43 • secret

505 64 2
                                    

Suhyun menatap lurus kedepan dengan pembatas kaca yang menghalanginya. Ia menatap sendu sahabatnya yang terkurung di dalam sana. Ia baru saja melihat pemandangan secara langsung Heera yang tersulut emosi dan berteriak begitu keras. Ia juga melihat bagaimana Heera meronta ketika ia akan disuntik.

Suhyun tak tega melihat hal itu. Ia seperti melihat Heera yang berbeda. Tapi ia juga tak bisa membantu. Di sampingnya ada Mino, karena itulah ia mencoba untuk tidak menangis melihat Heera di dalam sana.

"Apa nanti Heera akan marah padaku ya?" tanya Mino.

"Marah kenapa lagi?"

"Aku yang memasukkan dia ke tempat ini. Tapi.. Aku mengharapkan yang terbaik untuknya."

"Aku juga tidak tahu. Berharap saja itu tidak akan terjadi."

Mino mengangguk. "Ini sudah dua minggu setelah kepulangan Taehyung kan? Apa kau sudah bertemu dengannya?"

"Belum. Mungkin besok aku akan bertemu dengannya di sekolah." Suhyun kembali memandangi Heera di dalam sana, "Kira-kira seperti apa reaksi Taehyung nanti?"

Mino tertegun. "Aku rasa jangan memberitahunya lebih dulu."

"Kau ingin kita merahasiakan ini dari Taehyung, oppa?"

"Bukan merahasiakan, mungkin memberitahunya ketika ada waktu yang tepat. Untuk sementara biarkan ini menjadi rahasia untuknya."

Suhyun tak paham, kenapa Mino justru menyembunyikan fakta bahwa Heera ada di tempat ini. Bukannya dengan cara itu Taehyung akan semakin curiga? Ah sudahlah, ia hanya menurut saja. Mungkin Mino tahu apa yang lebih baik, begitu pikirnya.

Oh ya, ini sudah terhitung 2 minggu Taehyung telah kembali. Semua teman-temannya sudah mendengar kabar itu. Jimin, Jungkook, dan Mingyu juga sudah menjenguk Taehyung di rumah. Mungkin hanya Heera, Suhyun, dan Mino saja yang belum melihat wajah Taehyung.

Sebenarnya Taehyung ingin cepat bebas dari kurungan di rumah. Ia sungguh tak sabar ingin mengetahui kabar Heera. Semenjak ia kembali, ia belum mendengar Heera sama sekali.

Ini hari terakhir ia istirahat. Mulai besok, ia akan kembali bersekolah seperti biasa.

"Tae.. Eomma dan appa ingin keluar sebentar, kau istirahat yang benar, jangan bermain game terus."

"Kemana?"

"Bertemu dengan seseorang. Sudah ya, kau di rumah saja dengan Yeontan."

Taehyung tak tahu kenapa ibunya tak menyebutkan siapa yang hendak ia temui. Tapi masa bodoh, setelah kepergian orang tuanya, ia turun dari ranjangnya dan menghampiri anjingnya yang ada di bawah. Anjing kecilnya jadi harus bermain sendiri karena Taehyung belum bisa terlalu aktif bergerak untuk menemani Yeontan.

"Tan-ah, tidak ingin keluar, eoh?"

Yeontan menjawab dengan suara cemprengnya. Taehyung meraih tali untuk dikalungkan di leher anjingnya. Kemudian ia dan anjingnya keluar dari rumah. Taehyung hanya ingin mencari udara segar di malam hari. Menghirup aroma rumahnya selama 2 minggu sudah cukup membuatnya ingin segera bebas.

Taehyung tak memiliki tujuan. Taman yang biasa ia datangi sedang dibangun kembali. Akhirnya ia berhenti di kursi kosong di trotoar yang dekat dengan lokasi taman itu. Ia juga memperhitungkan waktu, ia harus kembali sebelum ayah dan ibunya pulang. Bisa-bisa ia akan diceramahi oleh ibunya jika ia ketahuan keluar.

TRAUMA | kth ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang