............
Ifi terbangun dilihatnya jam di dinding pukul tiga pagi tenggorokannya kering dan perutnya keroncongan diliriknya rio sedang tertidur diatas lengannya, ifi bergerak mendudukan dirinya yang membuat rio terbangun, kenapa fi kamu butuh apa? ifi tak menjawab tangannyà mencoba meraih gelas di nakas dengan tangan gemetar karena tekanan darahnya belum pulih .rio yang melihatnya dengan cekatan membantu ifi minum dengan tandas setelahnya ifi baru akan memejamkan matanya tiba tiba
Kruyuk kruyik
Rio yang mendengarnya terkekeh
Kalau kamu lapar atau mau sesuatu ngomong sama aku fi, aku suapin yà ? " nggak aku bisa sendiri ketus ifi sambil menyuapkan bubur dengan tangan gemetar, tapi baru dua suap ifi kembali muntah baju dan selimutnya terkena muntahan .Rio dengan telaten membersihkan bekas muntahan ifi dan mengganti selimutnya " duduk dulu fi ganti bajunya, ifi melotot aku bisa sendiri kamu keluar sana
" yakin bisa , keluar atau aku teriak biar kamu digebukin satpam.
Ngapain takut sih fi aku juga udah liàt semua kok kata rio sambil menutup pintu ................
Lima belas menit kemudian rio masuk lagi kekamar tapi ifi masih sibuk mengancingkan baju susah payah dengan cekatan rio mendekat membantu ifi mengancingkan bajunya berkali kali tangan rio di tepis tapi rio tak menyerah terus mengancingkan baju ifi dengan telaten kemudian menyisiri rambut sebahu ifi yang kusut.
Fi kamu gak mau bilang sesuatu sama aku, bilang makasih misalnya.
" makasih ketus ifi "
Kalau nomong tuh lihat orangnya ." oh ya sebelum tidur kita periksa dulu ya keadaan kamu, kalau sudah lebih baik besok bisa pulang kata rio sambil beranjak memàkai stetoskop dan ditempelkan di dada dan perut ifi, rio juga menyuntikkan vitamin di lengan ifi membuat ifi mengerang kesakitan.
" sssstt sakit banget rintih ifi matanya melotot melihat rio, kamu mau bunuh aku ha ? Apa jangan jangan kamu dokter gadungan ya?" enggak lah masa aku mau bunuh calon istriku sih.
Sini aku elus elus biar nggak sakit lagi ya.
" nggak usah pegang pegang jangan karena aku sudah mau nikah sama kamu kamu bisa seenaknya pegang, aku ndak mau dan ya setelah anak ini lahir aku mau kita cerai .rio cuma diam tak menjawab dan lebih memilih kembali bertanya untuk mengalihkan topik ." fi sebelum pulang besok kita kedokter kandungan dulu ya cek kandungan kamu, kamu mau kan?
Tak aja jawaban dari ifi hanya nafas teratur dan dengkuran halus yang terd3ngar .Rio tersenyum dan dengan hati hati dibaliknya tubuh ifi yang miring memunggunginya dielusnya puncak kepala ifi dengan sayang sambil bergumam maaf " aku memang belum mencintaimu fi tapi aku berjanji akan selali menyayangimu dan memperlakukanmu dengan baik karana kamu calon ibu dari anak ku
Ya walau sejujurnya pun dia belum siap jadi ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Nikah. (Complete)
General FictionPerjuangan mendapatkan maaf sekaligus mendapatkan hati seorang istri tidak lah mudah bagi seorang rio sebagai suami