Jum'at siang yang mengesalkan telah berlalu. Langit lenggang bergradasi awan kelabu bercampur jingga. Langit jingga berubah menjadi langit gelap yang gulita bertabur bintang yang gemerlapan menghias bumi malam.
"Kak pinjem hape. Bentaaar aja ya. "
Ujar adikku Ziyah ketika aku sedang belajar malam."Buat apa ?"
"Mau ngerjain PR. Ziyah pinjem kalkulatornya. Ya kak ?"
"Nih, jangan lama-lama !! "
Konsentrasiku dalam belajar seketika pecah berantakan. Lagi-lagi aku teringat pada makhluk yang bernama Rangga itu. Aku fikir dia pemuda yang lugu, ternyata sama saja. Menyebalkan. Aku malu ketika kejadian tadi siang.
"Ciye... Kakak punya pacar"
Ziyah berlari ke kamarku setelah ia membawa pergi handphoneku keluar."Pacar apaan ?"
"Tuh, di hape kakak ada foto laki-laki. Siapa kak namanya ?"
"Apaan sih ? Mana hape kakak ?"
"Tuh ada di mamah."
Akupun segera menuju ruangan televisi dimana mamahku berada.
"Siapa ini, kak ?"
Mamah memberikan ponselku padaku. Di galeriku ternyata masih ada foto kak Cokelat bersama seorang anak lelaki.
Oh, tidaaaakk !!
Rahasiaku terbongkar oleh mamah.
Tadi siang, Lulu menstalker instagram kak cokelat, salah satu fotonya ia screen dan di sharekan ke galeriku. Dan aku lupa belum menghapusnya lagi."Itu Mah...emm.. Kakak kelas kakak. Namanya Rangga"
"Orangnya hitam manis. Tapi kayaknya agak bandel ya dia ?"
Aku tak percaya dengan apa yang mamah katakan. Aku hanya tertawa. Sebenarnya aku ingin berkata, "bukan bandel, mah. Dia tuh orangnya nyebelin". Tapi aku telan kembali kalimat itu."Emang dia siapanya kakak ?"
Ah, skakmat.
Aku harus bagaimana ? Aku tak diajarkan untuk berbohong. Tapi jika aku katakan sesungguhnya, aku akan sangat malu terhadap mamah.
Tapi kurasa aku tak punya pilihan lain selain dari 'membongkar' segalanya. Meluapkan apa yang aku rasakan dan apa yang terjadi dengan pemuda hitam manis itu."..... Gitu mah ceritanya. Ko bisa ya kakak kayak gini ?"
"Memang wajar, kak. Kakak sekarang sudah besar. Sudah saatnya kakak mengenal cinta. Wajar, kak. Ini masa-masa kakak. Mamah juga gitu waktu Aliyah dulu. Asal jangan kelewatan aja."
"Mamah pernah suka sama lelaki waktu mamah Aliyah ?"
Aku bersama mamahpun larut dalam ruang nostalgia. Mamah menceritakan banyak hal tentang masa remajanya yang begitu indah. Akupun harus seperti mamah yang tangguh dan tak banyak mengeluh serta acuh tak acuh dalam urusan cinta.
Tapi menurutku, inilah yang membuat masa remaja indah di sekolah.
Dan kini aku benar-benar merasakannya.Aku sangat percaya, Tuhan itu Maha Romantis. Sifat Maha Pencintanya serasa tumbuh di dalam jiwaku.
Aku tak tau kemana angin kan membawa cerita ini. Tapi, aku benar-benar bahagia dengan apa yang Tuhan beri padaku.***
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Cokelat [REVISI]
Teen FictionSaya tau..... Dalam kebisuan, ada keinginan untuk Mengungkapkan. Dalam matamu, terdapat Isyarat hati yang Tersembunyi. . . . Dan satu yang harus kamu tau. Manik-manik dalam kehidupan remaja Saya adalah... KAMU