Chanyeol menyibak poninya ke belakang, menata lagi rambutnya pada cermin di hadapan sambil sesekali berpose. Kepalanya kemudian menoleh, menatap gundukan dalam selimut di atas ranjang kamar apartemen.
Bibirnya mengulas senyum, "Yakin tidak ikut hm?" Ucapnya sambil berjalan mendekat, memeluk gundukan itu hingga ia rasakan geliatan dari dalam.
"Chanyeol~ tubuhmu berat! Minggir!" Rengek si kecil.
Chanyeol mengekeh, gemas. Selimut tebal itu hendak di tariknya, namun si kecil menahan dan semakin merengek. Tentu, membuat Chanyeol semakin bersemangat untuk menarik. Dengan kekuatan yang jauh lebih kuat, Chanyeol berhasil menyibak selimut yang menutupi tubuh si kecil.
Baekhyun mendengus, lalu menarik kembali selimut tersebut guna menutupi dada telanjangnya. Wajahnya tiba-tiba menjadi bersemu padam, salah tingkah ketika Chanyeol menatapnya sedemikian rupa. Bahkan, jantungnya ikut berdentum gila-gilaan.
Si kecil mengerjap cepat, menarik diri hingga punggung menempel pada kepala ranjang. "K-kenapa melihatku seperti itu?" Gugupnya.
"Hanya memastikan, jika tanda dariku masih tercetak jelas di tubuh kesayanganku." Chanyeol mengerling nakal, menambah jadi semu kemerahan di pipi Baekhyun.
Ah tentu, setiap inchi tubuhnya rasanya tak terlepas dari sapuan tangan besar Chanyeol. Juga cumbuan bibirnya yang memabukkan, selalu berhasil membuatnya terbuai hingga ke angkasa. Memikirkannya saja sudah mampu membuat tubuhnya memang, teringat sentuhan itu dengan jelas di permukaan kulit.
Tangan besar itu kemudian menapak diatas kepala si mungil yang masih menyembunyikan tubuh di bawah selimut, mengusapnya dengan lembut sambil menunjukkan senyum tampan yang selalu bisa membuat siapa saja jatuh hati.
"Ber-behenti tersenyum begitu!"
"Kenapa hm?"
Bola matanya berlarian kesana-kemari, gugup. "Karena... Ka-au itu..."
"Karena aku tampan? Aku tahu itu."
"Percaya diri sekali kau, Park. Dasar menyebalkan!" Baekhyun mendengus kuat-kuat, menambah jadi gelak tawa si besar yang kini beralih memeluk erat tubuh si kecil.
Tak peduli, penampilannya bisa kembali berantakan karenanya. Chanyeol hanya terlalu gemas dengan tingkah si mungil kesayangannya yang tengah memalu. Sangat menggemaskan.
Baekhyun merengek, berusaha menjauhkan tubuhnya dari kungkungan tubuh Chanyeol yang besar. Bibirnya mengerucut lucu, pipinya menggelembung sesekali karena sebal. Namun, tak bisa berbuat banyak ketika kecupan-kecupan seringan kapas itu ia rasakan di permukaan wajah.
"Stop it! No! Ah! Geli, Chan~!!"
Baekhyun menggeliat, tawanya meledak hingga membuat gema di dalam ruangan. Chanyeol semakin gencar, menggelitik pinggang si kecil sampai selimut yang menutupi jatuh di lantai karena tertendang dengan brutal.
"Ber-henti, Chan! Sudah!"
"Say you love me then..."
Semula, Baekhyun enggan. Memilih bertahan dan mencoba menjauhkan tubuh besar Chanyeol darinya dengan kekuatannya sendiri. Namun, di menit ke tiga pun ia sudah mulai terengah dan menyerah. Chanyeol susah untuk ia kalahkan. Terlebih, tubuhnya benar-benar terkunci saat ini. Tak bisa terlepas.
Dadanya kembang-kempis tatkala netra mereka saling bertemu, pipinya kembali memerah dan memanas dengan cepat. Akhirnya, dengan gerakan kilat, Baekhyun mengangkat kepalanya dan mengecup bibir tebal favoritnya. Dia mencicit, "Su-dah."
Chanyeol mengangguk, lalu tersenyum puas. Kedua tangannya kini melingkari pinggang si kecil setelah sebelumnya mengarahkan lengan Baekhyun untuk melingkar di lehernya. Satu kecupan, kembali Chanyeol berikan di atas permukaan kulit Baekhyun. Tepat di bagian pundak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chanbaek Backstreet Stories [+EXO]
RandomCuma kumpulan imagine Chanbaek di balik layar. •berisi kehaluan dan ketijelan •cerita singkat •slide kaisoo, hunhan, chenmin, sulay •imagine dari moment Chanbaek •update suka-suka •boys love •rated sesuka hati •homophobic? menjauh saja. enjoy.