07 • frightening

1.6K 374 14
                                    

Karena Suhyun, Taehyung semakin memberanikan diri untuk mendekati Heera. Gadis dengan segala keanehannya. Saat ia baru saja menginjakkan kakinya di area sekolah, ia melihat dua gadis yang tak lain dan tak bukan adalah Heera dan Suhyun. Ia mempercepat langkahnya, dan mengambil posisi di antara mereka.

Heera dan Suhyun sama-sama terkejut ketika Taehyung sudah berdiri di antara mereka. Tapi sedetik berikutnya, Suhyun menarik bibirnya dan mengangguk tipis.

"Eum, Heera, aku ingin ke toilet sebentar. Sudah tidak bisa ditahan lagi." Suhyun berlari meninggalkan Heera begitu saja.

"H-hey! Suhyun!"

Heera berdecak kesal. Ia tahu Suhyun tidak serius dengan ucapannya. Lantas ia melangkahkan kakinya tanpa menghiraukan Taehyung yang masih mengimbangi langkahnya. Heera sadar, ia dan Taehyung berada di kelas yang sama. Jadi mau tidak mau, ia harus berjalan beriringan dengan Taehyung sampai di kelasnya.

Taehyung merasa ada sesuatu dalam diri Heera. Ia merasakannya ketika ia menyadari Heera sedikit menjaga jarak dengannya. Oke, ia paham. Bisa saja Heera menjaga jarak karena tidak ingin menjadi bahan perbincangan murid lain. Tapi untuk kali ini, ia memiliki kesimpulan lain yang belum bisa ia jelaskan.

"Yang kemarin itu aku."

Heera memutar bola matanya. "Aku tahu. Sekarang pergilah."

"Hm?" Taehyung terkekeh. "Untuk apa aku pergi? Kita satu kelas."

Demi apapun, Heera merutuki dirinya sendiri yang berkata tanpa berpikir lebih dulu. Ini semua karena tubuhnya sedang dalam tahap tidak tenang. Ia kembali teringat air matanya yang nyaris jatuh di depan Taehyung. Baginya itu memalukan. Ia tidak pernah ingin menunjukkan air matanya di depan orang lain. Sebenarnya, ia hanya berusaha terlihat kuat, meskipun pada kenyataannya ia adalah Heera yang lemah.

Baru saja mereka memasuki ruang kelas, Jungkook datang meneriaki Taehyung. "Tae-" ia berbisik pada Jimin, "Ada Heera."

"Bersikaplah seperti biasa."

Jungkook dan Jimin menghampiri Taehyung menuju tempatnya. Sementara Heera? Gadis itu bahkan tidak menyadari kehadiran dua manusia itu. Jimin memukul kepala Taehyung dengan tenaga yang tidak begitu kuat.

"Aw, apa?"

"Aku rasa saran Suhyun tidak begitu bagus."

Tiba-tiba Taehyung meletakkan jari telunjuknya di depan bibir Jimin. "Pelankan suaramu. Nanti Heera dengar."

Menyadari kesalahannya, Jimin segera mengatupkan bibirnya. Sementara itu, Jungkook hanya memandangi mereka secara bergantian. "Maksud kalian apa?"

"Tanyakan saja pada Taehyung."

Jungkook beralih menatap Taehyung dengan intens. "Jelaskan."

Taehyung menghela nafas dan meminta Jungkook untuk mendekat. Ia tidak ingin Heera mendengar hal ini. "Suhyun memintaku mendekati Heera."

Jungkook membulatkan matanya. "Jangan bercanda."

"Ini serius bodoh!"

Taehyung menjauhkan badannya. Ia bersandar pada kursinya, menatap punggung Heera dengan lekat. "Sampai dia luluh padaku."

Jungkook mencibir. "Sepertinya tidak mungkin."


———

Ketika bel istirahat berbunyi, Heera tak beranjak dari tempat duduknya. Sampai seseorang meneriakkan namanya.

"Heera!"

TRAUMA | kth ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang