualan saja. Ia takkan pernah benar-benar mencari pria lain. Baekhyun terlalu mencintai Chanyeol. Meskipun pria itu terkadang membuatnya kesal, ia tetap tidak bisa merubah perihal hati pada orang lain.

"Tetap diam di dalam rumah atau aku akan menghukummu ketika pulang, Mrs Park. Aku serius."

"Lakukan saja. Aku tidak takut!"

Dan Baekhyun segera mematikan ponselnya ketika Chanyeol menghubunginya. Biar saja jika ia di anggap kekanakan. Oh ayolah, adakah alasan untuknya tidak merasa sekesal ini?

Baekhyun hanya ingin menikmati waktu berduaan bersama Chanyeol, hanya berdua. Kesuatu tempat yang menyenangkan. Atau, melakukan beberapa kegiatan menyenangkan seperti yang mereka rencanakan.

Tak bisakah?

Si mungil itu mengusap matanya kasar, menghalau air mata yang hendak menetes. Tidak. Ia tidak boleh menjadi cengeng. Dia harus balas dendam!

"Lihat saja pembalasanku, Park! Kubuat kau menyesal karena tak mengajakku berlibur kesana!"

Kakinya melangkah cepat, meninggalkan seseorang yang tengah menatap datar dirinya yang sibuk marah-marah dan menggerutu sejak tadi.

"Padahalkan dia sendiri yang tidak mau ikut karna takut terbakar cemburu. Ck."

Kasper menggelengkan kepalanya dengan dramatis, lalu menggendong tas punggungnya. Dia harus menyusul temannya itu atau dia akan ikut kena semprot juga! Ugh, menyebalkan.

--kkeut--

Yang kemaren minta konplik. Utangku lunas, ya!

Btw, aku nggak gau Chanyeol masih di Jepang atau nggak. Nggak sempet liat info ㅠㅡㅠ

Chanbaek Backstreet Stories [+EXO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang