12 • sweetie

1.3K 319 7
                                    

aku dah fast apdet ni 😩
dikasih apa gitu biar fast apdet terus? wkwk
PENCET BINTANG JANGAN LUPA

Heera dan Suhyun tengah menikmati waktu istirahat mereka di kantin. Awalnya memang tak terjadi apapun. Tapi berbeda setelah Taehyung menghampiri mereka dan duduk di samping Heera.

Taehyung mengangkat kedua alisnya sebagai isyarat sapaan untuk Suhyun. Suhyun hanya membalas seadanya. Kemudian Taehyung beralih menatap Heera yang tak berkutik sama sekali.

Ia tak lagi mengerjai Heera dengan kalimat-kalimatnya, tapi ia hanya mengulum bibirnya sembari terus menatap ke arah Heera. Suhyun bahkan mengerutkan dahinya ketika melihat Taehyung melakukan hal itu.

Cara Taehyung memandang Heera itu terlalu ambigu. "Kenapa melihatku seperti itu?" tanya Heera tanpa menoleh sedikit pun.

Taehyung menahan senyumannya yang rasanya ingin meledak. "Kau tidak ingin tersenyum lagi padaku?"

Suhyun mengerutkan dahinya. Lagi? Apa ada sesuatu yang terjadi diantara mereka?

Sementara itu, Heera tertegun tepat setelah Taehyung mengatakan hal itu. Ia membulatkan matanya dan menatap Taehyung dengan penuh intimidasi. Ia meminta Taehyung untuk tutup mulut melalui tatapannya itu.

Taehyung mengerti apa yang dimaksud Heera, jadi ia terkekeh dan mengangguk kecil.

"Arasseo," bisiknya.

Hanya sejauh itu percakapan mereka. Kini tak ada satupun dari mereka yang berniat melanjutkan topik. Heera tentu saja tak mungkin berbasa-basi, Suhyun mungkin sama dengan Heera. Sementara Taehyung tak tahu ingin membahas apa.

"Hey, Taehyung akhir-akhir ini semakin dekat dengan Heera ya?"

"Apa kau tidak merasa aneh?"

"Tentu saja. Aku heran, kenapa Heera tidak menolak Taehyung seperti yang lainnya?"

"Bukannya Heera itu pecinta sesama jenis ya?"

"Aku rasa mereka sudah melakukan sesuatu."

Suhyun melirik Heera yang tengah menggertakkan rahangnya. Ia juga melihat genggaman tangan Heera semakin mengerat. Yah, Heera mendengarnya.

Suhyun tahu Heera paling bermasalah dengan tuduhan 'pecinta sesama jenis'. Karena itu ia takut Heera akan mengeluarkan emosinya.

Heera bangkit dari duduknya. Suhyun sempat panik, takut saja jika Heera akan melakukan hal-hal yang diluar dugaan. Tapi prediksinya sedikit meleset. Heera justru melangkah menjauh dari area kantin.

Taehyung memandangi kepergian Heera. "Kenapa tiba-tiba dia pergi?"

"Kau tidak mendengarnya?"

Taehyung menggelengkan kepala dengan wajah polosnya. Suhyun menghela nafas dan ikut beranjak dari tempat itu. "Aku masih berharap kau tidak akan menyerah jika Heera menjauhimu terus."

Tak lama setelah kepergian Suhyun, datanglah seorang murid dengan seragam yang ketat duduk di hadapannya. Taehyung berusaha tak menghiraukannya.

"Tae, kau mau ini?"

"Tidak."

"Kalau begitu, apa yang ini saja?"

Taehyung melirik gadis itu dengan sinis. "Kau yang pergi atau aku yang pergi?"

Gadis itu membanting sumpitnya karena kesal dengan respon Taehyung. Alih-alih memperhatikan gadis itu, Taehyung lebih memilih sibuk dengan makanannya. "Kau hanya manis jika bersama Heera. Apa yang istimewa darinya? Aku bahkan jauh lebih baik darinya."

TRAUMA | kth ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang