"Gila, lo tadi keren banget Yoon."
"Mbaja, kukki sampe kaget. Kukki kira hyung beneran gak ikut, ternyata hyung ngewakilin anggota osis duet sama Jackson."
Yoongi yang di puji teman temannya hanya bisa tersenyum. Dia sangat senang hari ini karna penampilan piano perdananya untuk pertama kali sukses.
"Yoon, lo tadi di cariin Suran noona."
"Ck, kalo dia nyariin gw lagi, bilang gw gak ada."
"Wa—omo, apa dia masih gencar menyatakan perasaannya? Wah, daebak!" Ucap Baekhyun.
"Ahgg, molla. Aku bingung. Brian hyung, Suran noona, dan Jimin."
"Yaa! Kenapa kau masih memikirkan laki laki itu?!"
"Aku masih menyukainya."
"Tidak bisa. Hyung harus memilih. Suran noona atau Brian hyung."
"Jimin."
"Hyuungg, tidak ada nama Jimin di dalam list. Hanya ada dua. Ayolah hyung."
"Aku ingin Jiminiee."
"Ahhgg, molla molla. Kukki capek. Dari semenjak hyung putus masih saja memikirkan Jimin hyung terus, padahal belum tentu dia memikirkan hyung, hhgg."
"Move on Yoon. Please."
"Gw gak bis— Yoongi, bisa bicara bentar?"
"Eoh? Ah ne."
Yoongi mengikuti langkah Brian di belakang. Memang benar, tempat mereka tidak jauh dari ruang kelas yang di jadikan tempat istirahat untuk para penampil event.
"Yoongi, ayo mulai dari awal lagi."
"Hyung.. Apa kau bercanda?" Yoongi yang kaget dengan ucapan Brian barusan hanya bisa memandang dengan mata melotot.
"Tidak. Aku benar benar serius, aku menyesal dulu telah meninggalkanmu demi wanita lain." Brian berucap sambil memegang tangan Yoongi lembut untuk meyakinkan. "Tidak hyung, aku sudah tidak menyukaimu." Balas Yoongi sambil melepas tangannya dari genggaman Brian.
"Apa sesakit itu sampai kau tak mau kembali padaku, Yoon? Apa karna kau masih menyukai Jimin setelah kau di permainkan?"
Yoongi menatap Brian dengan mata melotot karna kaget, dan mulutnya tercekat hanya untuk menjawab ucapan Brian.
"Diam berarti iya. Yoon, kembalilah padaku, aku janji akan membahagiakanmu." Ucap Brian terlihat bersungguh sungguh.
"Hyung, kau tau apa yang lebih menyakitkan?" Brian sedikit heran dengan ucapan Yoongi dan memilih untuk diam mendengarkan. "Saat mencintai, tapi tak terbalas. Itu lebih sakit daripada dipermainkan. Kau mencampakkanku, padahal kau jelas jelas tau bahwa aku menyukaimu, tapi kau malah pergi meninggalkanku, setelahnya kau selalu menganggapku seolah aku tak pernah ada di hidupmu. Sedangkan Jimin? Sebrengsek brengseknya dia, walaupun dia mempermainkanku, dia masih memperhatikanku setiap hari, bahkan dari sorot matanya dia terlihat sangat mencintaiku walaupun semua itu palsu. Dan benar saja, aku baru merasakan cinta sesungguhnya setelah bersama Jimin." Terang Yoongi bergetar karna ingin menangis.
Ingatan ingatan itu yang sering muncul di pikiran Yoongi setiap kali bertemu Brian. Ingatan tentang bagaimana dia sangat memujanya, sangat ingin memilikinya, tapi nyatanya dia hanya memandang sebelah mata Yoongi dan meninggalkannya begitu saja tanpa mengerti perasaan Yoongi. Dan tiba tiba, Brian datang lagi untuk memperbaiki semuanya yang nyatanya sudah tak bisa.
Tanpa aba aba, Brian langsung memeluk Yoongi erat. Usapan lembut mengenai punggung Yoongi saat Brian berusaha menenangkannya. "Maafkan aku karna pernah menggantungmu, Yoon. Aku memang laki laki bodoh yang tak bisa membedakan mana orang yang lebih mencintaiku. Aku yakin Jimin akan menyesal karna telah meninggalkanmu." Terang Brian dengan tetap merengkuh Yoongi yang menangis lebih keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY || MinYoon -(END)-
FanfictionSemua berawal dari kamu. Kamu yang memulai, kamu juga yang mengakhiri. Kamu yang memohon, kamu juga yang meruntuhkan. Semua karna kamu, aku menjadi seperti ini. Menjadi terlalu cinta yang sebenarnya tak baik untukku. Area MinYoon. Bagi yang tidak su...