1. First Of All

149 7 6
                                    

Seorang gadis remaja berumur 19 tahun bersama keluarganya menuruni mobil yang mereka tumpangi. Mulai hari ini, keluarga gadis itu akan menempati rumah barunya di kota ini.
Ketiga adiknya yang masih kanak-kanak berlarian dihalaman rumah baru mereka.

Meski panas mentari menyengat, namun gadis itu dapat merasakan sejuknya semilir angin mengipasi jilbab dan gamisnya. Mungkin ini dikarenakan di daerah ini masih asri. Tak jauh dari rumah barunya terdapat persawahan yang cukup luas. Dipekarangan rumah ini pula tumbuh beberapa pohon dari berbagai bunga. Gadis itu tersenyum. Ia langsung menyukai rumah barunya.

"Ayo anak-anak, kita masuk!"
Sahut Ayah mereka sembari membuka pintu depan rumah.

Perlahan, gadis itu melangkah memasuki ruangan demi ruangan yang berada didalam rumah dengan model rumah belanda kuno itu. Matanya memandang takjub isi rumah ini. Sederhana namun begitu rapi dan tertata. Dekorasi dengan warna cat dari rumah ini begitu selaras. Dia memasuki salah satu ruangan yang ia duga adalah kamar. Matanya menyapu sekeliling kamar itu. Gadis itu mengira bahwa ini adalah kamar untuk perempuan. Bagaimana tidak, cat berwarna salem dengan hiasan beberapa bintang didinding kamar ini dapat dengan mudah ditebak bahwa ini adalah kamar perempuan. Senyumnya mulai terbit dari wajah ayunya.

"Hana dikamar ini ya, Bu?" teriak lembut gadis bernama Hana itu.

Samar-samar, Hana mendengar suara Ibunya meng-iyakan permintaannya. Mungkin Ibunya berada di tempat yang agak jauh darinya.

Gadis itu mulai membuka tas yang ia bawa. Saat ia akan membuka lemari baju yang terdapat di kamar itu, sesuatu jatuh keatas kepalanya, "Aduhh.."

Dilihatnya sebuah buku jatuh berantakan. Mungkin buku ini jatuh dari atas lemari. Iapun membereskan buku yang terjatuh itu. Diangkatnya buku itu. Iapun membuka lembaran pertama dan mulai membacanya..

***

Dear diary,

Pagi ini, cahaya matahari sudah menyambutku dengan hangatnya. Suara kicauan burung yang meloncat-loncat diatas genting menyadarkanku dari mimpiku.

"Kakak bangun!! Udah siang... Ayo bangun, sayang..."

Aku tau itu suara Mamah.Tapi aku begitu malas untuk bangun hari ini.

"Hari ini adalah hari pertama MOS kan' ?"

Mataku terbelalak. Oh tidaaaakkk..!!
Aku sampai lupa bahwa hari ini adalah hari pertama MOS di sekolah SMA ku. Ku percepat aktivitas pagiku.

"Pah, Mah. Kakak pamit. Assalamu'alaikum"

Dalam situasi yang genting seperti inipun aku menyempatkan untuk mencium punggung tangan kedua orang tuaku. Karena itu adalah sebuah kewajiban dalam keluargaku.

Ku hentakkan kaki secepat mungkin.
Ku lihat jam yang melingkar di tanganku.

7:55

5 menit lagi acaranya akan dimulai.

Gawaaatt...

Sesampainya di sekolah, aku telat 5 menit. Untung saja aku berhasil melewati gerbang sekolah tanpa di interogasi oleh Osis yang menjaganya. Tanpa basa basi, aku langsung memasuki ruangan kelas yang telah di sediakan.

"Hai.."
Sapaku pada seorang gadis asing yang duduk disampingku untuk menambah keakraban.

Kini saatnya cek in. Kakak pembimbing dari Osis mengabsen siswa di kelas ini. Tapi namaku kenapa tidak disebutnya ? Atau jangan-jangan aku salah masuk kelas ?

"Ini kelas apa ?"
Tanyaku pada gadis yg duduk disebelah ku.

Dan...
Aaargh..

Aku salah masuk kelas. Ini kelas 10 IPS 2. Harusnya aku berada di kelas 10 IPA 3. Akupun berdiri dari tempat dudukku semula dan hendak keluar dari kelas. Saat aku akan mendekati pintu,

"Hei !! Mau kemana ?"
Kakak pembimbing kelas ini menyahutku. Otomatis semua orang yg berada di kelas ini melihatku.

"Maaf Kak. Saya salah masuk kelas"
Ujarku polos dan semua tertawa mendengarnya. Lucu kah ?

Baru saja hari pertama di sekolah ini, aku sudah ditimpa beberapa kesialan. Akupun masuk dalam kelas 10 IPA 3 sesuai interuksi kakak pembimbing tadi. Dan kesialan masih belum puas mempermalukanku. Hari ini pemungutan biaya untuk keperluan MOS. Dan ajaibnya, aku tak membawa uang sepeserpun untuk membayarnya. Dompetku tertinggal dirumah, tadi pagi aku begitu panik sebab kesiangan. Maka aku gunakan saja keahlianku.

"Hai! Nama gue Shana Aqiba. Lo ?"
Sapaku pada seorang gadis yang duduk disebelahku.

"Eh, hai! Aku Dewi." Jawab gadis itu.

"Dewi dari mana ?"

"Dari Cikatomas"

"Oh, iya tau. Eh, katanya kita harus bayar delapan ribu, ya buat persyaratan MOS ?"

"Iya"

"Lo udah bayar ?"

"Udah"

"Kalo gitu gue pinjem duit lo, eh maksudnya pinjem uang lo. Delapan ribuu aja. Soalnya dompet gue ketinggalan dirumah. Boleh ya ? Gue janji deh besok gue balikin. Ya ya ya ?"
Aku memohon pada gadis yg bernama Dewi itu.

"Bentar..."

Kulihat dia merogoh saku roknya.

"Nih, kalo delapan ribu mah ada"

Diapun memberikan uang itu padaku.

"Yee.. Makasih Dewi. Besok gue kembaliin. Makasih ya ?"

*

Ups, aku lupa aku belum memperkanalkan diri.

Oke. First of all, nama gue Shana. Lebih lengkapnya Shana Aqiba. Umurku saat ini adalah 16 tahun lebih 2 bulan 3 hari. Kata teman-teman, gue itu cewek yg aneh, kekanak-kanakan, periang, tomboy dan nyablak. Tapi gue pinter kok. Merekanya aja yg belum sadar. Gue berantakan, bicara gue so puitis. Dan kalo gue berbicara, ekspresi wajah gue tak terkontrol. Mereka bilang ekspresif. Gue cewek pemberani, tapi penyantun dan sopan kok.

Kata temen-temen cowok, gue itu cewek yg jarang, cewek yg beda dari cewek lain karena punya sifat kekanak-kanakan dan aneh. Kadang pula gue konyol karena kepolosan gue.
Sekarang, gue masuk SMA yg berbasis Islami. Itu sekolah favorit. Gak sembarang siswa yg diterima disekolah ini. Dan mungkin ini keberuntunganku sehingga gue diterima dengan mudah di sekolah ini.

Katanya, masa SMA adalah masa yg paling indah. Terutama tentang... Cinta. Gue enggak tau akan seperti apa kisah cinta gue di Aliyah ini. Emangnya gue bakalan nemui cinta gue disini ?
Entahlah, aku tak tau. Katanya, cinta itu bisa merubah karakter seseorang yg merasakannya. Benarkah ? Akupun tak tau. Yg gue tau, gue gak akan mengubah karakter yg telah mendarah daging ini. Bagaimanapun keadaannya. Sebab, gue sudah terlanjur jatuh cinta pada diri gue sendiri. Gue mencintai dunia gue. Dunia yg penuh dengan kebahagiaan dan keceriaan.

Inilah cerita gue...

***

Selamat membaca part selanjutnya...
Semoga Anda terhibur😄

Tuan Cokelat [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang