22 • promise

939 208 34
                                    

Haloo
Buat part yang kemaren maaf ya kalo kurang memuaskan :( Emang lagi agak mampet aja otaknya. Tapi part ini aku usahain biar sedikit bikin kalian puas :v

komen kalian menurun loh :( agu sedihh

          Suhyun berlari menghampiri seseorang yang ia kenali. Ketika ia sudah dekat, ia memukul punggung orang itu. Sontak saja, yang mendapatkan pukulan itu terkejut dan menatap Suhyun dengan tatapan tak suka.

          "Heera bagaimana?"

          "Mana aku tahu. Kau lihat kan, aku masih disini?"

          Suhyun memutar bola matanya jengah. "Aku pikir kau tahu sesuatu."

          Taehyung berdecak dan melangkahkan kakinya lebih lebar agar tak berdampingan dengan Suhyun. "Dasar aneh."

          "Ya! Aku mendengarnya!"

          Taehyung terus melangkah tanpa mempedulikan Suhyun dibelakangnya. Suhyun geram, tentu saja. Ia mengepalkan tangannya dan berlagak seolah-olah ia tengah meninju Taehyung habis-habisan.

          Entah karena sadar atau tidak, Taehyung menoleh ke belakang. Ia menatap Suhyun yang tengah melebarkan matanya dan mengangkat kepalan tangannya.

          Ia terkekeh dan melanjutkan langkah kakinya. "Apa-apaan dia? Ingin meninjuku?"

          Ketika ia memasuki kelasnya, ia tersentak dan berdiri mematung di tempatnya. Ada Heera disana. Gadis itu tengah melamun, seperti biasanya.

          Ia berjalan menuju bangkunya. Tatapan matanya tak lepas dari Heera. Tepat setelah ia mendaratkan pantatnya, ia melihat Suhyun tengah mengintip di depan kelasnya. Gadis itu memasuki kelasnya, dan berniat untuk menghampiri Heera. Tapi tatapan mata gadis itu mengarah padanya.

          "Wae?" ucapnya tanpa bersuara.

          Suhyun mengacungkan jari tengahnya untuk Taehyung. Setelah itu ia tak mempedulikan apapun yang dilakukan Taehyung, ia hanya ingin menghampiri Heera.

          "Kau baik kan?"

          Heera hanya mengangguk. Setelah mendapat anggukan itu, Suhyun tak mengalihkan pandangannya dari Heera. Ia meneliti wajah sahabatnya dari samping. Saat kedua matanya turun ke area bahu, Suhyun menyadari sesuatu.

          "Rambutmu.. Kenapa?" Tangannya terulur, hendak meraih rambut panjang Heera yang sedikit janggal dimatanya. Heera menoleh dengan cepat, kemudian ia segera menjauhkan badannya.

          "Kenapa? Rambutku memang seperti ini."

          "Tidak, aku rasa ada yang berbeda dari rambutmu." Suhyun hendak meraihnya lagi, tapi Heera dengan segera menepis tangan Suhyun dengan tenaga yang tidak begitu kuat.

          "Tidak ada apa-apa, Suhyun-ah. Mungkin kau salah lihat."

          Sejenak Suhyun merasa curiga dengan rambut milik Heera, Taehyung semakin mempertajam indra pendengarannya.

          Satu fakta yang ia tahu adalah Heera yang suka menyayat tangannya ketika ia merasa gelisah. Jika ia pikir lagi dengan akal sehatnya, ia masih bisa memahami kenapa Heera melakukan itu. Karena banyak orang-orang depresi diluar sana yang melakukan hal yang sama.

          Tapi melalui percakapan antara Heera dan Suhyun tadi, kecurigaan kembali muncul. Apa mungkin Heera memiliki kebiasaan buruk lain?

———

TRAUMA | kth ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang