"Gi, bangun."
Yoongi bangun dari tidurnya selama di perjalanan. Menoleh ke sekeliling, menatap sekitarnya, bingung. Jimin yang melihat tingkah Yoongi, hanya bisa mendengus, keluar mobilnya, membukakan pintu untuk Yoongi. "Ayo, turun. Ini rumah aku, Yoon. Gak usah bingung gitu." Ucap Jimin.
Yoongi yang tak menghiraukan Jimin langsung saja turun, tak mau menjawab ucapan Jimin. Sedangkan Jimin tetap biasa saja, santai berjalan masuk ke rumahnya, diikuti Yoongi dibelakangnya.
"Jimin pulang."
Jimin menghampiri ibunya yang ada di ruang keluarga, sedang membaca majala. Memeluk ibunya setelah seharian, entah itu kebiasaannya mulai kapan, tapi itu selalu berhasil membuat Jimin merasa lega dan nyaman.
"Katanya langsung ke pernikahan Namjoon?" Tanya mama Jimin. Jimin melepas pelukannya dan memilih duduk di samping mamanya. "Ada temen aku yang lupa beli kado, terus yaudah aku ajak kesini aja, sambil nunggu orang toko ke rumah bawa barangnya." Terang Jimin masih santai, dan tak menyuruh Yoongi untuk duduk. Bahkan Yoongi masih jauh di belakang Jimin, berdiri, melihat sekeliling untuk menghilangkan rasa canggungnya.
"Yoon, sini."
Yoongi yang merasa terintrupsi dengan suara Jimin kemudian berjalan ke arah Jimin dan mamanya. Tak lupa melampirkan senyum manis untuk pertemuan pertamanya dengan orang tua Jimin, tapi kemudian langsung menampilkan raut datar jika melihat ke arah Jimin.
"Yang kamu maksud temen itu pacar kamu? Kenapa gak bilang bilang mama. Tau gini kan mama masak dulu."
"Pa-car?" Yoongi berucap sambil menoleh ke arah Jimin meminta penjelasan. Sedangkan Jimin yang ditatap hanya bisa memegangi tengkuknya, kikuk.
"Kamu kapan sampai Korea? Kata Jimin kamu ngambil kuliah di London." Tanya mama Jimin sambil menarik Yoongi agar mau duduk di sebelahnya.
"Baru kemarin lusa, te."
"Oh gitu. Gimana pacaran sama Jimin? Kalau dia macem macem bilang ke mama aja, ya." Ucap mama Jimin masih dengan raut bahagia, dan senyum yang melengkung indah.
Yoongi double syok mendengar penuturan mama Jimin. Dia gagu, tak bisa menjawab. Sedangkan Jimin hanya diam saja, mengalihkan pandang. Andai mama Jimin tau, semenyakitkan apa dia dahulu ketika berhubungan dengan anaknya, Park Jimin.
"Udah ya, ma. Biar Yoongi mandi dulu, ini jamnya juga udah mepet."
Jimin sesegera mungkin mengalihkan pembicaraan, dan menarik Yoongi menuju kamarnya. Yoongi yang ditarik hanya pasrah, ya karna memang dia juga tak suka diposisi seperti tadi. Itu sangat mengejutkan untuknya.
"Apa?" Tanya Jimin masih dengan mengatur nafasnya ketika ditatap sinis oleh Yoongi.
"Maksud mama lo apa?"
"Mungkin, em, mungkin mama kira kamu masih pacaran sama aku kali ya, hahah."
"Terus mau sampai kapan lo tutupin? Kita udah gak ada hubungan apa apa."
Retak. Hati Jimin seketika remuk setelah mendengar penuturan Yoongi yang menyakitkan menurutnya. "Kayaknya aku gak perlu bilang, karna pada akhirnya juga kamu akan balik lagi ke aku." Ucap Jimin datar, menyembunyikan raut sedih dari wajahnya.
"Lo capek deh kayaknya, Jim. Rebahan sana, gw mau mandi. Pinjem baju lo, mana?"
Jimin tersenyum setelah mengetahui Yoongi yang masih tersipu malu ketika dia memberi gombalan yang sudah kelewat zaman. Bukankah itu artinya Yoongi masih menyukainya? Baiklah, Jimin akan mulai perjuangannya.
"Ambil di lemari aja. Aku mau turun, orang toko kayaknya udah dateng."
Jimin langsung saja meninggalkan Yoongi yang sedang memilih beberapa jas yang menurutnya cocok untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY || MinYoon -(END)-
FanficSemua berawal dari kamu. Kamu yang memulai, kamu juga yang mengakhiri. Kamu yang memohon, kamu juga yang meruntuhkan. Semua karna kamu, aku menjadi seperti ini. Menjadi terlalu cinta yang sebenarnya tak baik untukku. Area MinYoon. Bagi yang tidak su...