ketidak yakinan

1.3K 110 6
                                    

Hari-hari sibuk Yoongi sudah mulai terasa. Beberapa hari yang lalu, Yoongi telah merilis album terbarunya untuk debut di bawah naungan JM ent. Lagunya sukses bertengger di posisi pertama, tangga lagu Korea. Banyak orang memuji hasil musiknya, yang sangat melampaui ekspetasi para pendengar. Musiknya benar-benar easy going, dan mampu membuat orang yang baru saja mendengarkan langsung menyukai.

"AgustD, iyaahh, kau sungguh-sungguh, daebak." Ucap Baekhyun.

"Baekgu? Kau kemari?" Tanya Yoongi, setelah melihat Baekhyun.

"Kau kaget? Apa kau merindukanku macan betina?"

Yoongi merengut, sedikit tak suka dengan panggilan macan betina yang sampai sekarang masih disematkan teman-teman gilanya, untuknya.

"Tidak. Kau mungkin yang merindukanku." Jawab Yoongi, sembari mengambil bingkisan yang masih ada di tangan Baekyun. "Untukku, kan? Terimakasih." Ucapnya lagi kemudian.

Baekhyun mengambil duduk, di sofa yang tak jauh darinya. Tanpa sungkan juga mulai melahap makanan yang ada di meja, yang pastinya itu untuk Yoongi.

"Jadi, untuk apa kau kemari?" Tanya Yoongi.

"Aku mendukungmu, bodoh. Dan juga, aku ingin mengundangmu ke rumah, nanti malam."

Yoongi menimang sesuatu. "Gak bisa deh, kayaknya." Ucap Yoongi.

Baekhyun yang mendengar jawaban Yoongi mendelik, tak suka. "Ya! Gw gak mau tau, lo harus dateng." Ucap Baekhyun.

"Gw sibuk."

"Sibuk apa? Gw liat jadwal lo kosong nanti malem."

"Lo—lo tanya jadwal gw ke manager?"

Baekhyun hanya menyengir, sebagai jawaban. Hilang sudah, waktu berharga Yoongi nanti malam, waktu yang sebenarnya akan digunakan untuknya rebahan, mengistirahatkan hati dan pikirannya.

"Ck, udahlah ya, gw mau pergi belanja. Ajak Jimin juga kalau ketemu. Itu orang gw telepon gak di angkat dari tadi pagi." Cerocos Baekhyun sembari berlalu pergi.

Jimin. Setelah mendengar nama itu, Yoongi baru ingat, bahwa sudah hampir dua bulan dia tak bertemu dengannya. Tumben sekali, batinnya. Secara, ketika Jimin bertemu Yoongi lagi, pria tampan itu selalu saja mengekor Yoongi setiap hari, walau barang sebentar.

Dulu, saat Yoongi kesal, dan bertanya kepada Jimin kenapa ia setiap hari mengekornya, Jimin dengan enteng hanya menjawab, Yoongi adalah pusatnya. Bisa juga Jimin mengibaratkan mereka seperti medan magnet, yang sulit dipisahkan.

"Dia bahkan tak menengokku barang sebentar." Lirih Yoongi, setelah sadar Jimin tak mengekornya selama hampir dua bulan.

Setelah menyelesaikan jadwal prerecordnya, Yoongi berganti baju dengan pakaian yang santai, lalu ia menyuruh managernya untuk langsung pulang saja, karna ia akan pergi ke rumah temannya.

"Ah, aku lelah, tapi aku harus kesana. Awas saja kalau dia tak memberiku makanan lezat disana."

Yoongi menggerutu, sembari mengemudikan mobilnya. Tak memakan waktu banyak untungnya, karna rumah Baekhyun sebenarnya tak begitu jauh dari gedung yang digunakan Yoongi untuk recording tadi.

Setelah memparkirkan mobilnya di garasi rumah Baekhyun, dengan seenak jidatnya, Yoongi bergegas turun, kemudian memasuki rumah Baekhyun melalu pintu di dalam garasi yang langsung menyambung ke dalam dapur kotor Baekhyun.

"Seok Jin-ah, aku mau cheesecake." Teriak Yoongi tiba-tiba setelah melihat Seokjin, dan itu berhadil membuat Seok Jin terperanjat kaget.

Untung saja, pisau yang ia gunakan untuk mengupas semangka yang tak mengenai jarinya, atau terlepas dari tangannya.

SORRY || MinYoon -(END)-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang