Jisoo telah merencanakan untuk membuat sebuah festival bertajuk ‘Historical Crown’ bersama dengan Ten. Festival itu rencananya akan diadakan selama seminggu dengan acara bazar, pameran benda-benda museum, pameran makanan tradisional dan pertunjukan seni tradisional. Mereka memikirkannya karena sedang maraknya drama saeguk yang ditayangkan di televisi. Lisa menyetujuinya dan ikut bergabung untuk mempelajari beberapa tarian tradisional Korea yang bisa ia bawakan bersama dengan Rose yang antusias.
"Lisa-ya kau yakin bisa melakukannya? Atau kau perlu bantuan Ten untuk mempelajari beberapa gerakan?" Jisoo mengecek Lisa dan Rose yang sedang menyusun gerakan tari di ruang latihan fakultas seni.
"Ah eonni aku sedikit kesulitan untuk menggabungkan beberapa gerakan. Bagaimana jika mengajak anak-anak tari untuk melakukan finishing sebelum audisi para penari." Lisa termenung di depan cerimin.
"Aa~ gurae akan kupanggilkan Winwin dan Ten untuk membantu kalian."
"Geundae, apa kau telah menentukan cerita yang akan kau gunakan sebagai bahan saeguk theater nanti eonni?"
"Aku belum ada ide menggunakan cerita apa. Kalian ada usulan?"
"Itu... kami tidak begitu paham sejarah Korea jadi tak ada usulan cerita. Tapi yang jelas harus ada Putra Mahkota dan Putri Mahkota. Hanbok mereka bisa menarik minat pengunjung."
"Aa~ baiklah aku bisa memikirkannya sekarang. Kalian serahkan padaku, aku akan meminta murid kelas bahasa untuk membuat ceritanya."
"Eonni, kau yakin bisa melakukannya? Waktu persiapan yang diperlukan hanya seminggu, kau yakin bisa melakukannya?" raut khawatir nampak jelas di wajah Chaeyeong.
"Tenang saja, semua persiapan lain telah dilakukan jauh hari. Aku hanya perlu memikirkan beberapa tambahan acara. Percayalah padaku, kita pasti bisa!" Jisoo mengacungkan jempolnya berusaha menghibur yang lain.
"Geundae? Apa eonni telah menemukan pria yang akan menjadi peran putra mahkotanya?" Lisa berpaling dari kaca melihat teman-teman lainnya yang masih meributkan acara.
"Eung... aku belum memutuskannya. Sebaiknya aku meminjam hanbok dan segera melakukan casting."
***
Rumah besar itu kembali kedatangan tamu istimewa bagi pemiliknya. Jennie kembali menginjakkan kaki di rumah itu untuk melakukan tugasnya. Beberapa pekerja menyambutnya dengan senyuman hangat. Sementara tuan rumahnya tengah termenung di kursi ruang tamu. Mengganti channel televisi yang sedang diputar tanpa berniat memperhatikan apa yang sedang tersaji.
Tanpa berniat mengganggu suasana hati pemilik rumah yang entah jiwanya tengah pergi kemana, Jennie memilih untuk membuka kulkas. Mencari minuman dingin dan membawanya menuju halaman belakang. Memperhatikan beberapa bunga yang telah mekar disana. Kini pemilik rumah datang menghampirinya.
"Jennie-ya~"
"Eung~"
"Aku lapar."
"Makanlah, mengeluh padaku tak akan membuatmu kenyang."
Suara ribut tiba-tiba datang dari arah yang lain.
"Hyeong!!!"Taeyong mendengus kesal mendengar suara ribut temannya yang kini telah datang. Tak ada yang meminta mereka datang tapi mereka selalu datang di saat yang tak tepat. Namja yang berasal dari Thailand membuang muka begitu melihat Jennie terduduk disana. Sementara yang lainnya terlalu asik melihat ikan-ikan dalam akuarium.
"Ya!! gijibae! Kenapa kau ada disini?" Namja dengan dialek khasnya berteriak.
"Jangan merusak suasana hatiku. Aku disini juga bukan kemauanku."
"Terserah kau saja. Sepertinya mulai sekarang aku harus memperlakukanmu dengan baik karena teman-temanmu."
"Oppa~ " Suara seorang yeoja dengan sekeranjang buah-buahan menghampiri mereka.
Yeoja itu datang dan langsung memeluk Taeyong manja. Jennie menyadari kehadiran yeoja yang memanggil manja Taeyong itu. Merasa sedikit risih dengan pemandangan yang baru saja terjadi, gadis bermarga Kim itu cukup tau dimana posisinya. Ia hanya melihat sekilas dan langsung berpamitan.
***
Kini saatnya Kim Jisoo memilih aktor pria yang akan ia sandingkan dengan pemeran utama wanita yang telah dipilihnya. Dalam ruang latihan tari kini telah berdiri empat namja yang akan dinobatkan menjadi pemeran utama pria dari saeguk theater yang akan dipentaskan. Satu persatu Jisoo memperhatikan wajah deretan namja yang berdiri disana.
"Anindae~" Jisoo bergumam.
Sejenak kemudian Jisoo meraih seperangkat pakaian putra mahkota yang ia pinjam dari departemen bahasa. Lengkap dengan topi mahkota putra mahkota Jisoo memasangkan pakaian itu pada namja berdarah mandarin.
"Anindae, kau terlalu muda untuk dipasangkan dengan putri mahkota yang telah kusiapkan."
Pakaian itu kini tersemat pada namja berkebangsaan Thailand dan Jisoo kembali memberikan komentar "Ah ani ani... kau terlaku pendek dipasangkan dengan putri mahkotaku."
"Eish jinjja~ memangnya seperti apa rupa putri mahkota yang kau siapkan?"
"Ya!! Diam kau, senang sekali menyelaku huh."
Belum juga menemukan putra mahkota yang pas, Jisoo kembali memasangkan pakaian kebangsaan calon raja itu pada dua namja yang tersisa. Jung Jaehyun dan seorang namja lain dari departemen tari. Tapi sepertinya tetap saja belum menemukan namja yang sesuai dengan kriteria yang ia simpan dalam benaknya.
"Aish jinjja! Kenapa tidak ada yang pas?" Jisoo mengacak rambut frustasi.
"Mungkin menurut Jisoo eonni kalian tidak cukup tampan kkk~" Chaeyoung mentertawakan para namja yang sudah berepot-repot datang untuk mencoba hanbok itu.
"Tampan..." Jaehyun berpikir sejenak memikirkan kata-kata yang Chaeyoung lontarkan "Kurasa saat ini lebih baik memanggil Taeyong hyeong, mungkin akan pas jika dia yang mengenakannya."
Dalam waktu sejenak Jaehyun telah menemukan namja yang ia cari di sebuah jembatan kecil yang letaknya tak jauh dari lapangan Universitas. Tanpa perlu banyak berdebat Jaehyun dapat membawa Lee Taeyong menuju ruang tari. Jisoo sedikit meragukannya setelah melihat penampakan Taeyong dari kaki menuju kepala. Tapi untuk menghargai usaha Jaehyun yang telah membawa namja itu, Jisoo tetap meminta Taeyong mengenakan hanbok putra mahkota itu.
Mulai dari lapisan hanbok paling dalam berwarna putih hingga pakaian luar berwarna ungu dengan motif yang disulam dengan benang perak kini telah melekat pada tubuh Taeyong. Taeyong sedikit membungkuk agar topi mahkota berwarna hitam itu bisa tersemat di kepalanya. Lengkap sudah seluruh aksesoris terpasang. Jisoo benar-benar tak percaya dengan apa yang ada di depan matanya.
"Omona~ Amazing... Aku benar-benar seperti melihat putra mahkota sungguhan."
"Sudah kubilang Taeyong hyeong akan cocok memakainya." Jaehyun tersenyum menunjukkan deretan gigi putihnya.
"Camkkanman, untuk apa kalian memakaikan baju ini padaku? Dan darimana kalian mendapatkannya?" Taeyong yang tak tau apa-apa bahagia bisa mengenakan pakaian ungu itu kembali namun ia juga mengerutkan dahi tak tau maksud dari semua itu.
"Kau tau kan theater? Memerankan peran dan semacamnya? Aku akan memintamu untuk menjadi peran putra mahkota. Kau pasti bisa melakukannya!" Jisoo menjelaskan maksud dan tujuannya.
"Baiklah aku akan melakukannya." Taeyong menerima tawaran itu dengan senyum terkembang di wajahnya.
+000+
Sebagai rasa bersalah sebulan kemarin tidak bisa update... malam ini aku post lagi ㅎㅎ Buat yang minggu akhir kuliah / sekolah, semangat!!! Deadline tugas akhir menggunung :( Semoga urusan kita dilancarkan 👼
![](https://img.wattpad.com/cover/89700993-288-k462658.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON LOVERS
Historical Fiction>> Season 1 Seorang gadis terbangun di masa Joseon dengan tubuh gemetar setelah mengetahui takdir pasangannya yang telah tercatat dalam sejarah. Dalam perjalanan untuk mengubah takdirnya, ia bertemu dengan seorang pemuda Goryeo yang terdampar di te...