Cahaya matahari membangunkan berjuta orang yang akan melakukan aktivitas mereka. Tepat di sebuah pondok jerami, seorang dengan seragam hijau bersuara "Yang Mulia telah tiba."
Pria yang dipanggil Yang Mulia itu berjalan memasuki pondok jerami tempat pengasingan isterinya dengan disambut seorang dayang yang tengah menyiapkan kudapan bersama teh krisan di atas meja kecil. Tak lama kemudian perempuan yang lebih muda dari dayang itu memasuki ruangan dan berlutut memberikan salam bagi tamunya.
Suasana canggung benar-benar terasa disana "Kalau begitu saya permisi dulu Mama~ Jeoha~"
Dayang itu bersiap berdiri namun wanita lain di ruangan itu menarik tangannya dan menggelengkan kepala memberi kode supaya tak meninggalkan ruangan. Namun sang dayang merasa lancang untuk tetap berada disana dan mendengarkan pembicaraan mereka. Dayang itu memilih pergi.
"Putri~ jika kau tak berkenan melihat wajahku ini, aku akan segera pergi." Lee San melihat isterinya yang terus memainkan kuku-kuku tangannya.
"Ah anieyo, animnida. Bagaimana bisa hamba berlaku tidak sopan seperti itu Yang Mulia."
"Yeonhui-ya, ganti bajumu. Aku sudah mempersiapkannya. Aku akan mengajakmu berkeliling."
"Ye?"
Beberapa dayang istana yang dibawa Putra Mahkota masuk dengan membawa baju yang dimaksud begitu pria yang dipanggil Jeoha itu keluar ruangan. Mereka membantu Putri Mahkota mengenakan busananya. Merapikan rambut sang Putri yang tergerai dan menyelesaikan dandanan Putri dengan beberapa make up.
Kini Putri Mahkota tampak cantik meskipun tak banyak aksesoris yang menghiasi rambutnya yang tergerai begitu saja. Dayang-dayang membukakan pintu dan membungkuk mempersilahkan Putri Mahkota untuk keluar ruangan menemui suaminya.
"Yeonhui-ya kajja!" Lee San mengajak Yeonhui untuk berkeliling sementara ia telah memperingatkan para dayang dan kasim untuk tidak mengikuti mereka.
Lee San membawa Yeonhui mengunjungi suatu danau dan mencoba mengajak berbincang disana dengan harapan akan membuat isterinya kembali mengingat apa yang pernah terjadi di sana. Ia menceritakan kebiasaan Yeonhui saat tiba di danau dan kebiasaan lainnya.
"Putri~ aku berjanji akan membawamu kembali ke istana. Melihatmu hidup seperti ini sungguh membuatku menyesal."
"Jeoha~"
-000-
Lee San membawa Yeonhui menaiki kuda yang ia bawa. Menyusuri pinggiran pantai, membawa isterinya menatap dunia. Ia memakaikan binyeo sang Putri Mahkota pada pemiliknya. Membuat Yeonhui semakin indah dalam pengelihatan siapapun yang melihatnya.
Jennie menatap pria bernama Lee San itu dengan seksama "Semuanya begitu mirip, tapi kenapa ia punya sisi yang berbeda darimu Lee Taeyong ssi?"
"Putri, apa kau sedang sakit?" suara Putra Mahkota membuyarkan lamunan Jennie.
"Ah ani imnida."
Senja mulai tiba, Putra Mahkota Lee San segera membawa isterinya pulang ke pondok jerami tempat dimana isterinya sedang dalam masa pengasingan. Pria itu memacu kudanya begitu cepat hingga membuat wanita yang dipanggilnya Yeonhui itu memejamkan mata takut terjadi suatu hal dalam perjalanan menunggang kuda itu. Menyadari ketakutan isterinya, Lee San memegang tubuh isterinya semakin erat.
Mereka tiba di pondok kecil itu saat bulan telah menyinari bumi menggantikan matahari dengan sinarnya yang redup. Para dayang dan kasim istana membungkuk, memberi salam. Seseorang menyuarakan "Yang Mulia telah tiba."
Yang Mulia Putra Mahkota telah selesai dengan urusannya, kini tiba saatnya ia berpamitan pada wanita yang ia kunjungi. Namun seorang kasim kepala menyarankan pada Yang Mulia untuk pulang keesokan harinya karena akan sangat berbahaya melanjutkan perjalanan di malam hari hanya dengan membawa kuda. Dayang Oh juga mengiyakan agar Putra Mahkota melakukan perjalanan di keesokan harinya saja. Jennie memberi isyarat pada Dayang Oh untuk tidak melakukannya, tapi Dayang kepercayaannya ini justru menolak melakukannya.
"Jeoha~ anda pasti tidak terbiasa tidur di lantai seperti ini. Hamba akan membawakan beberapa selimut untuk alas tidur."
Jennie segera datang membawakan beberapa selimut putih yang akan digunakan suaminya untuk digunakan sebagai alas tidur. Ia menggelarnya dan menumpuknya.
"Putri~ jika semua kujadikan alas tidur, lalu bagaimana kau akan tidur?"
"Tidak masalah bagi hamba Yang Mulia, hamba sudah terbiasa."
Lee San merebahkan diri di atas alas tidurnya, sementara Jennie hanya terduduk di tepi ruangan.
"Putri~ kenapa kau tidak tidur?"
"Ah~ hamba akan tidur jika Yang Mulia sudah tertidur."
Tanpa ada yang menyadari, para dayang dan kasim melihat siluet dua bangsawan kerajaan itu. Menantikan sesuatu terjadi pada keduanya, namun sepertinya sesuatu yang mereka nantikan tak akan terjadi.
Jennie duduk bersandar di tepi ruangan. Ia memainkan jari-jari tangannya, tak mengerti harus melakukan apa menunggu pria itu tertidur. Tak ada gerakan, menunjukkan pria itu telah tertidur. Jennie mengeceknya dengan melambaikan tangannya di depan wajah Putra Mahkota. Ia memastika Lee San tertidur dan kembali ke pojok ruangan. Ia tertidur disana.
Semua dayang dan kasim yang penasaran dan melihat siluet mereka terlihat kecewa. Baru saja akan menghentikan aktivitas mereka, terlihat sebuah gerakan dari Putra Mahkota. Bayangan Putra Mahkota Lee San terlihat memindahkan tubuh Putri Mahkota Yeonhui ke atas alas tidur yang ia kenakan.
Lee San memandangi wajah polos isterinya yang telah lama tak dilihatnya "Pabonya!! Bagaimana aku bisa tidur nyenyak dan membiarkanmu tidur dengan tidak nyaman seperti itu."
Putra Mahkota mengambil posisi tidur di samping alas tidur yang kini dikenakan isterinya. Ia mengambil posisi tidur berlawanan arah seperti jam yang menunjukkan pukul 12.30 dan tetap memandangi isterinya. Keinginannya untuk tidur telah dikalahkan keinginannya untuk tetap memandangi wajah isterinya.
Kini Lee San menggengam tangan Yeonhui. Merasa ada yang menggengam tangannya, Jennie terbangun. Namun Jennie masih terlalu bingung untuk membedakan apa yang dilihatnya hanyalah mimpi belaka ataukah kenyataan. Berulang kali Jennie mengedipkan matanya. Putra Mahkota menggerakkan tubuhnya dan memberikan sebuah kecupan manis pada isterinya. Saat itulah Jennie mengetahui yang dilihatnya bukanlah mimpi.
+TBC+
Maaf untuk late update ㅎㅎ Kemungkinan Moon Lovers akan pindah jam tayang /? Maksudnya pindah jadwal update jadi hari minggu~~ Bdw thanks untuk 1k readers Moon Lovers 🙌 Untuk itu author kasih bonus pict Jennie Joseon ver ㅠ.ㅠ Semoga kalian tetap mencintai cerita yang sedikit tidak jelas ini ehehe~ CU next episode 💚 xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON LOVERS
Fiction Historique>> Season 1 Seorang gadis terbangun di masa Joseon dengan tubuh gemetar setelah mengetahui takdir pasangannya yang telah tercatat dalam sejarah. Dalam perjalanan untuk mengubah takdirnya, ia bertemu dengan seorang pemuda Goryeo yang terdampar di te...