Ramaikan komentar yaa.. Karna komentar kalian itu menghibur banget.
Absen dulu nih. Ada yang nunggu notif Trauma apdet?
Heera hampir saja meludah tepat di depan wajah Taehyung Hywel Kim. Taehyung hanya membuatnya semakin terganggu. Sejak tadi pria itu terus mengeluarkan pertanyaan bertubi-tubi padanya. Bahkan sebagian besar pertanyaan yang ia tanyakan sama semua!
Oh, betapa kesalnya Heera saat ini.
Ia mengutuk sahabatnya, Suhyun Arabelle, yang pastinya adalah dalang dibalik semua ini. Seharusnya Taehyung tak mengetahui tentang lengannya yang penuh bekas sayatan. Karena hari ini ia memakai blazer.
"Ya, apa kau bisa menahan mulutmu untuk sekali saja?" Heera begitu cepat menghampiri Suhyun setelah bel istirahat berbunyi.
"Apanya yang harus kutahan?"
"Mulutmu, dasar."
"Kenapa dengan mulutku?"
Heera memutar bola matanya jengah. "Kenapa kau memberitahu Taehyung?"
Terlihat Suhyun yang membuka mulutnya membentuk huruf 'O' disertai dengan anggukan kepala. "Karena aku sudah berjanji padanya."
"Janji? Apa yang kalian rencanakan?"
"Aku lapar, ayo ke kantin." Dengan segera, Suhyun menarik tangan Heera untuk mengikuti langkahnya. Sementara itu, Heera terus memberikan pertanyaan menuntut pada Suhyun. Sialnya, Suhyun tak menggubrisnya sama sekali.
"Diamlah. Kita makan dulu, setelah itu aku ceritakan sesuatu padamu." Setidaknya itulah yang berhasil membuat Heera berdecak kesal dan memilih menyantap makanannya.
Cukup lama mereka terdiam, akhirnya Heera menyadari sesuatu. Makan siangnya hari ini cukup menyenangkan. Karena ia tak melihat tanda-tanda gerombolan pria yang suka menempati meja paling pojok. Lebih detailnya, ia tak melihat batang hidung seorang Taehyung si pengganggu.
"Sekarang ceritakan padaku," ucapnya ketika melihat Suhyun selesai dengan makanannya. Namun, alih-alih menjawab itu, Suhyun justru berdiri dan beranjak dari mejanya.
"Ya!"
Suhyun berbalik. "Kau tidak ingin mendengar ceritaku?"
Oh, Heera paham. Suhyun mengajaknya berbicara di tempat lain. Mungkin Suhyun cukup pintar, Heera juga tak ingin orang lain mendengarnya berbicara tentang.. ekhem, Taehyung? Mereka berhenti berjalan di koridor yang cukup sepi. Heera menyandarkan punggungnya pada loker berwarna merah itu.
Ia menyilangkan tangannya di depan dadanya. "Sekarang ceritakan."
"Sejak kemarin Taehyung bingung denganmu. Karena perubahan mood-mu itu. Dia belum tahu apa yang membuatmu begitu."
Suhyun ikut menyandarkan punggungnya pada loker itu. Heera menoleh ke kiri untuk menatap Suhyun yang tengah menatap lurus ke depan.
"Kemarin aku ke rumahmu dengan Taehyung."
"Apa? Bagaimana bi-"
"Dengarkan dulu."
Heera menggeram tertahan. "Hah, lanjutkan."
"Aku hanya butuh tumpangannya saja. Setelah itu aku menyuruhnya pulang. Aku cukup peka untuk melarang Taehyung ikut masuk ke rumahmu."
"Lalu janjimu?"
"Oh, soal janji itu, aku terpaksa membujuknya karena ia memaksa ingin masuk."
"Jadi.. Tidak ada rencana apapun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAUMA | kth ✔️
Fanfiction[COMPLETED] Kebencian itu terus tumbuh menjadi rasa takut. Ketakutan yang akan terus menakutinya. Heera Darelly Song, ia tak tahu apa yang akan terjadi dalam hidupnya ditahun-tahun kedepan. Ia tak yakin ada perubahan yang akan ia alami. Ia tak per...