Libur Telah Tiba.

35.6K 2.2K 34
                                    

Perjalanan dari Jakarta-Bandung saat long weekend memang benar-benar melelahkan. Duduk selama enam jam bukanlah hal yang bagus apalagi dalam kondisi macet sepanjang jalan. Bunyi klakson saling berteriak meminta untuk cepat di selesaikan kemacetan ini.

Bian keluar dari mobil dengan perasaan super lega. Pria dewasa itu merentangkan kedua tangannya ke udara, menghembuskan napas penuh akan rasa syukur. Akhirnya... Terbebas juga dari kutukan kelelahan saat berlibur!

Pria itu lalu berbalik melihat istrinya yang masih berusaha membangunkan anak-anak mereka. Dengan tubuh yang sudah merileks dia mengecup kening Caramel sayang kemudian bertepuk tangan keras di telinga anak-anaknya. "Libur telah tiba! Libur telah tiba! Hatiku gembira!!!" nyanyinya gembira. Senyumnya melebar kala melihat Nathan, Lea dan Lollypop membuka mata menatap sang Ayah kesal. "Ayo dong kalian mau liburan atau numpang molor sih?"

“Papah ih berisik!" omel Lollypop menutup telinganya memakai telapak tangan dan memilih untuk keluar lebih dulu.

Nathan mendengus keki mengambil jaket merahnya yang berada di bawah kaki. "Pah jangan kayak bocah kenapa. Inget umur!"

Sementara Lea cemberut akan kelakuan orang tua asuhnya itu. Mata lelah Lea melirik jam tangan yang bertengger manis di pergelangan sebelah kanan, jam dua belas siang. Lalu dia sedikit menjulurkan kepalanya ke belakang, melihat Alsha dan Davin masih tertidur dalam posisi saling membuang muka. Gadis itu meringis pelan. "Mereka ini lagi marahan apa gimana? Tidur aja segala buang muka."

Bian melongokkan kepalanya ke belakang, dia menjulurkan tangan kanannya menyentuh rahang Davin. Memperhatikan wajah damainya saksama sambil sesekali memperhatikan wajah Alsha yang ada di sebelah lelaki itu. Seberkas senyum ketulusan muncul di wajahnya, dia berbisik pelan. Sangat pelan. "Gak ada yang berubah. Tetap sama."

Pria itu menyuruh Lea, Nathan dan Lollypop untuk membangunkan Alsha dan Davin yang tertidur di jok belakang. Saat keduanya berhasil bangun Davin mengucek-ngucek matanya dan melirik kearah samping bahunya itu. Dia melihat Alsha menguap seraya merapikan rambut pirangnya yang agak berantakan. Bukannya turun membantu Nathan yang sudah berteriak meminta pertolongan membawa koper itu Davin malah sibuk memandangi wajah Alsha yang kelihatan imut baru bangun tidur. Semenjak kejadian kemarin sore di rumahnya Davin tidak bisa melepaskan pandangannya sedikitpun kearah lain selain pada gadis itu. Davin tersenyum geli, satu pertanyaan mampir dibenaknya; Beginikah rasanya orang yang sedang mengalami jatuh cinta?

ComeonlateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang