Jennie terbangun, mencoba membuat gerakan yang tidak akan membangunkan pria yang tertidur pulas di sebelahnya. Ia berhasil menyingkirkan tangan pria itu, segera bangun memungut pakaiannya yang tertanggal dan berlari menuju kamar mandi. Gadis itu segera mengenakan semua pakaiannya dan perlahan mengendap-endap berjalan meninggalkan area itu. Ia berjalan dengan sangat berhati-hati agar tak membuat suara dan membangunkan pria yang masih terlelap di atas ranjang. Pria itu terbangun, membuka matanya sekilas dan mendapati punggung seorang berlalu meninggalkan kamarnya dan terlelap kembali.
Sementara itu di Joseon Raja Jeongjo yang telah tersadar kembali melakukan aktivitas kerajaan seperti umumnya. Namun sesuatu yang tidak umum terjadi, Ratu Hyoeui yang pada awalnya tengah mengandung kini perutnya mengecil dan Selir Won yang pada awalnya tidak dalam kondisi sedang mengandung tiba-tiba berada dalam posisi sedang hamil. Raja Jeongjo benar-benar heran dengan situasi yang sekarang ini tengah terjadi. Setidaknya ia telah bersyukur bisa kembali ke Joseon dan berkumpul kembali dengan Ratunya.
***
“Eottokhae… bagaimana ini bisa terjadi? ”
“Aku tidak melakukan itu kan?”
“Ah eottokhae?”
“Aniya… aniya… hal seperti itu tidak mungkin kulakukan. Aku tidak sebodoh itu untuk melakukannya.”
“Tapi bisa saja aku melakukannya.”
“Ah molla!!!”
Di dalam sebuah ruangan seseorang tengah bergumam sendirian. Pemilik suara itu terus mendebatkan sesuatu dan tak juga menemukan jawabannya. “Bagaimana jika aku benar-benar melakukannya?” Jennie benar-benar gugup, begitu tegangnya ia mengigit bibirnya sendiri.
Terdengar suara seseorang tengah mengetok pintu “Jennie-ya kau tidak ada jadwal? Kenapa jam segini masih belum berangkat ke kampus?”
“O, oppa! Jadwalku hari ini siang, nanti saja aku ke kampusnya.”
Semakin dipikirkan membuatnya justru malah semakin penasaran . Jennie tak bisa berpikir jernih, ia terus-terusan melamun hingga ponselnya berdering cukup lama. Nama Lisa muncul di layar ponsel Jennie, gadis itu menanyakan kenapa pada jam sesiang ini rekannya masih belum juga datang. Dalam waktu sekejap Jennie segera bersiap-siap untuk berangkat ke kampus begitu mendengar kata “Kuis” dari telepon yang ia jawab. Tak hanya itu, ia juga berteriak dari dalam kamar agar salah seorang yang bekerja di cafenya segera memanasi mobil agar ia tak perlu mengantre di halte.
Lisa segera mewawancarai Jennie yang masih terengah-engah setelah berlari dari gerbang kampus “Eonni, kenapa baru datang? Aku kan sudah bilang agar datang lebih awal karena ada materi yang ingin kutanyakan.”
Jennie menghirup napas dalam-dalam begitu sampai di depan perpustakaan “Camkkanman… aku benar-benar lelah.”
"Ah wae? Eonni palli!! Lima menit lagi kuis akan dimulai." Lisa buru-buru menyeret lengan Jennie begitu melihat jarum jam berada di angka sebelas.
Lisa tertawa jahat begitu sampai kelas dan ternyata tak ada kuis dadakan seperti yang ia sebarkan tadi. Jennie begitu kesal dibuatnya. "Lalisa!!!"
***
"Jennie-ya, shopping kajja! Kita sudah lama tidak jalan-jalan berempat." Jisoo merangkul lengan Jennie dan Lisa bersamaan, Chaeyong mengekor di belakang.
"Untuk apa shopping? Aku lelah ingin tidur. Eonni saja yang pergi, aku mau pulang." mood Jennie belum kembali hingga tak bersemangat melakukan apapun.
"Eo, kalau begitu kita menginap saja di tempat Jennie eonnie!" Lisa menyuarakan pendapatnya yang langsung diiyakan Chaeyong dan Jisoo.
Semangat ketiga kawannya ini langsung membuat Jennie menggerutu "Eish jinjja, kalian ini merepotkan sekali!"
Keempat gadis itu berjalan melalui kantin. Mereka berpapasan dengan pasangan kampus yang telah lama tak terlihat berasama. Im Nayeon melingkarkan tangannya di lengan Lee Taeyong begitu melihat rombongan Jennie dari kejauhan. Mata Jennie terkejut begitu menemui kedua orang itu kembali bermesraan.
"Aa~ geureokuna... walaupun dari awal aku sudah menduganya, kejadian seperti ini benar-benar terjadi." Jennie bergumam dalam hati tanpa membuat gerakan aneh agar ketiga temannya tak mempertanyakannya.
"Jennie-ya, bukankah tadi itu Taeyong?" Jisoo berbisik setelah kedua pasangan tadi terlihat jauh.
"Eiy tentu saja. Dia sudah kembali berjalan dengan Nayeon tentu saja itu dia." Jennie menjawabnya seakan tak terjadi apa-apa. Ia tau jika Raja Jeongjo telah kembali dan sekarang hanya tersisa Lee Teyong.
Kedatangan keempat wanita itu disambut satu-satunya pegawai pria yang tengah bertugas melayani pelanggan. Setelah mempersilahkan ketiga temannya duduk, Jennie beranjak menuju dapur meminta Seulgi menyiapkan beberapa makanan. Ia menggantikan tugas eonninya yang tengah mencuci piring. Sementara itu Taeil membuat minuman khusus untuk tamu yang telah duduk di meja nomor 8.
"Jennie-ya, jika kau masih tidak enak badan biar eonni yang menyelesaikan semuanya."
"Aniya, gwaenchana."
Dalam waktu bersamaan empat piring puding beserta cake dan empat gelas squash telah tertata di meja nomor 8. "Jalmeogesseumnida~" teriak keempat gadis yang duduk disana bersamaan.
Segera setelah menyelesaikan makan siang, keempat gadis itu menghabiskan waktu mereka untuk beristirahat di lantai atas. Lisa mengusulkan untuk bermain game mafia tetapi langsung ditolak Jisoo karena jumlah mereka yang sedikit akan membuat game cepat berakhir. Akhirnya mereka mencari game online tentang peruntungan dan langsung memainkannya satu per satu. Mereka terus bermain sampai lelah dan tertidur.Di dapur terlihat dua orang tengah bekerja membersihkan cafe, disusul seorang lainnya. Malam semakin larut dan semua pekerjaan telah selesai karena dibantu beberapa tamu yang datang. Karena tahu semua orang telah merasa lelah dan tak ada yang sanggup memasak, Taeil menawarkan untuk memesan pizza. Setelah menunggu cukup lama pengantar pizza tiba di depan pintu dan menekan bel. Taeil berlari membukakan pintu untuk mengambil pesanannya. Mereka semua maakan dengan lahap.
"Setelah makan ayo nonton film, aku membeli dvd film kemarin." Taeil menunjukkan dvd film yang ia dapat setelah berkeliling salah satu toko di Hongdae.
Dengan cepat Lisa mengiyakan "Nde..."
Jisoo menimpali dengan senyum merekah di sudut bibirnya "Ayo cepat selesaikan makan dan menonton film!"
***
Bunyi alaram yang nyaring membangunkan pemilik ponsel. Memaksa pemiliknya untuk segera bangun dan menghentikan bunyi yang menganggu tidur mereka. Seorang yeoja berjalan menuju wastafel yang berada di dapur untuk mencuci muka dan membuat dirinya benar-benar terbangun. Ia melihat seorang namja yang masih tertidur pulas di atas sofa. Namun perhatiannya tertuju pada pintu kamar yang berada di seberang kamarnya.
Tanpa ragu ia membuka pintu itu "Eonni bangun, ayo siapkan sarapan."
"Arraseo." terdengar jawaban dengan suara serak dari balik selimut.
Jennie berjalan menuju penanak nasi untuk mengambil bahan utama yang akan digunakan untuk memasak nasi goreng "Chaeyoung-ah sejak kapan kau bangun?"
Melihat reaksi Chaeyoung yang nyawanya belum terkumpul sepenuhnya Jennie hanya tersenyum "Aii kiyeoweo~"
"Eonni biar kubantu menyiapkan minuman hangat." Chaeyoung berjalan mengambil beberapa gelas dan membuat susu.
Makanan telah siap dan semua orang telah duduk di kursi "Ah~ akhirnya setelah sekian lama aku bisa makan pagi dengan banyak orang." seru Lisa begitu mengambil sendok.
"Jalmeogkesseumnida~"
Belum juga sesuap nasi masuk ke dalam perutnya, Jennie merasa ada yang salah dengan dirinya.
"Camkkanman..." Jennie berlari menuju kamar mandi.
+000+
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON LOVERS
Historical Fiction>> Season 1 Seorang gadis terbangun di masa Joseon dengan tubuh gemetar setelah mengetahui takdir pasangannya yang telah tercatat dalam sejarah. Dalam perjalanan untuk mengubah takdirnya, ia bertemu dengan seorang pemuda Goryeo yang terdampar di te...