33. Akhir Dari semuanya (END)

36 20 25
                                    

⚠️WARNING ALERT! ⚠️
Di episode ini terdapat beberapa kata yang kasar atau kalimat yang agak sensitif. Bagi pembaca mohon untuk ambil sisi positifnya saja.
Terimakasih~

*****

"Gue tau semuanya!!!" teriakku saat Vin sedang menarik kakiku untuk keluar dari hutan.

Vin berhenti lalu berbalik dan menghadapku "Loe sudah mengingatnya?" tanya Vin.

"Bukan hanya mengingatnya, aku juga tau alasanmu membunuhh keluargaku."

Vin tertawa keras. Lalu ia mengeluarkan pisau kecil dari kantong celananya. "Kalau begitu, saya tidaak perlu lagi kasih tau loe alasannya gue ingin membunuhmu!" Sambil menjilati pisau yang ia pegang.

"Ya! Bunuh saja!"

Mata Vin melotot setelah denger aku berkata demikian.

"Bunuh saja aku, kalo itu bisa membuatmu merasa lebih baik!!"

"Tanpa disuruh pun, gue juga udah mau bunuh loe dengan pisau kecil ini. Rasanya pasti menyenangkan. Menusuk sedikit demi sedikit. Dan loe, loe akan mati dengan perlahan sambil tersiksa." ucapnya sambil tersenyum seakan telah haus akan darahku.

Kemudian Vin mengikat mulutku, "agar kau bisa diam" ucapnya

"Kalau begitu, mari bersenang-senang didalam hutan ini. Emmm.. dimulai dari mana ya.." ucapnya sambil memainkan pisaunya.

Hari sudah mulai gelap, Vin mengendongku masuk lebih dalam lagi kehutan. Awalnya ia berniat mengeluarkannku dari hutan ini dengan tujuan untuk mengembalikan ingatanku lalu membunuhku. Namun, karna aku sudah mengingat semuanya. Ia berubah pikiran.

Vin melepas ikatan dimulutku.

"I'm nott weakk like you think!!!" teriakku tepat didepan wajahnya Vin setelah ikatan dimulutku dibuka.

Akibat teriakkan ku itu, Vin menamparku keras-keras.

"Loe telah membuat hidupku tambah rumit! Kenapa tidak mati saja saat dirimu tertabrak. Ha!!!"

Vin menyayat sedikit leherku. "Ini sayatan karna loe berhasil selamat dari tabrakan itu." Vin tersenyum kecil.

"Loe merasa bahagia setelah melakukan ini?"

"Ya! Gue bahagia melihat dirimu menderita! Ini balasan buat orangtua mu! LIHATLAHH RUBENN ANAKMU INI! Hahahahahaha!!"

"Jadi.."

"DIAM!!! Loe ga tau apa-apa! Loe ga tau rasanya kehilangan!! Loe ga tau rasanya melihat orang tua mu terbunuh di depan matamu sedangkan loe ga bisa berbuat apa-apa. Loe juga ga tau rasanya dikejar oleh orang yang ingin membunuhmu! Loe ga bakalan tau!"

"Gue tau kok dan loe engga ada bedanya dengan perbuatan ayahku!"

"SIALAN!"

Vin menusuk perutku dengan pisau kecilnya itu. Lalu mencabut pisau itu keluar. Darah pun mulai mengalir kecil keluar dari dalam.

"Ini akibatnya loe banyak bicara"

"Loe juga pembunuhh!! Loe adalah seorang pembunuhh yang selama ini mengejarku untuk membunuhhku!! Loe juga seorang PEMBUNUHH! DASARRR PEMBUNUHHH!!!"

Vin mengambil tali yang ia kantongi lalu melilitkan talinya keleherku.

Kemudian menarik tali itu hingga leherku ikut tertarik dan berhenti di salahsatu pohon, lalu mengikat talinya disana.

"Sekarang.. loe takkan bisa bersuara"

Nafaskuu tertahan...
Dadaku terasa sesak.
Ikatannya lumayan kuat.

Blue Eyes [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang