Prolog

303 51 19
                                    

Hello..
Eviana Callie is here.

Okey.. Just call me Callie/Ana

By the way I can see them.
Aku bisa melihat.
Melihat mereka.. Mereka yang tak terlihat. Mereka yang tak bisa di lihat oleh kalian. You know what is that guys?

Aku bisa melihat mereka saat kejadian itu. Yaa.. Saat itu, maaf, ingatanku masih samar.

Dalam ingatanku saat itu terjadi sedikit perkara, saat itu umurku 15 tahun. Aku di kejar oleh seorang pria lalu aku berlari dan tiba tiba

BRUAAKKK ZERRTTT
Suara tabrakkan

~Tinn tinnn tinnn~
Suara mobil membunyikan klaksonnya.

Aku tidur di aspal merasakan air merah yang mengalir keluar dari kepalaku. Mataku menatap laki laki yang mengejarku tanpa berkedip sampai akhirnya mata ini tertutup sendiri.

Pandangan ku perlahan lahan hilang.. Semuanya menjadi hitam..

Saat aku bangun, cahaya lampu dilangit langit dinding yang pertama kali kulihat. Aku tak ingat apapun, seperti asing akan diri sendiri.. Rasanya seperti aku memasukki tubuh orang lain.

Beranjak dari kasur, hal yang pertama aku cari adalah "Cermin", saat bercermin rambutku berwarna biru dan mataku berwarna putih kebiruan. Namun.. Seingatku rambutku ini berwarna coklat dan mataku juga.

Kejadian samar di ingatanku itu menimbulkan trauma bagiku. Yaa.. Trauma itu masih saja menghantuiku sampai aku beranjak dewasa. Lebih menakutkan dari pada hantu yang ku lihat. Ingatanku masih kabur, tak jelas. Secara Spesifik, aku lupa tentang masa laluku. Dokter mendiagnosa bahwa aku mengalami "Amnesia psikogenik", ketidak mampuan mengingat kejadian di masa lalu (Trauma). Dia masih mencari tahu penyebab berubahnya warna rambut dan mataku.

Kabarnya Orang tuaku meninggal saat kejadian itu, aku di adopsi oleh dokter yang menanganiku. Dokter Jovin Aksa. Katanya tak ada satu pun sanak saudara yang datang malam itu.

Yang aku pikirkan saat mendengar perkataan dokter itu "Apa benar begitu? Apa aku tak punya saudara? Atau peristiwa besar yang menimpa keluargaku membuat semua saudara membuangku? Hufftt, jahat sekali!!"

Banyak sekali gosip yang menyebar tentang keluargaku saat aku mencari kasus itu di koran mau pun di internet. Berita yang sulit ku percaya dengan judul yang tertera "TEGANYA! SUAMI MEMBUNUH ISTRINYA SEHINGGA ANAKNYA KABUR."
Dokter jovin pernah bilang kalau keberadaan ku itu masih belum di ketahui para wartawan, para dokter serta polisi merahasiakannya.

Tapi aku tidak terlalu memikirkannya, toh aku tak ingat mereka. Berharap saja kalau penyakit ini tak kunjung sembuh. Yaa setidaknya kalau kenyataannya pahit, aku tak mengingatnya. Tapi bagaimana dengan sosok kedua orang tuaku? Apa aku punya saudara? Adik atau kakak atau abang?

Just Don't worry bout something not yet happen.

Dokter merawatku dengan sangat baik seperti anaknya sendiri. Oiya.. Dokter Jovin tinggal seorang diri, dia belum menikah. Usianya 38 tahun.
Dokter Jovin bilang "jangan membuat bayangan masa lalu mu menjadi beban selama hidupmu.. Biarkanlah waktu yang menjawab dan tuhan yang berkehendak." Karna perkataannya aku menjalani hidup ku dengan baik baik saja. Walaupun aku khawatir akan fakta dari ingatanku itu.

Aku baru tamat sekolah dan sekarang sedang kuliah sambil kerja, umurku sudah 18 tahun. Dokter Jovin tak memaksaku melakukannya, itu kemauanku sendiri, setidaknya ada uang yang aku dapatkan dari kerja kerasku.

Yaa.. Aku punya satu sahabat cowok dan satu teman tak terlihat. Em, dia baik kok dan tak menyeramkan.

Tapi Bukan hanya trauma yang menggangguku namun bos di tempat aku bekerja juga sangat menggangguku dan ini malah menyuruh "seorang cewek" melindunginya.

Tapi bosku ini sempat memikirkan hal yang tak layak di lakukan yaitu "Bunuh Diri" ga tau kenapa tuh.

------

Mau tau kelanjutannya? Follow me yaa..

Semoga suka 💟

Jangan lupa komen yaa..
Berikan kritik dan sarannya.

👆COMING SOON

Blue Eyes [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang