Petua Taehyung

1.4K 98 22
                                    

Jimin beberapa kali mengetuk mejanya, memikirkan sesuatu sembari memainkan pena yang ada di tangannya.

Ia bingung, bagimana cara menjelaskan kejadian beberapa hari yang lalu kepada sahabat-sahabatnya, terutama Yoongi.

grupchat

PJimin
Apa kalian semua ada waktu hari ini?
Aku ingin bertemu.

TaeV
Jadwal kosong. Jam berapa dan dimana?

JeonBunny
Aku mungkin akan sedikit terlambat

JHoseok
Apa kau mau memperkenalkan wanita itu secara resmi kepada kami? Ck

Chanyeol
Wow, apa yang kau maksud Hope?

Bbaekyun
Jika kau menyakiti Yoongi lagi, kau akan mati di tanganku Tuan Park

NamjoonRM
Kau benar-benar, Jim

SeokJinie
Awas saja kau bantet. Panci pinkku mungkin akan melayang jika yang di katakan Hoseok itu benar.

PJimin
Maaf.
Maka dari itu mari kita bertemu hari ini, di tempat seperti biasanya.
Aku akan menjelaskan.

MinSuga
Ak tk bs.


Jimin membaca balasan terakhir milik Yoongi. Ia merengutkan dahi, lalu mulai memijat pelipisnya.

"Mengapa kau malah tak bisa, padahal jelas-jelas aku mengumpulkan mereka semua hanya untuk bertemu denganmu." Lirih Jimin.

Jimin mendadak berdiri dari tempat duduknya, menyunggingkan senyum lembut, sembari berjalan meninggalkan ruang kerjanya.

Dalam perjalanannya, sesekali ia menimang tentang pikirannya. Tapi dengan kepercayaan diri yang tinggi, walaupun hati masih meronta-ronta karena sedikit takut dan enggan, Jimin tetap berjalan ke ruang musik Yoongi.

Bunyi beepan pintu jelas terdengar, dan itu sedikit mengganggu konsentrasi Yoongi. Siapa yang berani-berani menganggunya, bahkan orang itu sampai tau password ruang musiknya.

"Yoongi-ah."

Yoongi diam, tak ingin berbalik ke arah belakang, ia jelas sangat hafal dengan suara itu, sungguh. Dadanya tiba-tiba berdegub kencang, badannya kaku, seperti tak mampu ia gerakkan.

"Kenapa kau tak bisa datang?" Tanya Jimin, yang masih melihat Yoongi tak beranjak.

Yoongi tersenyum, kecut. Heran dengan pertanyaan Jimin untuknya. Apa ia benar-benar tak mengerti perasaannya, bahkan hanya untuk melihat dirinya? Atau memang Jimin sengaja memperlakukannya seperti ini, untuk menyakiti hati Yoongi lagi?

"Karna aku tak ingin." Jawab Yoongi dingin.

"Kenapa?" Tanya Jimin, sembari memutar kursi Yoongi, agar menghadapnya.

Yoongi menunduk, tak mau melihat Jimin. Salah satu cara yang ia bisa hanyalah diam, menahan luapan emosinya yang mungkin saja akan meledak.

"Kenapa kau tak ingin datang, padahal jelas-jelas jadwalmu kosong."

"Jawab Yoon, kenapa kau kali ini hanya diam saja?"

"Aku butuh jawaban." Ucap Jimin lagi, memaksa.

"Kau tau..," Yoongi mengangkat wajahnya, menatap Jimin tajam, pura-pura tegar dan kuat yang sebenarnya tidak.

Jimin mampu melihat kilatan di mata Yoongi. Mata yang menyulut banyak ekspresi untuknya.

SORRY || MinYoon -(END)-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang