#86 - Bete

8.2K 1.2K 172
                                    

Baekhyun menelungkupkan tubuhnya diatas kasur, sedangkan wajahnya terbenam di atas bantal empuk nan nyaman. Kedua kakinya sesekali menghentak kasur, menjejak udara dengan teriakan tertahan. Sudah sejak beberapa menit yang lalu ia terus dalam posisi itu, tak peduli pada apapun.

Bahkan, ponsel yang terus saja berdering karena panggilan juga bunyi-bunyi notifikasi dari aplikasi social medianya ia biarkan begitu saja. Ia sedang dalam mode tak ingin diganggu, oleh siapapun dan apapun.

"Menyebalkan."

Suaranya teredam bantal, namun masih dapat terdengar.

"Menyebalkan. Menyebalkan. Menyebalkaaan!!"

Tak terhitung lagi sudah berapa banyak kata seperti itu keluar dari mulutnya. Entahlah, dia tak ingin menghitungnya juga tak ingin peduli. Hatinya sedang tidak enak, sedang dalam kondisi yang tak baik-baik saja.

Ia sudah mengalihkannya dengan banyak cara sedaritadi; bermain game sepanjang hari, bermain piano, menonton TV, mengajak Sehun video call atau mungkin mengajak Minseok Hyung bertukar pesan. Tapi tetap saja tak mengenyahkan rasa panas dihatinya.

Dengan terhuyung, ia berjalan kearah kamar mandi. Melepaskan seluruh pakaiannya lalu ia buang ke sembarang tempat, tak peduli bila mungkin saja ada orang yang akan melihat tubuh telanjangnya. Ia tak peduli, toh hanya dia seorang diri di apartemen ini.

Ya, seorang diri.

Karna prianya sedang asik berlibur ke Jepang sambil mengajak sahabatnya, Kyungsoo. Ugh, mengingat itu saja sudah membuat perasaannya bertambah buruk saja. Ia tak ingin cemburu, tapi rasa itu terus menyelinap dan mendesak hatinya.

Oh ayolah, ia yang ingin sekali diajak ke Jepang oleh Chanyeol. Lantas, kenapa prianya malah mengajak Kyungsoo terlebih dahulu?

Ya memang, Kyungsoo memiliki urusan lain disana. Dan Chanyeol yang mengetahui betul seluk-beluk kota-kota di Jepang pun menawarkan bantuan dengan cuma-cuma. Ingin membantu teman katanya. Baekhyun memang tak masalah, hanya saja cemburu ini menguras hatinya.

Baekhyun membasuh wajahnya, lalu menepuk-nepuk kedua pipinya hingga nampak agak memerah. Berusaha dengan keras mengenyahkan semua rasa tak enak dalam dada.

Ia memamerkan senyuman lebar nan manisnya, kemudian bergegas memasuki bath up yang sudah terisi air hangat. Dia akan berendam, memanjakan tubuhnya dengan air hangat dan aroma wewangian yang menenangkan. Setidaknya, itu dapat membuatnya melupakan sejenak masalahnya.

"Ah, nyamannya."

Tubuhnya terendam seluruhnya, hanya menyisakan kepalanya saja yang ia biarkan menyembul ke permukaan air. Aroma bunga menguar memenuhi seluruh ruangan, membuatnya rileks dan mulai menenang tubuh juga hatinya yang semula di lingkupi hawa panas.

Ia harus segera mengenyahkan segala rasa di hatinya, tak ingin membiarkan perasaan cemburu mengambil alih. Tidak. Ia percaya pada Chanyeol. Baekhyun percaya jika Chanyeol hanya mencintai dirinya, bukan yang lain. Benar. Bahkan mereka sempat berciuman hebat di depan Kyungsoo sebelum mereka berangkat.

Bibirnya diusap perlahan dengan jemari, sedang otaknya secara otomatis memutar memori di saat-saat mereka berbagi pangutan. Rasanya selalu menakjubkan, luar biasa. Baekhyun menginginkan itu, selalu. Chanyeol sudah menjadi candunya, candu yang tak dapat ditukar oleh apapun.

Lama ia membiarkan tubuh terendam, hingga akhirnya memutuskan untuk kembali berbaring diatas kasur setelah sebelumnya memasak makan malam sederhana untuk dirinya sendiri.

Ah, apartemen terasa sangat sunyi dan sepi.

Meski beberapa lagu sudah terputar di ponselnya, akan tetapi yak merubah apapun. Ia tetaplah merasa kesepian juga bosan. Bete.

Chanbaek Backstreet Stories [+EXO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang