Jessica POV
* riiiiing *
Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi dan aku segera bersiap untuk pergi ke tempat kerjaku di klub strip.
Aku melihat sekeliling dan tidak ada yang memperhatikanku. Aku memanggil taksi dan melihat sekeliling lagi untuk memastikan apakah ada yang memperhatikanku sebelum aku masuk ke dalam taksi dan ternyata tidak ada seorang pun yang memperhatikanku.
******
Aku memakai baju berbahan kulit yang cukup terbuka yang biasa pelayan club pakai saat bekerja menjadi pelayan di klub.
Aku berjalan ke arah manajerku dan dia menatapku dari atas kepalaku sampai ujung jari-jari kakiku. Ya, aku sekarang mungkin terlihat begitu sexy ukuran payudaraku yang tidak bisa di bilang kecil dan pantatku yang menggoda.
"Wow, tidak pernah terpikir olehku kau akan terlihat begitu sexy saat memakai seragammu."
Lalu dia tiba-tiba menunjuk ke arah meja di mana seorang pria sedang duduk di sudut dalam diam seperti sedang menunggu seorang pelayan untuk mengantarkan pesanannya. Wajahnya yang terlihat sedikit muram di tutupi oleh kerah mantelnya, jadi aku benar-benar tidak bisa melihat seluruh wajahnya.
"Hati-hati dengan dia. Dia agak aneh. Aku bertanya padanya apakah dia butuh sesuatu dan dia mengabaikanku."
Aku mengangguk sebagai jawaban.
Ada apa dengan pria itu?
Setelah manajer pergi, aku langsung menuju ke meja pria itu.
"Apakah kamu butuh sesuatu? Karena jika kamu tidak membutuhkan sesuatu, sebaiknya kamu keluar dari sini."
Dia mengabaikanku selama beberapa detik, sampai akhirnya dia menatapku dengan mata gelapnya.
Dan dalam hitungan detik, dia meraih tanganku dan membawaku ke hotel di samping clup. Sebelum pergi dia meninggalkan beberapa lembar uang di atas meja dan mendorongku ke salah satu kamar lalu mengunci pintu.
Kamar-kamar ini biasanya digunakan untuk para penari telanjang untuk melakukan urusan mereka dengan para lelaki hidung belang. Tapi kenapa aku diseret masuk ke sini? Dan bagaimana dia tahu bahwa ruangan ini ada?
Donghae POV
"Apakah kamu butuh sesuatu? Karena jika kamu tidak membutuhkan sesuatu, sebaiknya kamu keluar dari sini."
Aku melihat seorang wanita berdiri tepat di depanku. Dia terlihat cukup menarik perhatianku, ukuran payudaranya saja sudah membuatku sulit.
Aku berdiri dan meraih pergelangan tangannya, sesudah membayar pesananku, beberapa ronde dengannya mungkin butuh membayar cukup mahal, kan?
Aku menyeretnya ke salah satu hotel di samping club yang biasa mereka gunakan untuk bercinta dan mendorongnya masuk ke dalam. Aku mengunci pintu di belakangku dan mendorongnya ke tempat tidur.
"Apa yang akan kamu lakukan ???? !!!!!!" Dia berteriak.
"Bukankah ini pekerjaanmu, melayani laki-laki demi uang?"
"Apa-apaan ini ?! Aku bukan penari telanjang yang bisa melayani tamu! Itu bukan pekerjaanku! Jika kamu ingin meniduri seseorang, lebih baik kamu bercinta dengan mereka!"
"Bukankah kamu tadi bertanya apakah aku membutuhkan sesuatu, dan ya aku membutuhkan kamu untuk memuaskanku."
Aku menidurkannya di tempat tidur dan mulai membuka pakaiannya satu persatu. Dia terus berusaha melarikan diri, tapi itu tidak ada gunanya.
"Bahkan jika kamu berusaha sekuat tenaga untuk membebaskan diri, itu tidak akan pernah berhasil. Entah kamu suka atau tidak, kamu akan berakhir dengan sakit memar untuk keesokan harinya." Dia berhenti dan menatapku tepat di mata.
"Kenapa kamu memilih aku saat pertama kali kita bertemu? Ada banyak gadis yang mungkin bersedia bercinta denganmu, dan dari semua gadis itu kamu memilihku."
Aku sebenarnya tidak tahu kenapa aku memilihnya, tapi payudaranya membuatku merasa seperti akan cum di celanaku, jadi tentu saja aku harus menidurinya. Aku mengabaikan komentarnya dan menanggalkan bra-nya dan payudaranya yang tanpa penghalang benar-benar besar dan menggoda. Aku dengan cepat menelan salah satu dadanya ke mulutku dan memainkan satunya.
Putingnya terasa lebih manis dari madu jadi aku mulai menggoda dan menjilatnya dengan lidahku. Aku mendengarnya dengan lembut merintih, dan itu terdengar seperti musik di telingaku. Tanganku mulai meremas-remas payudara kanannya dengan lebih keras dan aku memijatnya saat aku sedang bermain dengan puting kirinya di antara gigiku. Dia mengerang sedikit lebih keras, cukup keras untuk membuat juniorku tumbuh lebih keras.
Aku mengarahkan tanganku untuk menggosok klitorisnya yang basah di antara celana dalam rendanya. Dia basah, jelas dia menginginkanku juga, tapi meskipun aku membutuhkannya juga, aku akan menggodanya terlebih dahulu.
Aku mulai meraba klitorisnya dan beberapa detik kemudian dia mengerang seperti bitch. Aku berhenti mengisap putingnya dan berbisik di telinganya.
"Kamu menikmatinya, bukan?"
Aku bisa merasakan napas panasnya di leherku dan dia mengatakan sesuatu yang paling tidak kuduga.
"Tidak."
Sial, dia keras kepala!
Aku merobek celana dalamnya dan memasukkan dua jari ke dalam intinya. Aku mulai memompa keluar masuk dan aku melihat jari kakinya mulai melengkung. Nafasnya mulai memburu dan dia mengerang sangat pelan, tapi jelas dia menikmatinya.
"Sayang, aku bisa mendengar erangan lembutmu. Aku tahu kamu menginginkan ini jadi berhenti bersikap keras kepala dan akui saja."
Dia menggelengkan kepalanya sebagai jawaban, tapi jelas itu semua bohong. Aku mempercepat kocokanku dan aku bisa merasakan vaginanya semakin kencang. Dia panas dan berkeringat, aku tahu dia akan mencapai klimaksnya segera.
Aku mulai menyentuh G spot-nya lebih keras dan lebih cepat, dia tidak bisa menahannya lagi ketika dia berteriak saat orgasme. Dia membasahi jari-jariku dan tubuhnya mulai bergetar.
Sudah jelas, dia masih perawan. Senyum menyeringai terlihat di wajahku, dan aku tahu ini adalah malam yang tidak akan pernah kita lupakan.
************
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE [ JSJ x LDH ] ✔
RomansaJessica Jung murid tahun akhir Senior High School, selain menjadi pelajar dia juga seorang pelayan di klub strip yang sangat populer. Dia gadis yang cantik yang melalui hari-harinya dengan damai, tapi sampai dia bertemu seorang pria yang tidak senga...