Tlilit.
"Hoseok-ah?"
Yoongi memasuki apartement Hoseok tanpa permisi. Jika kalian bertanya bagaimana Yoongi bisa mengetahui password apart Hoseok, jawabannya sederhana, ya karna Hoseok memberitahunya.
Yoongi mulai melepas sepatunya, lalu berjalan kearah dapur meletakkan belanjaan bulanan, titipan eomma Hoseok. Dibukanya Kulkas, dan ya, Yoongi mulai jijik dengan kehidupan Hoseok yang terlihat sok sehat. Bagaimana bisa banyak sekali makannya yang sudah tak layak konsumsi seperti sayuran, buah, daging, dll. Hoseok memang benar benar pemalas.
"Eoh? Kau disini?" Ucap Hoseok setelah melihat Yoongi di kediamannya.
"Baru saja."
Hoseok berjalan ke arah dapur kemudian duduk di meja bartendernya sambil bermain handphone dan sesekali melihat kegiatan Yoongi.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Hoseok setelah melihat Yoongi mengeluarkan semua isi kulkasnya.
"Apa kau tak pernah makan di rumah? Lihat, bahkan semua yang ada didalam kulkasmu sudah tak layak konsumsi, bodoh." Jawab Yoongi dengan mengomel.
"Aku sibuk, aku bahkan tak pernah ada waktu untuk masak. Aku sudah bilang kepada eomma, tapi dia tetap bersikeras mengisi kulkasku."
"-pletak! Setidaknya, makan yang ada di kulkasmu. Kau tak kasihan dengan ibumu, huh!?"
Hoseok mulai jengah, baru juga sepupu pucatnya ini di Korea, bahkan belum ada satu bulan, tapi kenapa dia sudah berani mengomelinya seperti ini. Hoseok mulai bangkit dari duduknya, masih tak mengindahkan omelan Yoongi yang masih terlontar, lalu berjalan pergi.
"Siapa yang menyuruhmu pergi?"
Hoseok berhenti dan berbalik. Masih melihat Yoongi berkutat dengan barang belanjaannya. "Kau terus mengomel, Yoon. Aku jadi malas." Terang Hoseok.
"Itu karna kau. Cepat bereskan ini, aku mau ganti baju. Ahg, aku lelah."
Hoseok menyerngitkan alisnya, tak paham. Untuk apa Yoongi ganti baju jika dia sehari penuh ada di rumahnya. "Kau belum pulang sama sekali?"
"Ya. Karna teman gilamu yang sekarang jadi bosku."
Hoseok tertawa entah karna apa. Dia berjalan lagi kearah Yoongi masih dengan ketawa khasnya yang ceria. "Tunggu, tunggu, tadi kau menyebut Jimin adalah temanku? Wow, bukankah dulu kau bahkan yang paling dekat melebih teman dengannya?" Ucap Hoseok dengan tertawa remeh ke arah Yoongi, tak peduli dengan raut muka Yoongi yang mulai tak enak.
"Jangan membahasnya. Sudah sana, masukan belanjaan ke dalam kulkas. Aku mau ganti baju dulu."
Yoongi terus saja berjalan naik keatas, mengacuhkan ucapan Hoseok selanjutnya. Dia berjalan ke arah kamar Hoseok, masuk ke dalam, dan mulai mengambil pakaian yang ada di dalam almari. "Ah, sepertinya aku harus mandi." Ucapnya setelah merasa bahwa tubuhnya sangat lengket.
Yoongi berjalan ke arah kamar mandi dengan membawa perlengkapan mandinya yang selalu ia bawa di dalam tasnya, dan juga pakaian Hosoek yang baru saja ia curi dari lemari.
"Ahhgg!!!"
***
"Jadi, ada yang mau menjelaskan?"
Yoongi tetap saja diam melirik kesal ke arah laki laki yang juga menunjukkan raut muka kesal. Hoseok hanya bisa bersabar menghadapi dua manusia yang sama sama tak tau diri di hadapannya.
"Siapa yang mau menjelaskan kenapa kalian bisa bertengkar?"
"Kau harusnya yang menjelaskan kepadaku, sialan. Kenapa bisa ada dia di dalam apartemenmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY || MinYoon -(END)-
FanfictionSemua berawal dari kamu. Kamu yang memulai, kamu juga yang mengakhiri. Kamu yang memohon, kamu juga yang meruntuhkan. Semua karna kamu, aku menjadi seperti ini. Menjadi terlalu cinta yang sebenarnya tak baik untukku. Area MinYoon. Bagi yang tidak su...