31

2.1K 180 21
                                    

Perpisahan atau bisa disebut wisuda memang merupakan acara yang ditunggu tunggu oleh para siswa siswi kelas 12 tak ayal juga dari geng Hoseok dan Jin.

"Cepetan woy, acara udah mulai ni, buruan baris."

"Yah, bacot." Ucap Baekhyun enteng.

"Sayang ih, Yoongi hyung gak ada." Cletuk Jungkook yang mendapatan anggukan dari Jin dan Baekhyun.

Mereka masuk ke dalam gedung dan menduduki masing masing kursi yang telah disediakan. Acara dimulai dengan pembukaan lagu kebangsaan lalu di lanjutan oleh sambutan sambutan dan runtutan acara lainnya.

Jimin yang bosan karna melihat acara yang menurutnya monoton tersebut akhirnya memilih memainkan handphonenya. Bisa dikatakan Jimin dan gengnya masih sedikit renggang atau bisa disebut canggung karna masalah beberapa hari yang lalu, terutama untuk Jimin, Chanyeol, dan Hoseok yang memang sampai adu jotos. Jimin menscoll handphonenya dengan ogah ogahan dan ya, Jimin mulai berhenti dipostingan terakhir Yoongi yang tak sengaja muncul di berandanya. Yang itu artinya Jimin sedang memainkan sosial medianya bukan?

"Tutup akun, bisa unfoll? By?" Batin Jimin yang membaca caption Yoongi. Jimin menaikkan alisnya tidak paham, lalu membaca beberapa komentar yang ada di postingan Yoongi dan yang nyatanya Chanyeol juga menyebut namanya di dalam komentar tersebut. Yang ada di pikiran Jimin saat ini adalah tentang kepergian Yoongi. Yoongi mendapat beasiswa? Kapan dan dimana? Kenapa Jimin sama sekali tidak mendengar berita apapun tentang beasiswa di sekolahnya? Dan yang membuat Jimin makin terkejut lagi adalah komentar terakhir dipostingan Yoongi, yaitu komentar dari Hoseok.

"Lo.., sepupunya Yoongi?" Ucap Jimin noleh ke kanan dimana Hoseok duduk dengan detak jantung yang terasa cepat. Jimin juga bisa merasakan tangannya yang mulai dingin hanya untuk mendengar jawaban dari sahabatnya, Hoseok.

Hoseok yang terpanggil dengan ucapan Jimin hanya menoleh dengan ekspresi datar dan pembawaan yang masih santai. "Kenapa? Ngerasa makin bersalah setelah tau gw sepupu Yoongi?" Jawab Hoseok dengan senyum sinis yang terlihat disengaja. Jimin yang mendengar jawaban Hoseok masih tidak percaya dengan ucapan Hoseok. Dia benar benar terkejut dengan kenyataan bahwa Hoseok sepupu Yoongi. Jadi selama ini dia sudah salah sangka? Kenapa tidak ada yang memberitahunya? Tidak, sebenarnya mereka sudah mewanti wanti Jimin, hanya saja ego Jimin lebih besar. Dia bahkan tak memberi kesempatan kepada sahabatnya ataupun Yoongi untuk menjelaskan semuanya.

"Baik sekarang mari kita saksikan bersama sambutan dari siswa terbaik tahun ini melalu video berikut."

Jimin yang awalnya ingin mengatakan sesuatu kembali ke Hoseok tiba tiba berhenti dan memilih melihat ke layar monitor di depannya setelah mendengar suara teriakan para murid yang begitu heboh dan suara seseorang yang dia kenal bahkan hafal.

"Hallo, ini Min Yoongi. Bagaimana kabar kalian? Aku disini baik baik saja, atau bahkan mungkin aku jauh lebih baik disini. Dan untuk lulusan terbaik, eee.., mungkin aku sudah bisa menebaknya dengan kepercayaan diriku yang tinggi, hahhaa. Esstt, video ini akan di putar pada saat wisuda bukan? Tapi sungguh, aku iri, aku juga ingin melaksanakan wisuda dengan kalian dan berfoto bersama sebagai kenang kenangan. Ahh, bukan itu saja, yang paling tepat sebenarnya aku merindukan kalian hahaha. Aku harap kalian bisa menyelesaikan tes perguruan tinggi dengan baik nantinya. Dan untuk sahabatku dan teman temanku yang lain, terimakasih karna selalu ada untuk Yoongi. Mari kita pergi bermain setelah aku kembali ke Korea. Aahhgg, ini mungkin terlalu pendek? maafkan aku. Aku harus pergi kuliah sekarang. Sampai jumpa, berbahagialah teman teman! Jangan lupakan aku ne!? Annyeong!"

Jimin melihatnya, melihat Yoongi, laki laki yang perasaannya selalu disakiti olehnya dari layar LCD. Setiap kalimat yang diucapkan Yoongi, Jimin selalu mendengarkan. Bahkan dia selalu memperhatikan setiap inci dari wajah Yoongi. Bagaimana saat Yoongi berbicara, menggaruk kepalanya, atau bahkan saat Yoongi tertawa. Jimin menyesal. Dan sekarang, dia sangat merindukan Yoongi.

"Yoongi-ah.., bogoshipda."

***

Lima tahun kemudian.....

"Hos, please."

"Gw gak bisa."

"Pleaseee..."

Jimin memohon kepada Hoseok dengan susah payah. Ini mungkin sudah termasuk permohonan Jimin ke seratus—ah tidak, bahkan setiap hari dalam lima tahun terakhir ini dia selalu melakukannya.

Hoseok duduk bersandar sofa masih dengan santai dan memainkan handphonenya. "Lo yang buat dia pergi. Gw emang udah maafin elo, tapi bukan berarti gw bisa bantu elo." Jimin hanya mendengus sebal mendengar ucapan Hoseok. Dia sudah bosan, bosan mendengar jawaban Hoseok yang selalu sama. Oke, memang Jimin yang membuat Yoongi pergi, memang Jimin yang egois, dan tidak pernah memikirkan perasaan Yoongi, semua memang salah dia. Dan Hoseok? Dia memang sudah memaafkan Jimin, tapi Jimin tau, Hoseok memaafkannya dulu hanya karna kasian kepada Jimin, kasian karna Jimin down dan stres sampai masuk rumah sakit selama seminggu lebih hanya karna memikirkan Yoongi, mantannya. Yayaya, sebut saja Jimin gila, tapi memang itu kenyataannya.

"Mending lo pergi ke ruangan elo, Jim. Gw mau latihan."

Jimin diam dan masih memandang sengit ke Hoseok, Hoseok yang kembali menatap Jimin hanya bisa pasrah. Jujur saja, Hoseok sudah ikhlas memaafkan Jimin, tapi dia sangat sebal dengan Jimin karna setiap hari menanyakan keadaan Yoongi yang jelas jelas Hoseok tidak begitu tau. "Apa? Yoongi baik baik aja. Mending lo sekarang pergi. Urus dokumen dokumen lo di atas meja, gw mau latihan."

"Jadi lo ngusir gw?"

"Iya." Angguk Hoseok.

"Lo tau siap—yayaya, lo tuan Park, pemilik agency JM ent yang agencynya baru berumur dua tahun tapi gedungnya udah gede, dan semua artisnya sukses termasuk gw. Makasih, tapi gw masih nganggep elo sahabat gw, dan gw yakin lo gak bakal tega mecat gw. Jadi silakan lo keluar sekarang atau lo bakal gw tendang sekarang juga." Potong Hoseok.

"Yaaaaaa, aishh!!" Teriak Jimin frustasi lalu berdiri dan beranjak pergi dari ruang latihan Hoseok dengan hasil yang selalu sama selama lima tahun terakhir.

"Lebih baik lo siap siap." Teriak Hoseok sambil menyunggingkan senyum.









🍁 Maaf karna baru bisa update hari ini bukan kemarin. Dan semoga kalian puas  :)
🍁 Silakan komeennn💜💜

Note : next chap mungkin bakal bikin emosi? Ehe.

Absyub_

SORRY || MinYoon -(END)-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang