Ingatan Alsha Tentang Bandung.

36.8K 2.3K 47
                                    

Menghirup udara segar adalah kali pertama bagi Alsha merasakannya. Sebab ketika dia menginjakkan kakinya ke Indonesia yang dapat dia hirup adalah bau polusi yang mencemari udara di Jakarta. Begitu keluar dari pintu mobil Alsha langsung merentangkan kedua tangannya ke udara, menghirup sebanyak-banyaknya oksigen di sekitarnya. Dia tersenyum puas saat udara bersih itu mengaliri tubuhnya hingga terasa sejuk.

Suara tawa Lea dan Nathan begitu keras hingga terdengar sampai ke tempatnya berdiri. Dia ikut tersenyum memperhatikan kedua sahabat sejak kecil itu bersama-sama menggeret koper kearah rumah besar dengan gaya khas rumah-rumah peninggalan jajahan kolonial Belanda dahulu, matanya yang biru bergerak melihat ke tempat Lollypop yang tadi berpamitan untuk mengangkat telepon entah dari siapa lalu matanya berputar lagi mencari Davin. Dia menemukan lelaki itu sedang memasangkan tudung ke atas kepalanya sambil memainkan ponsel seperti mengetikkan pesan.

Lama Alsha memandanginya, Davin memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku jaket yang dia kenakan. Baru saja dia mengirimi pesan ke Keenan bahwa dirinya sedang ada di Bandung bersama keluarga dan Lea tentu dengan Alsha juga. Ayahnya baru memberitahu mereka kalau dia berencana ke Bandung ketika malam hari, tadinya Alsha ingin menolak apalagi dia harus rajin-rajin kontrol ke Rumah Sakit mengecek keadaannya yang masih menurun tapi melihat bagaimana tatapan Bian yang seperti memelas untuk membujuk Alsha ikut pada akhirnya gadis itu pun setuju untuk ikut juga.

Davin bersitatap dengan mata Alsha yang sama-sama sedang memperhatikannya. Gadis itu menyunggingkan satu senyuman indah dibibirnya, dia melambai pada Davin menyuruh lelaki itu mendekat. Davin sudah tidak membantahnya lagi, dengan sangat senang hati dia melangkahkan kakinya menghampiri Alsha begitu sampai, gadis dengan cengiran lebarnya itu langsung bersorak girang merentangkan tangannya ke udara.

"Rasanya udah lama banget aku gak ke sini!"

"Ke sini?"

"Iya, ke sini! Ke Bandung, maksudku," katanya berseri-seri, Alsha menurunkan tangannya lalu mendongakkan kepala menatap Davin senang. "Seingatku dulu sebelum aku ke London aku sering ke Bandung. Soalnya Mommy orang Bandung asli tapi semenjak meninggalnya orang tua Kak Lea dan orang tua Mommy dia memilih untuk tinggal di London, ikut sama Daddy dan keluarga." jelas Alsha tersenyum senang.

Seingatku, Davin bergumam bingung dalam hati. Rasanya ada yang janggal dari ucapan Alsha. Apa maksud gadis itu dengan mengucapkan seingatku? Apakah dia tidak mengingatnya atau lupa karena sudah lama tidak ada di Indonesia? Davin menggelengkan kepalanya tidak tahu. Apapun itu kalau tidak merugikannya Davin malas mengurusi.

Dia melemparkan senyum tipis melihat betapa antusiasnya Alsha berada di Bandung. Gadis itu memutar tubuhnya senang memandangi hamparan kebun teh milik keluarganya yang terbentang luas itu. Letupan rasa rindunya sungguh menguar hingga Davin yang hanya melihatnya pun bisa meraskannya. Sebersit ide cemerlang mampir diotaknya, Davin berdeham keras mengalihkan perhatian Alsha dari hamparan teh tersebut.

"Mau keliling Desa pakai sepeda?"

ComeonlateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang