16 • only

1K 258 20
                                    

haii
boleh req story fav yg kalian baca nggak sih?
pingin nambah reading list aja

Taehyung mendengus ketika gadis dihadapannya tak segera pergi setelah ia mengusirnya terang-terangan. Kini mereka berakhir berdiri berhadapan dengan Taehyung yang menunjukkan wajah dinginnya karena kesal dengan gadis itu.

Indra pendengarannya membuat ia mengalihkan perhatiannya ke arah kanan. Tepat dimana Heera baru saja membuka puntu dan keluar dari kamar mandi perempuan. Taehyung ingin mengikutinya, tapi gadis itu menahan tangannya.

"Apa? Cepat katakan."

Gadis itu terlalu mengulur waktunya. Sementara itu, Heera sudah melangkah semakin jauh darinya. Ia menghela nafas ketika ia tak lagi melihat Heera dengan kedua matanya. Ia menyerah. Pilihan terakhir, ia hanya bisa menatap gadis itu dengan malas.

"Kau bisu?"

Gadis itu dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Apa kau mengikuti Heera?"

Pertanyaan macam apa itu? Ia rela kehilangan jejak Heera hanya untuk menunggu pertanyaan yang.. Ah, ia menggeram dan mengepalkan tangannya kuat-kuat. "Kau menahanku hanya untuk menanyakan itu?" ia mendengus kesal.

"Apa kau tidak memiliki hal penting lainnya untuk ditanyakan?" Ia hendak meninggalkan gadis itu. Tapi suara gadis itu kembali menghentikan langkahnya.

"Aku tahu apa yang terjadi dengan Heera."

Taehyung memutar badannya. Ia memasukkan kedua telapak tangannya ke dalam saku celananya untuk menambah kesan coolnya. Tak ada yang berbeda dengan tatapannya untuk gadis itu. Dingin, dan cuek. Namun untuk detik ini, ia merasa tertarik untuk mendengarkan gadis itu lebih lagi.

"Aku pernah melihatnya."

Taehyung kembali mengahadap gadis itu. Kemudian ia melangkahkan kakinya untuk mengikis jarak diantara mereka. Taehyung menunduk untuk menatap wajah gadis itu.

"Jadi eum.. Beomju," ejanya ketika membaca nama yang tertera di name tag gadis itu, "Bisa katakan padaku secepatnya?"

Bukannya segera menjawab pertanyaan Taehyung. Gadis yang bernama Beomju itu, justru menyunggingkan senyumannya pada Taehyung. Ia melipat kedua tangannya di depan dada. "Kau pikir mulutku bisa mengatakan semuanya semudah itu?" Gadis itu terkekeh dan memutar bola matanya dengan jengah.

Entah Taehyung yang tidak mengingatnya atau bagaimana, Beomju adalah gadis yang pernah menghampirinya di kantin beberapa waktu lalu.

Beomju memang tidak terlalu menyukai Heera. Awalnya ia hanya tidak suka karena Heera tak pernah mau berbicara dengannya. Tapi rasa kesalnya bertambah ketika melihat Taehyung begitu dekat dengannya.

Taehyung mengeraskan rahangnya. "Kau.. Apa maumu?"

"Mudah saja. Aku akan memberimu petunjuknya. Tapi kau, turuti satu permintaanku."

Taehyung menaikkan kedua alisnya. Menuruti satu permintaan gadis itu? Ia berdecak karena gadis itu terlalu berbelit-belit. Sejak tadi ia sudah termakan rasa penasarannya.

"Ck, baiklah baiklah. Tapi hanya satu permintaan."

Beomju tersenyum penuh kemenangan.
"Jadi sekarang, cepat katakan padaku tentang Heera."

"Sebaiknya kita cari tempat yang sepi saja. Aku sudah lelah berdiri."

Taehyung menatap kepergian Beomju dengan kedua mata yang membulat. Ia hanya tak habis pikir dengan gadis berambut hitam pekat itu. Ia sendiri yang membuat mereka berdiri terlalu lama. Tapi sekarang? Ah sudahlah, Taehyung hanya ingin semuanya cepat berakhir.

TRAUMA | kth ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang